Bab 25

16.6K 297 22
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Selamat membaca kesayanganku

****

Ketika Yola keluar dari kamar kos untuk mencari makan siang. Vivi menghentikan langkahnya. Ia menatap Vivi bingung.  “Kenapa Vi?”

“Makan bareng yuk sekalian nonton di bioskop.” ajak Vivi.

Yola tidak enak menolak. Untung saja kemarin Arsha memberikannya ATM-nya. Jadi ia punya uang lebih. Pria itu tidak ingin ia berhemat lagi hanya untuk makan, apalagi sampai menerima makanan Antariksa. Arsha cemburu karena ia sering memamerkan postingan makanan yang dikirim oleh Antariksa. Sejujurnya Yola tidak mau menerima tapi Arsha memaksa. Belum menikah saja begini, apalagi nanti?

“Aku ambil helm dulu," Vivi mengangguk, ia menunggu Yola sambil memanaskan motor.

“Mau nonton apa emang?” Tanya Yola disaat menghampiri Vivi.

“Mariposa gimana?”

“Yakin nonton itu?”

“Kenapa emangnya?”

“Kebanyakan yang nonton itu bawa pasangan. Nanti kita jadi baper lagi.” Vivi mengangguk setuju. Dulu juga mereka nonton Dilan dihimpit pasangan uwu. Sedangkan mereka datang berdua saja ngenes sekali nasib jomblo.

“NKCTHI aja deh.”

“Oke siap.”

Kemudian mereka berdua mengendarai motor menuju mall. Tidak sampai lima belas menit mereka sampai. Mereka langsung menuju gedung bioskop dan memesan tiket. Penonton tidak terlalu ramai mungkin karena bukan hari weekend. Yola jadi teringat dulu ketika nonton Frozen berdua dengan Arsha.

“Kenapa yol, kok senyum-senyum sendiri dari tadi?” tanya Vivi.

“Jadi keinget sesuatu.”

“Apaan?” Vivi penasaran.

Mereka berjalan masuk ke dalam studio bioskop yang kebetulan sudah di buka. Mereka duduk sesuai dengan tempat duduk yang telah mereka pilih.

“Dulu aku pernah nonton berdua sama Pak Arsha.”

“Hah? kamu serius? Kok nggak pernah cerita?”

“Takut nanti dibilang halu kalau cerita.” teman-temannya tidak akan mempercayai perkataannya. Tidak mungkin bukan seorang remahan ginang sepertinya bisa kencan dengan Arsha.

“Jangan-jangan lamaran Pak Arsha kemarin di graha itu beneran?” Vivi menatap Yola curiga.

Yola kemudian mengangkat jemarinya. Memperlihatkan cincin berliannya pada Vivi. Sontak saja mulut Vivi menganga. Ia memandang cincin Yola dengan takjub.

“Anjir nih dosen duitnya berapa banyak bisa beli cincin berlian.”

“Nggak tau kayaknya banyak. Mobilnya aja gonta-ganti.”

“Makmur hidup lo yol nikah sama dia.”

“Aamiin doain aja.”

“Jadi kamu sama Pak dosen bakalan nikah beneran?” Vivi semakin penasaran. Karena Yola menjawabnya seadanya.

“Iya.”

“Nggak nyangka aku, sebenarnya udah curiga sih pas liat foto kamu dibonceng Pak Arsha.” Arsha adalah dosen yang paling anti dekat dengan perempuan jadi ia merasa heran. Kenapa dosennya itu bisa memberikan tumpangan pada Yola ke kampus?

DOSEN BUCIN - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang