Bab 17

7.5K 310 3
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉
5. Semakin dikit yang komen dan vote semakin lama aku update.

***

Suara gedoran pintu membuat Yola bangun dari tidurnya. Semalam ia begadang untuk update cerita. Jam dua pagi ia baru tidur. Yola menggeliat dari tidurnya. Ia mengutuk orang yang berani menganggu tidurnya. Taukan cewek kalau lagi haid, tingkat kemarahannya seperti apa? Yola ingin memakan orang rasanya.

Jika tadi hanya suara ketukan pintu sekarang diiringi jeritan. Yola mau tidak mau membuka matanya. Lalu ia mengecek jam di ponsel. Ia mendesah ketika tahu masih jam delapan pagi. Padahal ia berniat bangun jam sepuluh. Badannya capek sekali.

“Yol buka! Gawat ini heboh!”

“Lo viral!”

“Yol!”

Yola berdiri, berjalan ke arah pintu kamar membukanya. Sebenarnya ada apa? Kenapa teman-temannya berteriak-teriak di pagi hari? Biasanya mereka berkutat dengan kasur. Semenjak menjadi mahasiswa tingkat akhir, Yola jadi malas ngapa-ngapain.

“Ada apa?” tanya Yola bingung. Kepalanya masih pening, karena diganggu tidur.

“Baca ini Yol. Ada yang nyebar gosip kalau lo itu ayam kampus.”

Seketika Yola yang masih mengantuk jadi sadar. Ia merebut ponsel Vivi. Lalu membacanya dengan cermat.  Kiran dan Adelia langsung nyerobot ke kasur Yola.

“Siapa yang nyebarin berita ini?” Yola terkejut membaca postingan berita miring mengenai dirinya di internet. Parahnya lagi sudah menyebar ke seluruh kampus. Pasti bakal ramai, bisa-bisa ia juga akan masuk berita kota. Karena ini termasuk menjelekkan nama universitas.

“Nggak tahu lah.”

“Mending kita ngomongin di dalam aja Yol.” Sahut Kiran.

Vivi setuju, ia langsung mengunci pintu kamar Yola. Mereka langsung duduk melingkar di kasur Yola.

“Ini nggak benerkan Yol?”

“Enggak lah,”

Yola membaca sekali lagi berita itu. Di postingan tersebut ada fotonya yang baru saja keluar dari mobil mewah milik Arsha tengah malam. Pasti orang yang mengambil foto ini salah paham, hingga melebih-lebihkan headline berita. Ia tidak menyangka ada orang yang menulisnya jika ia menjadi pelacur pria kaya.

“Tapi di gambar ini jelas muka lo, Yol.” Adelia penasaran.

“Ini memang aku.”

“Astaga, terus yang punya mobil mewah ini siapa Yol? Jangan bilang kalau beritanya nggak hoax!” Vivi heboh. Ia tidak percaya jika Yola melakukan itu. Sahabatnya yang kalem itu tidak mungkin berbuat seperti itu. Vivi tidak bisa membayangkannya. Meskipun Yola suka nulis halu tentang om-om bukan berarti ia akan mewujudkan halunya jadi baby sugar-kan?

Yola memutar bola matanya. Bahkan teman-temannya mencurigainya. Ia menghela napas kemudian berkata, “Ini mobil Pak Arsha.”

“Apa jadi selama ini lo jadi baby sugarnya Pak Arsha?”

“Ngawur kamu. Aku tuh habis dari kantornya Pak Arsha, kemarin aku udah cerita ke kalian kalau aku kerja sama mau cetak novel sama Pak Arsha.”

Ketiga teman Yola mengangguk mengerti. Mereka teringat perkataan Yola kemarin ketika mereka mengintrogasi perihal foto Yola yang dibonceng Arsha. Jadi berita ini hoax. Siapa yang tega menyebarkannya? Bisa gawat jika media massa sampai tahu. Kampus mereka bisa viral dan namanya jadi jelek. Bukan hanya kampus tapi juga Yola. Kasihan sekali Yola.

DOSEN BUCIN - (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang