Bab 31
Happy Reading!!!
***
“Xena, sini!” Bara berteriak melambaikan tangannya saat menyadari kedatangan Xena. Itu bikin semua orang yang ada di kantin menoleh, dan Xena kembali menjadi pusat perhatian.
Salsa dan para dayangnya yang ternyata duduk bergabung dengan Bisma dan teman-temannya tentu saja merasa tidak senang. Tatapan tajam penuh ancaman Salsa berikan kepada Xena. Dan senyumnya lantas terkembang ketika Xena berbalik dan mengabaikan panggilan Bara. Tidak sampai di sana, Xena yang telah selesai memesan makanan pun memilih untuk duduk di kursi lain yang jauh dari tempat Bisma, bikin Salsa semakin tersenyum, puas karena ternyata Xena mendengarkan ancamannya.
Tapi rupanya kebahagiaan Salsa tidak berlangsung lama, karena kemudian sosok yang duduk di sampingnya bangkit dan meninggalkan mejanya.
“Bisma, kamu kamu ke mana?” teriak Salsa tidak terima ditinggalkan begitu saja.
“Nyamperin cewek gue,”
Jawaban Bisma tersebut tentu saja bikin Salsa kesal. Apalagi Bisma tidak sama sekali menoleh ke arahnya. Malah dengan santainya duduk di samping Xena yang anteng menikmati baksonya. Tidak sama sekali perempuan itu menghiraukan suara ribut-ribut Salsa. Pun dengan Bisma yang memilih mengabaikan panggilan-panggilan perempuan itu. Sampai akhirnya Salsa datang menghampiri dan berdiri di samping meja Xena. wajah Salsa memerah, matanya berkilat, dan tidak ada yang bisa menebak apa yang Salsa lakukan selanjutnya.
“Arrghh!” Xena memekik ketika tiba-tiba saja Salsa menarik rambutnya. Xena sampai mendongak dan lantas berdiri saking kuatnya jambakan Salsa. Semua yang ada di kantin tentu saja terkejut, apalagi Bisma yang sontak menggebrak meja dan bangkit dari duduknya, menatap Salsa dengan sorot tajam.
“Lo apa-apa, hah?! Jangan cari mati lo, Sal. Lepasin Xena!” perintahnya keras. Tapi Salsa malah menggeleng, tidak sama sekali terlihat takut. Padahal tatapan Bisma sudah begitu mengerikan.
“Cewek ini benar-benar udah bikin gue muak!” jambakannya bertambah kuat, kembali membuat Xena meloloskan ringisannya.
“Yang ada lo yang bikin gue muak, Sal,” ujar Bisma dengan suara rendah. “Lo kenapa sih, hah? Stop bikin ulah deh. Sekarang lepasin Xena.”
“Gak akan! Sebelum gue kasih dia perhitungan.”
“Perhitungan? Emangnya Xena udah buat salah apa sama lo?”
“Dia udah kecentilan sama cowok gue.”
“Siapa? Siapa cowok lo, Sal, siapa? Gue?” tunjuknya pada diri sendiri, kemudian Bisma tertawa dan berdecak malas. “Sejak kapan gue jadi cowok lo? Gue pernah nembak lo? Atau gue pernah nerima lo? Kapan? Bangun Salsa. Lo jangan kebanyakan mimpi!” tekan Bisma seraya menarik tangan Salsa yang ada di rambut Xena, lalu mencengkeramnya kuat, membuat sontak jambakannya terlepas dan itu bikin Xena menghela nafas lega.
“Gue selama ini biarin lo di dekat gue bukan berarti gue suka, tapi karena gue cape ngusir lo yang gak tahu malu ini,” bisik Bisma tepat di depan telinga Salsa sambil mempererat cengkeramannya di lengan Salsa. Bisma benar-benar marah pada Salsa kali ini. Pasalnya bukan sekali dua kali Salsa menyakiti Xena-nya. Bisma tidak bisa terus-terusan membiarkan Salsa bertingkah seenaknya. “Sekarang lo sok-sokan Ngatain Xena kecentilan? Lo lagi ngatain diri sendiri apa gimana?” Bisma berdecih meremehkan, kemudian menghempaskan tangan Salsa dari cengkeramannya, membuat perempuan itu terdorong beberapa langkah ke belakang dengan ekspresi kesakitan yang tidak dapat di sembunyikan. Ekspresi malu dan marah pun berkumpul menjadi satu.
Salsa tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini di depan banyak orang. Dan semua ini gara-gara murid baru sialan itu! Salsa tidak bisa membiarkan ini. Pada akhirnya amarah itu Salsa lampiaskan lewat tamparannya di pipi Xena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother
Teen FictionSebelum menjadi saudara, mereka adalah sepasang kekasih yang kemudian berpisah karena alasan bosan. Namun seiringnya waktu berjalan, Bisma malah justru menyadari bahwa perasaannya terhadap Xena kembali tumbuh. Bukan lagi sekadar suka, melainkan tela...