Bab 34
Happy Reading!!!
***
“Turutin princess lo sana, Bis. Berisik banget rengekannya,” Xena mendorong Bisma jauh-jauh darinya ketika suara rengekan Salsa semakin mengganggu dipendengarannya.
Mereka sedang jalan menuju parkiran setelah sepuluh menit lalu bel pulang berbunyi. Tapi tiba-tiba Salsa berlari menghampiri mereka bersama ketiga dayangnya, menarik lepas rangkulan Bisma di pundak Xena lalu menempeli Bisma seperti biasa. Dan ternyata rengekannya tadi pagi belum juga selesai. Salsa masih memaksa Bisma untuk menemaninya ke mall. Tidak peduli sudah berapa kali Bisma menolaknya.
Benar-benar perempuan tidak tahu malu!
“Hooh, kuping gue sampai pengar nih dengar suara dia yang menjijikan itu,” imbuh Tian sambil menggosok-gosok telinganya. Matanya mendelik pada sosok yang bergelayut manja di tangan kanan Bisma. Sementara Bisma berusaha keras menyingkirkannya. Beberapa decakan sudah Bisma loloskan, tapi Salsa benar-benar seperti lintah. Menempel dan enggan terlepas.
Menyebalkan.
Sialannya Xena tidak sama sekali berniat membantu. Bikin Bisma tambah kesal.
“Heh, suara gue bagus. Merdu. Jangan sembarangan lo!”
Namun Tian hanya memutar bola mata, malas meladeni Salsa yang tidak pernah mau kalah dalam hal apa pun.
“Suara doang yang bagus, kelakuannya minus.” Cibir Xena telak. Dan seperti biasa Salsa akan langsung meradang. Tatapannya tajam tertuju pada Xena, tangannya terulur menunjuk Xena, tidak terima dengan kalimat yang Xena lontarkan.
“Jaga bacotan lo itu, ya! Lo gak kenal siapa gue,”
“Siapa juga yang niat kenal lo,” santainya menjawab. Menambah kegeraman Salsa yang lantas berkacak pinggang di depan Xena yang terpaksa menghentikan langkah. Pun dengan yang lainnya.
Bisma merasa lega karena terlepas dari jeratan tangan Salsa, sedangkan ketiga temannya tak sabar untuk apa yang terjadi diantara Salsa dan Xena kali ini.
Ethan diam-diam suka cara Xena membuat Salsa meradang. Santai tapi berhasil membuat Salsa tak tenang dan nyaris kewalahan. Tidak ada kekerasan tapi berhasil membuat Salsa mengeraskan rahang.
Xena memang paling bisa mempermainkan emosi lawan.
“Lo benar-benar minta gue kasih pelajaran, ya! Lo gak tahu siapa gue?” sungutnya berapi-api.
“Anak manja yang akan melakukan apa pun demi mendapatkan yang lo mau,” dan jawaban Xena tersebut semakin membuat wajah Salsa merah penuh amarah. Sampai akhirnya ayunan tangan Salsa berhasil mencapai pipi kiri Xena. Menimbulkan suara yang khas, mengejutkan semua mata yang ada di sana. Lebih-lebih Bisma yang matanya bahkan melotot saking terkejutnya. Tangannya mengepal, Bisma nyaris menarik Salsa dan memberi cewek itu pelajaran, namun Xena lebih cepat memintanya untuk jangan ikut campur.
Bisma baru saja akan protes ketika suara tamparan kembali terdengar. Namun bukan Xena yang kali ini mendapatkan itu, melainkan Salsa. Jangan tanya bagaimana reaksi mereka yang ada di sana, dayang-dayang Salsa tentu saja menjerit, Elara yang semula tersipu-sipu karena mulut buaya Tama berlari menghampiri Salsa, memastikan keadaan temannya. Dan ketika melihat sudut bibir Salsa mengeluarkan darah, Elara lantas berbalik dan hendak menampar Xena, tapi kali ini Xena lebih tangkas. Xena tidak akan membiarkan siapa pun semena-mena kepadanya. Apalagi Salsa dan dayang-dayangnya yang mengusik hanya karena alasan sepele. Bisma. Itu pun Xena tidak merasa merebut cowok itu dari Salsa. Bisma saudaranya, mantannya, dan sekarang sudah kembali menjadi kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother
Teen FictionSebelum menjadi saudara, mereka adalah sepasang kekasih yang kemudian berpisah karena alasan bosan. Namun seiringnya waktu berjalan, Bisma malah justru menyadari bahwa perasaannya terhadap Xena kembali tumbuh. Bukan lagi sekadar suka, melainkan tela...