Bab 24
Happy Reading!!
****
Jumat malam, akhirnya Xena dapat kembali berpacu dengan motornya setelah nyaris dua bulan meliburkan diri dan hanya memilih untuk menjadi penonton saja. Sekarang, Xena akan kembali menaklukan jalanan. Dan kedatangannya itu membuat beberapa orang tercengang, salah satunya adalah Bisma yang tidak menyangka bahwa kekasihnya pun akan menjadi peserta.
Bisma benar-benar tidak tahu Xena akan ikut balapan malam ini. Tidak pernah ada bahasan apa pun mengenai balapan kali ini. Bisma kira Xena tidak tahu. Meskipun sebenarnya mustahil, mengingat teman Xena adalah Dewa. Cowok itu tidak mungkin tidak memberi tahu, apalagi lagi balapan adalah hobi Xena. Tapi tetap saja, Bisma tidak berbikir Xena akan ikutan.
Tadi, sebelum pergi ke tempat di mana balapan akan terselenggara, Bisma sempat mengajak Xena, tapi perempuan itu tertidur dan mengatakan malas. Tapi lihat sekarang … Xena bahkan telah dalam posisi siap.
Benar-benar tidak terduga.
Meski begitu, jangan harap Bisma akan mengalah pada kekasihnya.
Bisma tahu selama ini Xena terobsesi untuk mengalahkannya, maka dari itu Bisma tidak akan membiarkannya. Ia tidak akan takluk hanya karena Xena adalah kekasihnya. Bisma akui, Xena bukan lawan yang mudah. Perempuan itu cukup tangguh untuk dikalahkan begitu saja. Pernah dulu Bisma berpikir Dewa hanya mengalah ketika balapan dengan Xena. Tak tahunya Xena memang sejago itu. Bisma sempat pernah merasa kewalahan ketika beberapa kali mereka berada di arena yang sama. Namun sekali lagi Bisma akan mengalahkan Xena.
Dan tekadnya itu benar-benar terwujud. Tidak peduli Xena sempat memimpin, pada akhirnya Bisma tetap menjadi juaranya. Dan itu tentu saja membuat Xena kesal, namun Bisma hanya melempar seringai, mengejek Xena yang belum juga mampu mengalahkannya.
“Empat kali, Xen. Wow!” takjubnya dibuat-buat seraya menghampiri Xena yang baru saja turun dari motornya. Dan sebuah tendangan langsung Bisma dapatkan di tulang keringnya, membuatnya mengaduh, tapi kemudian tertawa. Benar-benar puas melihat kekesalan Xena. “Kira-kira bakal ada yang ke lima gak, ya?”
“Monyet lo, Bisma! Sialan!” umpatnya kembali mengayunkan kakinya. Namun sayang, kali ini Bisma lebih cepat menghindar hingga tendangan Xena tidak berhasil mencapainya. Dan itu bikin kekesalan Xena bertambah. “Awas lo, Bis. Suatu saat nanti gue yakin pasti bakal ngalahin lo!”
“Gue tunggu sayang,” dengan santai Bisma menanggapi, lalu melangkah begitu saja menghampiri teman-temannya yang baru saja sampai di garis finis.
Karena hadiah kali ini cukup besar, Bisma mengajak teman-temannya untuk makan-makan. Tak terkecuali Xena. Yang meskipun kesal, tapi rasanya terlalu sayang melewatkan makan gratis. Biar besok saja kekesalannya pada Bisma dilanjutkan.
“Lo kok bisa tiba-tiba ada di sana, Xen?” tanya Bara begitu makanan yang mereka pesan selesai di sajikan. Bara benar-benar penasaran. Kedatangan Xena merupakan kejutan, walaupun nyatanya itu bukan kemustahilan mengingat siapa Xena yang dirinya kenal.
“Ya, bisa lah. Gue ‘kan juga peserta,” sewot, Xena menjawab. Kekesalan atas kekalahannya ternyata tidak ingin mereda dan itu bikin Bara langsung membuat pertahanan dengan kedua tangannya berada tepat di depan wajah, jaga-jaga kalau Xena akan menghajarnya demi melampiaskan kekesalan.
“Kalem, Xen. Gue cuma nanya. Gak nyangka aja gue ternyata lo juga ikutan. Lo gak ada bilang,” itu yang bikin Bara sempat terkejut mendapati kedatangan Xena di menit-menit terakhir balapan akan di mulai.
“Sengaja biar teman lo gak sempat siapin starategi buat ngalahin gue lagi,” ujarnya, mendelik sinis pada Bisma yang lahap menikmati bihun gorengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother
Teen FictionSebelum menjadi saudara, mereka adalah sepasang kekasih yang kemudian berpisah karena alasan bosan. Namun seiringnya waktu berjalan, Bisma malah justru menyadari bahwa perasaannya terhadap Xena kembali tumbuh. Bukan lagi sekadar suka, melainkan tela...