8

3.3K 256 20
                                    

🍍

Beberapa saat kemudian pesanan mereka mulai berdatangan,meja besar yang semula kosong kini dipenuhi berbagai macam menu makanan khas jepang.

Jisung, Felix mulai menyantap makanan mereka begitu lahap sedangkan Hyunjin dia hanya membantu seungmin karena belum bisa makan sendiri.

"Hyunjin makan saya sudah pesankan, jangan sungkan"

"Iya kak hyunjin cepet makan,ini cobain chicken katsu punya felix sama takoyaki nya enak loh" felix pindahkan dua menu makanan miliknya ke piring kosong Hyunjin sebagian.

Jisung pula tak mau kalah,dua potong sushi ukuran besar yang sudah dicocol saus tiram dia capit menggunakan sumpit lalu bangkit dari tempat duduknya menghampiri Hyunjin.

"Punya Jisung juga kak Hyunjin harus cobain sushi nya,sini jisung suapin ga boleh ga mau-ga mau. Buruan aaa.." paksa nya.

Mau tak mau hyunjin terima suapan besar itu hingga pipinya menggembung penuh di isi sushi. Dan pemandangan itu tidak luput dari perhatian si kepala keluarga.

"Enak kan?" Tanya jisung, memastikan bahwa makanan di sini benar-benar enak.

Hyunjin mengangguk. Namun saat Hyunjin menyuapi seungmin, tiba-tiba jeongin terbangun lalu menangis kencang sehingga para pengunjung restoran serentak menoleh ke arah Hyunjin "Iya enak eh shh maaf pak jeongin bangun, susunya di mana?"

"Di mobil ,biar saya ambil kamu makan dulu"

Hyunjin menggeleng sebelum pak Chris berdiri, Hyunjin lebih dulu menahan duda anak itu supaya tetap melanjutkan acara makan nya "Ngga usah pak biar saya aja yang ambil,bapak makan aja. Seungmin kakak ke mobil dulu sebentar ya?"

Pamit Hyunjin,anak tiga tahun itu mengangguk kecil meski sedih karena kak hyunjin nya pergi keluar.

Chris meminta maaf kepada pengunjung restoran atas kebisingan anaknya bila mana mereka tak nyaman.

Jeongin masih belum berhenti menangis meski sudah mendapatkan susu, sehingga Hyunjin harus berdiri mengeyong si kecil di tempat yang lumayan jauh dari area restoran.

Hyunjin merasa tidak enak dipandang sinis seperti tadi, lebih baik dia menunggu disini sampai majikannya selesai makan. Jeongin pula baru bisa berhenti menangis setelah hampir sepuluh menit dan akan kembali menangis bila hyunjin duduk, sehingga Hyunjin harus berdiri mengeyong si bungsu.

"Dad, kak hyunjin kenapa ga ada?" jisung mengaduk-aduk jus nya, sedari tadi si sulung tidak bisa tenang saat makan karena ingat kak hyunjin.

"jeongin pasti masih nangis" lirih felix ikut sedih

"Nanti daddy beliin kak hyunjin makan diluar, kalian habiskan dulu makanan nya mubazir, seungmin sini daddy suapin" Chris tepuk kursi kosong sebelahnya bekas tempat duduk Hyunjin tadi.

Seungmin pindah membawa mangkuk kecilnya agar disuapi. Setelah semua makanan benar-benar habis Chris tinggalkan uang cash di bawah piring, nominal nya delapan juta lebih.

Saat kembali menuju mobil ternyata Hyunjin sudah menunggu, "Maaf menunggu lama,ga papa kan anak-anak saya mau jalan-jalan ke pasar malam sebentar?"

"Tidak apa pak saya juga mau lihat udah lama ga ke pasar malam" terakhir kali Hyunjin pergi ke pasar malam waktu kelas enam sd setelah itu ga pernah lagi karena keadaan ekonomi keluarga nya.

Walaupun sekarang cuma bisa liat-liat dulu semoga suatu saat Hyunjin bisa main ke pasar malam tanpa ragu ingin membeli apapun.

Pasar malam tidak terlalu jauh dari restoran, hanya perlu waktu dua puluh menit mobil yang di kemudi Chris tiba di area parkir. Karena hari ini malam minggu pasar malam sangat ramai dikunjungi orang pacaran.

Ada juga anak sama orang tua sambil ngajak nenek nya, kebanyakan sih yang pacaran. Apalagi di tempat sepi duduk mojok peluk-pelukan ada juga yang ciuman.

"Fokus banget liat orang ciuman nya, kemarin saya tawarin malah ga mau" ucap Chris membuyarkan lamunan pembantunya.

Hyunjin yang tersadar sedang berada di pusat keramaian dan juga majikannya, buru-buru mengalihkan pandangan. Seperti biasa Hyunjin tidak berani menatap wajah pak Chris karena malu kepergok liat orang ciuman.

"Felix, jisung sama Seungmin kemana pak kok ga ada?" Perasaan tadi masih di samping hyunjin tapi sekarang ga ada,apa Hyunjin lihatin orang ciuman nya kelamaan?

"Misah biar ga nyusahin saya katanya ,kalau seungmin ikut nenek barusan dia emang lengket banget, saya pun yang daddy nya kalah" jawab Chris santai

"Berarti barusan ada ibu nya bapak dong? M-maaf pak saya ga nyapa saya beneran ga tau. Saya jadi ga nyapa ibu nya bapak" kenapa sih Hyunjin bisa fokus banget liat orang ciuman padahal bukan hal aneh lagi.

Mana orang tuanya pak Chris tau, Hyunjin takut nanti dikira sombong sama orang tuanya pak Chris karena ga nyapa.

"Ga usah panik begitu, ibu saya juga tau kamu fokus liat orang ciuman. Ayo ke sana saya mau beli bakso bakar enak kayaknya" lagi dingin-dingin gini makan yang panas, mumpung ga ada yang ganggu. Chris bisa me time sebelum sibuk kerja.

Namun sebelum berjalan Chris pinta sebelah lengan Hyunjin. "Sini tangannya"

"K-kenapa pak?" Karena Hyunjin bingung dan ga paham dia kasih aja tangan kanan nya. Eh tiba-tiba di genggam.

"Saya pegang biar ga hilang" jawab Chris sambil narik tangan Hyunjin ke penjual bakso bakar. Tidak jarang pengunjung pasar malam menyempatkan waktu untuk menoleh pada duda anak empat itu.

Majikan nya yang diliatin Hyunjin yang deg-degan. Mana tangannya ga dilepasin padahal pak Chris buka dompet buat ngambil uang. Alhasil penjual nya senyum-senyum.

"Dedek nya bobo ya? Baru berapa bulan" Tanya si ibu penjual

"I-iya anu" Hyunjin ga tau baru berapa bulan.

"Baru sebelas bulan." Jawab Chris

"Ooh pantesan lagi lucu-lucunya,ini mau bakso bakar aja atau mau tambah yang lain?"

"Ini sama sosis bakar dua tapi jangan di sayat-sayat, mayonnaise nya yang banyak jangan pakai saus" Chris ga terlalu suka banyak yang dibakar, enaknya kering di luar empuk di dalam.

"Totalnya jadi 50 ribu,saya doain ya semoga kalian langgeng sampai tua nanti, rezekinya lancar dan bahagia selalu" ucap si bibi penjual.

Hyunjin panik sendiri takut nya pak Chris ga suka karena mereka cuma sebatas majikan sama pembantu "A-anu kita ga--"

"Iya amiin terimakasih doa nya,saya permisi" potong Chris cepat. Hyunjin ingin protes tapi takut, akhirnya memilih diam mengikuti langkah majikannya.

"Duduk di sana saya laper, oh iya bawa ini dulu saya mau beli bajigur" namanya juga bapak-bapak kalau ga yang bisa diseruput ga lengkap. Biasanya Chris minum kopi,tapi  akhir-akhir ini jarang karena sering sakit dada apalagi kalau marah-marah.

Makanya diganti bajigur, selain sehat rasanya juga ga bikin enek.


TBC 🍍

double up nih,salam sakit kepala 🙏🏻

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang