26

2.6K 208 7
                                    

🍍

"Huwaa ta ujin hiks min jatuh,pelih hiks utut naa" adu si kecil seungmin bersimbah air mata,jalan terpincang-pincang memegangi lututnya yang terdapat luka baret

"Kok bisa jatuh, seungmin dari mana?" Tanya Hyunjin lembut,lengan nya dengan telaten mengusap pipi halus seungmin. Tentu hal itu menjadi perhatian ketiga bapak-bapak yang ada disana terutama Sunwoo dan Eric

Saat mereka melakukan kesalahan, orang tuanya akan langsung marah meledak-ledak lebih dari suara bom. Salah sedikit, masa lalu yang diungkit. Ujung-ujungnya membandingkan dengan anak tetangga

"Itu itut ta woo abil jagung manis,telus ada ulat min atut hiks jadina jatuh"

"Iya ga papa, lututnya nanti kakak obatin sekarang seungmin mandi dulu tadi belum cuci muka malah langsung ke kebun"

"Iya ta ujin" jawab seungmin semangat, setelah mandi lututnya diobati kemudian dibalut plester.

Sekarang dua bocah kecil itu duduk di bawah pohon belakang rumah beralaskan karpet memakan kue khusus bayi sambil melihat teman kak Hyunjin meniup bara api untuk merebus jagung manis

Sementara api satunya untuk membakar ikan mas hasil pancingan Eric. Sedikit demi sedikit pak Chris mulai ikut akur, buktinya ceo yang biasa berkutat dengan laptop serta tumpukan berkas sedang berusaha membelah kayu menggunakan kapak

Di saat orang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Hyunjin hanya berdiam diri tidur selonjoran di karpet bersama dua bocah kecil memakan buah anggur

"Hyunjin suami lo mimisan" Eric berteriak, sembari mengangkat langseng kukus dari atas tungku api. "Udah gue bilangin jangan motong kayu,malah maksa" lanjut nya

"Makanya jangan bandel kalau dikasih tau,bapak itu baru sembuh, sekarang mimisan kan kalau sakit lagi gimana?" Omel Hyunjin cepat,namun masih tetap mengelap darah di hidung pak Chris dengan tisu yang diambilkan Eric tanpa menoleh ke arah lain

"Saya cuma ingin bantu supaya cepat selesai" Chris juga penasaran bagaimana rasanya memotong kayu dengan kapak seperti yang dia lihat di berita-berita, belajar hidup sederhana di kampung agar tidak bergantung pada bahan bakar minyak

Ternyata Chris tidak cocok memotong kayu,di tambah cuaca panas membuat tubuh cepat lelah, kepalanya sedikit pening serta berkeringat dingin

"Udah jin jangan di marahin mending bawa neduh"  titah Sunwoo prihatin, melihat pria keturunan bule itu semakin pucat

Chris menurut saja saat lengannya di tarik Hyunjin meneduh, jika begini lebih baik sakit terus supaya diperhatikan pujaan hati. Tetapi sepertinya hyunjin marah sebab pemuda cantik berambut sebahu itu tidur memunggungi

Lantas Chris ikut tidur kemudian memeluk pinggang Hyunjin "Kamu marah?"

"Ngga, cuma kesal sedikit"

"Kesel kenapa hm?"

"Karena bapak ngeselin,sana jauh-jauh" usir nya. Chris tersenyum tipis lalu memeluk pinggang Hyunjin semakin erat,lain di mulut lain di hati manusia satu ini. Mengusir tapi tidak menolak saat Chris tetap memeluk

"Kapan kita pulang?"

"Besok sore, tapi nanti malem anterin"

"Kemana?"

"Jajan"

"Ok" jangan kan jajan ke pelaminan pun siap Chris antar.  Kira-kira Chris akan menjadi jodoh manusia cantik ini tidak ya, setiap malam Chris selalu berdoa meminta kepada tuhan agar Hyunjin menjadi istrinya kelak

Disuruh istirahat malah pacaran,gini amat ngontrak di bumi, batin Sunwoo seraya mengelus dada.

Sambil menunggu ikan bakar matang, Sunwoo lanjut memisahkan biji jagung dengan tongkol nya, kemudian diberi parutan susu dan keju. Sisanya di simpan dalam wadah

"Ta ujin, jeongin mam daun" suara seungmin dekat pot bunga melihat adik kecilnya duduk sambil mengecap-ecap daun bunga

Mendengar itu Hyunjin buru-buru bangun secepatnya menggendong jeongin menjauh dari tanaman "Jangan di makan,daun ngga enak."

Jeongin menatap Hyunjin polos, daun hijau dalam mulutnya di lepeh. Beberapa detik kemudian matanya berkaca-kaca, bibirnya bergetar disertai Isakan kecil. Sepertinya Jeongin mengantuk,wajar saja sekarang jam nya si bungsu tidur siang

"Sst, jeongin ngantuk hm?  Sebentar kakak buat susu dulu,duduk sama daddy oke?"  Hyunjin cubit pipi gembul jeongin gemas sebelum menyeduh susu,bayi yang baru tumbuh satu gigi itu akhirnya menangis di perut sang daddy karena di tinggal

Sehingga Hyunjin buru-buru kembali membawa botol susu, Jeongin yang melihat kakak cantik nya mendekat segera merentangkan kedua tangan meminta di gendong

"Pak bos udah mateng nih" lapor Eric membawa empat ikan mas bakar diatas nampan serta satu wadah jagung manis rebus dan satu mangkuk jagung manis yang sudah di taburi parutan keju serta susu kental manis

Mereka duduk saling berhadapan, Hyunjin dengan Sunwoo sedangkan Eric dengan Chris

"Ta woo,min mau itu jagung manis" pintanya

"Sini duduk" Sunwoo tepuk paha kirinya, dengan semangat seungmin duduk disana menikmati jagung susu keju

"Jin nih lu suka lidah ikan biar makin bawel marahin majikan lo" ucap Eric sambil menyuapi Hyunjin, Chris menggerutu dalam hatinya karena lidah ikan mas miliknya sudah di makan lebih dulu. Andai dirinya tau, Chris juga bisa menyuapi Hyunjin

Karena kesal, Chris hanya bisa diam selama makan ikan bakar tanpa menoleh kesana kemari. Tepat saat seluruh makanan habis terdengar suara wanita berteriak dari arah depan, memanggil anaknya yang tidak kunjung pulang dari pagi tadi

"Eric!" Teriak wanita berpakaian rapi itu nyaring

"Kenapa bu?"

"Katanya mau antar ibu ke pasar, cepat pulang bapak dari tadi nungguin"

"Iya Eric pulang,oy gue balik dulu" pamit nya singkat. Sunwoo mengacungkan ibu jarinya tanda memberi izin.

Tidak terasa hari ini berlalu begitu cepat,siang hari telah berganti dengan kegelapan malam. Di alun-alun yang jauh dari kampung Hyunjin duduk di kursi penjual makanan khas yang ada di pinggir jalan, menikmati hidangan seafood begitu lahap

Chris yang melihat tanpa ikut makan sudah merasa enek apalagi Hyunjin makan banyak sekaligus

"Bapak jijik ya?" Celetuk Hyunjin tiba-tiba

"Kenapa harus jijik?" Padahal Chris senang melihat Hyunjin makan lahap, supaya pipinya makin empuk tubuhnya juga berisi enak di peluk

"Dari tadi bapak diem,atau mau pulang?"

"Saya cuma senang lihat kamu makan banyak, lihat ini pipinya sampai ikut kotor" Chris  bersihkan noda bumbu seafood di pipi Hyunjin dengan telaten, sampai beberapa pasang mata melihat ke arah mereka

"Sudah bersih,mau kemana sekarang?"

"Ke hati bapak alias ke hotel"

"Mau ngapain ke hotel"

"Tidur sama bapak"

"Cuma tidur?"

"Main kuda-kudaan,nah itu ada penjual nasi goreng!!" Pekik hyunjin meninggalkan Chris jauh di belakang, hampir dompet manusia super aktif itu tertinggal.

"Pak nasi goreng nya tiga di bungkus" pesan Hyunjin pada paman penjual, untungnya tidak antri jadi langsung memasak. Setelah hampir sepuluh menit menunggu akhirnya pesanan Hyunjin selesai dibuat

"Ini neng totalnya 65"

"Terimakasih bapak" ucap Hyunjin ramah, sudah biasa dirinya dipanggil neng padahal jelas-jelas Hyunjin laki-laki.

TBC 🍍

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang