13

2.9K 229 6
                                    

🍍

Hari ini sepertinya Hyunjin akan tidur malam lagi, sedari tadi seungmin merengek tidak mau tidur di kasur. Bila di tidurkan seungmin akan bangun dan menangis. Sehingga Hyunjin harus menggendongnya terus menerus sampai benar-benar tertidur pulas.

Pukul sebelas malam, seungmin baru bisa tidur itupun Hyunjin harus mengelus nya sambil terhantuk-hantuk.

"Hyunjin" Chris berdiri di depan pintu.

"Hah iya pak kenapa?" Hyunjin terperanjat, buru-buru berdiri menghampiri majikannya.

"Seungmin masih nangis?"

"Ngga pak cuma harus di usap-usap. Bapak sudah makan malam?"

"Sudah sama teman,oh iya hyunjin saya ada keperluan di luar negeri satu minggu kamu ga keberatan merawat anak saya sendirian kan?" Teman Chris tiba-tiba mengabari ada undangan dari petinggi perusahaan Amerika, putri pertamanya akan melangsungkan pernikahan.

Karena kabarnya dadakan, mengharuskan Chris segera berangkat besok. Jika tidak hadir Chris merasa sungkan, bagaimana pun petinggi perusahaan itu cukup akrab dekat dengan nya.

Chris pula akan mengurus cabang perusahaan selama disana,sebab perlahan perusahaan Chris semakin naik dari bulan ke bulan.

"Ngga pak saya ga keberatan"

"Baik subuh saya berangkat, sekarang tolong bantu kemasi barang saya di kamar"  Chris itu kadang pelupa jadi butuh bantuan orang lain untuk mengingat apa saja yang harus di siapkan selain baju dan laptop.

"Tolong lipat baju ini terus masukan ke koper. Oh saya hampir lupa,satu black card saya kamu pegang selama saya diluar negeri, belikan keperluan apa saja yang dibutuhkan anak-anak"

"Black card itu apa pak? Kartu catatan kejahatan?" Tanya hyunjin polos

"Saya akan hubungi setiap hari jika tidak sibuk, ingat jangan sampai anak-anak saya sakit selama di luar negeri. Jangan semena-mena mentang-mentang saya jauh dari anak kamu leha-leha,black card itu terhubung dengan ponsel saya jadi jika kamu menarik uang saya akan tau dan kamu mesti laporan uang itu untuk apa.

Paham?" Pesan Chris panjang lebar, meskipun ke empat anak Chris bandel susah diatur dan baru menurut sekarang Chris tetap mencintai nya.

"Hyunjin?" Panggil Chris sekali lagi.

"Paham pak tapi black card-"

Chris menggulung tubuhnya dengan selimut "Black card itu seperti atm tapi hanya golongan tertentu yang punya,dan isinya bukan cuma ratusan juta tapi miliaran"

"S-saya takut hilang pak nanti saya ga punya uang buat gantinya." Hyunjin takut black card nya hilang atau tiba-tiba di copet,atau terkadang Hyunjin lupa menyimpan.

"Kalau hilang kamu jadi istri saya" Chris tutup seluruh tubuhnya dengan selimut menyisakan wajah berahang tegasnya, menatap Hyunjin dengan tatapan yang sulit diartikan.

Bulu kuduk hyunjin seketika berdiri, merinding sekali. Ia semakin ta berani menatap majikan nya. Positif thinking,pak Chris cuma bercanda,ga mungkin uang miliaran diganti dengan Hyunjin yang jadi istri.

Yang ada hyunjin bakalan dihukum seumur hidup di penjara,atau mengabdi seumur hidup sama keluarga pak Chris tanpa di gaji.

Hyunjin menutup pintu kamar hati-hati setelah selesai menyiapkan barang, matanya sudah sangat mengantuk tapi Hyunjin belum bisa menutup mata sebab kepikiran gimana kalau black card hilang.

Hah ga papa lah gimana besok aja, Hyunjin cuma perlu hati-hati dan waspada. Copet pun ga bakal ngira Hyunjin punya black card karena tampang bajunya aja biasa,muka pas-pasan ga ada cantiknya.

04.15 Hyunjin sudah sibuk menyiapkan koper majikannya ke ruang tengah, menyeduh susu karena jeongin terbangun lalu menangis mencari-cari botol susu.

Chris sendiri pontang-panting mencari jam tangan yang lupa dia simpan entah dimana,kaus kaki pun Chris lupa masih di tempat laundry. "Hyunjin tolong carikan dasi yang berwarna hitam polet putih"

"Bukannya semalam sudah disiapkan pak?"

"Iya saya lupa tadi sudah saya pegang,kaus kaki saya masih di tempat laundry lagi belum di ambil. Jam tangan rolex saya juga hilang,kamu lihat tidak? Saya bisa telat kalau begini" Chris sudah grasak grusuk dari tadi mencari dasi nya yang sudah jelas-jelas dipegang tapi saat ingin dipakai malah hilang.

Jam tangan pula entah di mana. Sebenarnya jam tangan Chris ada banyak tapi semuanya sering lupa tempat menyimpan. Atau kadang masuk ke dalam cucian yang di laundry,hilang,rusak oleh anak-anak nya dan masih banyak lagi.

"Kemarin bapak kan hujan-hujanan terus bapak mandi,pakai jam yang itu ga coba ingat-ingat?"

Chris tepuk jidatnya "Astaga iya saya ingat,jam tangannya masuk kloset"

Kemarin Chris tergesa-gesa karena dingin, kepalanya juga sedikit pusing terlalu banyak pikiran tentang meminta ingin diberi ucapan hati-hati dari Hyunjin. Niat ingin menyimpan jam tangan di samping keran wastafel, Chris malah memasukkan jam tangan nya ke dalam kloset.

"Kenapa ga di ambil pak?"

"Ya kamu pikir, kloset itu kotor banyak kuman" lebih baik Chris beli yang baru daripada ambil dari kloset.

Ada benarnya juga, kasian sekali pak Chris ini. Hyunjin cari dasi polet putih itu dengan tekun, selimut yang semula menggunung di rapikan. Dan benar saja dasi hitam polet putih itu menggulung dengan selimut.

"Bapak ini ket-" hilang,kamar pria duda itu kosong meninggalkan hyunjin sendirian. Hyunjin berlari buru-buru ke bawah secepat kilat, menyusul pak Chris. Namun nihil, pria itu menghilang.

"Kamu ngapain lari-lari?" Chris turun dari lantai atas sembari memakai jam tangan di pergelangan lengan kanan nya. Chris dapat jam tangan dari kamar felix,anak itu menumpuk jam tangan Chris dibawah koleksi sepatu.

Pantas saja sering hilang ternyata anak sendiri yang maling.

"Bapak kok masih disini bukannya tadi udah berangkat?"

"Saya di kamar Felix cari jam tangan, sudah ketemu dasi nya?"

"Sudah pak ke gulung sama selimut" Chris memejamkan matanya sejenak,ia baru ingat lagi tadi dasinya memang tergulung saat mencari-cari jam tangan. Saking takut telat nya Chris jadi panik dan hilang konsentrasi.

Beruntung ada hyunjin yang membantu. Jika tidak sudah pasti Chris akan terlambat. Atau mengutus Nayeon datang ke rumah untuk menyiapkan keperluan Chris seperti dulu-dulu saat ada keperluan kerja di luar negeri.

"Ok terimakasih" Chris pasangkan dasi nya secepat mungkin sebab waktu semakin mepet,namun hasilnya malah berbelit-belit membuat Chris harus beberapa kali membuka pasang dasi nya sampai jengah.

Disaat Chris jengah, Hyunjin malah iba dengan majikannya ini. Pasti hari-hari nya berat karena hampir semua dilakukan sendiri. Ayah mana yang bisa tanggung seperti ini, membesarkan anak seorang diri. Bahkan memerhatikan diri sendiri pun sepertinya jarang.

"Sini Hyunjin yang pasangin pak" Hyunjin ambil alih dasi polet putih itu lalu dipasangkan sebagai mana bentuknya serapi mungkin.

Jika seperti ini Chris malah ingat mantan istri.

TBC 🍍


DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang