🍍
Usai menggosok gigi sekaligus mengganti pakaian tidur dengan baju santai, Hyunjin membawa dua bocah itu ke ruang makan. Sudah ada pak Chris dan ibunya menunggu disana
Saat tiba di meja,tangan gembul jeongin langsung mencomot sendok kecil yang biasa digunakan untuk menyuapinya ketika makan. "Tunggu sebentar kakak ambil dulu buburnya"
Jeongin menoleh, matanya bergerak-gerak mengikuti kemana langkah kak Hyunjin berjalan. Satu mangkuk bubur dari campuran ikan tuna, brokoli, wortel dan kentang siap disajikan dalam mangkuk kecil
"Sini kakak pinjem sendok nya"
Jeongin menurut,sendok cream kecil miliknya diberikan. Satu suapan bubur siap masuk kedalam mulut mungilnya tetapi jeongin dengan sengaja meniup bubur di sendok hingga berjatuhan,ada sedikit yang terbang mengenai wajah Hyunjin
"Jangan begitu,telan buburnya" tegur hyunjin lembut,wajah cantiknya tidak berhenti tersenyum demi menyuapi di kecil Jeongin. Namun si kecil bermarga Bang itu masih tetap bermain main, sampai harus dibujuk beberapa kali supaya mau
Tentu saja semuanya disaksikan oleh Chris, disaat ibu nya lebih memerhatikan jeongin, Chris malah memerhatikan Hyunjin. Bagaimana sikap sabar nya menghadapi Jeongin yang tidak mau makan, berbeda dengan dirinya dulu
Chris membentak anak-anaknya, saat tidak mau ia akan memaksa.
"Yee pinter buburnya habis" puji Hyunjin gemas. Seungmin pula ikut senang melihat adiknya makan bubur sampai habis,dia juga senang selalu ada kak Hyunjin di dekatnya setiap hari
"Mah, Chris berangkat kekantor dulu sudah telat ada rapat dadakan"
"Hati-hati Chris"
"Iya mah, sayang daddy berangkat dulu" Chris cium pipi kedua anaknya bergantian,namu saat hendak mencium pipi jeongin malah bertepatan dengan tangan Hyunjin yang hendak mengusap sisa bubur di pipi, alhasil punggung tangan hyunjin yang di kecup
Karena terlalu buru-buru Chris tidak sadar akan hal itu, pekerjaan lebih penting. Chris lupa hari ini jadwal rapat evaluasi perusahaan yang tak bisa di tunda
"Hyunjin, jeongin sama mamah aja biar kamu beres-beres nya ngga ke ganggu"
"Iya nyonya, terimakasih"
"Panggil mamah saja kaya Chris,saya merasa terlalu tinggi dipanggil nyonya. Jadi panggil mamah saja ya?" Minah merasa senang menganggap Hyunjin menantu daripada seorang pembantu
"I-iya nyo eh-mamah" jawab Hyunjin gugup, rasanya seperti memanggil mama mertua. Tetapi hatinya merasa senang pula, Hyunjin menjadi lebih semangat untuk bekerja keras menjadi pembantu yang baik di rumah ini
Karena jarang sekali ada majikan yang memanusiakan pembantu seperti manusia. Hyunjin merasa bersyukur
Di lain tempat, Nayeon mengobrak-abrik isi lemari di ruangan kerja Chris sebab mencari map biru tua berisi berkas-berkas penting,namun sudah hampir 4 jam mencari tidak sedikitpun membuahkan hasil
Akibatnya rapat kerja di undur sampai waktu yang tidak di tentukan. Nayeon pusing,pak bos malah duduk di kursi sambil mantengin laptop terus tiba-tiba senyum sendiri. Merinding saya, batin Nayeon berkeluh kesah
"Pak coba inget-inget lagi di mana nyimpen nya,saya udah cari di setiap lapis map tapi ga ada"
"Iyalah map nya kan saya tinggal di rumah. Suruh kumpul semua karyawan saya sudah chat Hyunjin supaya antar map nya kesini"
"Dari tadi kek,saya kan jadi pusing"
"Daripada makan gaji buta" jawab pak Chris datar.
Nayeon mengelus dadanya frustasi,sabar namanya juga pembantu bos. Sudah makanan sehari-hari bagi Nayeon. Tetapi kalau sudah curhat soal hati,pak bos nya ini tiba-tiba kalem seperti ingin menyampaikan wasiat
Namun di balik semua itu Nayeon paham, majikannya ini pasti trauma dengan namanya salah memilih pasangan, jadi perlu dipertimbangkan secara matang. Apakah orang ini baik untuk anak-anaknya atau untuk diri sendiri saja
Sebab yang pak Chris butuhkan adalah seseorang yang menerima dan mencintai Chris serta ke empat anak dan juga keluarga nya. Bukan cinta karena harta, tapi cinta karena cinta.
Skip. Singkat cerita, Hyunjin meminta izin pada mama Bang sebelum berangkat menuju kantor majikannya itu alias PT CBHN Corp yang dulunya pernah Hyunjin cita-citakan bekerja disana sebagai karyawan tetap
Tas selempang cream berisi map itu Hyunjin selempang kan di pundak, sebelum menaiki bis sebagai alat transportasi umum. Setelah memakan waktu 40 menit perjalanan, Hyunjin tiba di depan gedung bertingkat tinggi itu dengan perasaan kagum
"Eh dek mau kemana?" Tanya satpam yang berjaga
"Mau ke pak Chris"
"Oh iya silahkan tanya ke ruang resepsionis sebelah sana"
"Terimakasih pak" Hyunjin membungkuk hormat sebagai ucapan terimakasih,pak satpam nya baik.
"Maaf disini tidak ada lowongan anak lulusan SMA" celetuk wanita yang bekerja sebagai resepsionis dengan nada ketus dari kejauhan, Hyunjin tersenyum getir padahal hanya ingin mengantarkan map bukan melamar pekerjaan
Apa se tak pantas itu Hyunjin menginjakan kaki di sana.
"T-tapi saya mau ketemu pak Chris bukan melamar kerja, ruangan nya di lantai berapa ya kalau boleh tau"
"Pak Chris sedang rapat tidak bisa di ganggu silahkan pulang" jawab resepsionis satunya lagi tak kalah ketus
"Tapi saya mau antar map pak Chris yang ketinggalan di rumah"
"Oh simpanan bos rupanya,jelek begini pasti dipelet." sindirnya seraya bersidekap dada. Hyunjin berusaha tetap tersenyum meski hatinya sedikit sedih, tidak apa jelek yang penting sehat itu saja sudah cukup bagi Hyunjin
"Memang benar mahasiswa jaman sekarang kan sukanya jadi bahan simpanan om-om, makanya jangan so soan mau kuliah kalau ga punya duit. Jual diri kan hiih ga tau malu,pak Chris pasti di pelet padahal mantan istrinya lebih cantik
Pasti cerai juga gara-gara di pelet jalang nya,ga tau diri ngerusak rumah tangga orang" timpal nya lagi
Hyunjin menunduk,tas selempang nya di remat. Senyum manis nya perlahan luntur "M-maaf,tapi saya tidak seperti itu. Saya cuma pembantu rumah nya pak Chris,say-"
"Iya itu pembantu sambil jilat majikan sendiri, dasar penggoda!" Sentak resepsionis ber name tag Chaeyoung itu
Ob yang kebetulan lewat hanya bisa geleng kepala, sudah sering resepsionis judes itu menghina orang lain karena merasa dirinya lebih berkuasa. Ia pun menjadi korbannya, ingin melapor tapi tidak ada bukti, sampai sekarang hanya bisa diam. Berharap dua manusia centil itu dipecat secepat mungkin
"Hyunjin?" Suara pak Chris memanggil dari kejauhan
Hyunjin langsung menoleh,map biru dalam tas selempang nya di berikan "Bapak,ini map nya ada yang kurang ngga?"
Bukannya di terima,pak Chris nya malah jongkok membenarkan tali sepatu Hyunjin yang terlepas tepat dihadapan dua karyawan nya "Eh jangan pak saya bisa sendiri"
"Sudah, ikut saya ke atas" Chris tarik lengan Hyunjin meninggalkan resepsionis yang menatap Hyunjin jijik,bos nya bahkan sangat perhatian sampai rela membenarkan tali sepatu seorang pembantu. Fiks apalagi kalau bukan di pelet
"Saya ada rapat kamu tunggu di sini sampai rapatnya selesai, atau mau nonton silahkan pakai laptop saya"
"Iya pak"
TBC 🍍
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]
FanfictionChris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyunjin, janda kemarin sore. bagaimana kisah mereka? silahkan baca halaman selanjutnya. #1 in Chanjin #1...