32

2.5K 199 26
                                    

🍍

"Kapan-kapan main lah ke tempat gue" ucap pak Jun usai menyeruput secangkir kopi

"Ada barang bagus ga? gue mau yang masih di segel gak seken, ga enak kalau udah longgar" jawab Jinyoung

"Beli apa?" Tanya hyunjin sedikit berbisik, yang seken tuh apa,ga enak tuh apa kenapa kalau longgar? Itu yang Hyunjin pikirkan, apa gelang atau cincin atau makanan?

"Mainan" jawab Chris

"Oo.. emang ada mainan bisa di makan?"

"Ada, mau coba main sama saya?"

"Main kaya gimana?"

"I raped you"  bisik Chris di telinga Hyunjin

"Ngga mau, bapak aja sana sama istri bapak nanti. Ngga baik tau main begituan, bapak nggak boleh ikutan beli nanti calon istrinya kecewa bapak main di belakang"

"Saya cuma mengajak bukan mau beli, siapa tau kamu penasaran"

"Nggak tuh" bohong sedikit, Hyunjin sebenarnya penasaran tapi dia tidak akan melakukan itu sebelum menikah. Hyunjin takut suaminya kecewa dapat bekas orang lain apalagi tidak sah dalam agama

"Padahal saya mau taruh bibit saya di sini" tangan Chris menelusup masuk mengelus perut rata Hyunjin,di peluk pinggang nya erat. Chris cium aroma harum buah dari perpotongan leher putih bersih yang pernah Chris beri tanda saat di kamar Sunwoo

"Nggak boleh, ini buat anak hyunjin sama suami hyunjin nanti" Hyunjin peluk perutnya erat-erat maksud ingin melindungi, iya Hyunjin bisa mengandung meskipun seorang laki-laki

Chris tersenyum miring sekaligus gemas "Oh really? Bagaimana jika saya lebih dulu masuk?"

"Ngga tau" Hyunjin mengalihkan pandangannya pura-pura cuek dan lanjut mendengarkan obrolan temannya pak Changbin

"Bapak laper" racau Hyunjin setelah lima puluh menit kemudian, mata sipitnya mulai terhantuk-hantuk mencari posisi tidur yang nyaman

Sebelum tidur lebih nyenyak Chris memutuskan pamit pulang. Agar tidak terlalu sepi perjalanan, Chris memutar lagu lewat radio bluetooth yang terpasang di mobil

Karena saluran musik miliknya tidak premium,lagu Lost me terputar tanpa sengaja. Chris jadi merasa sedih mengingat perjalanan cinta nya yang tidak mulus, kehilangan cinta dari seseorang, hidupnya hampa penuh kekosongan

Hatinya terasa dingin lama tidak tersentuh, tapi sekarang ada sosok orang yang mampu menggetarkan hati nya kembali, dia orang itu Chris berharap hidupnya menjadi lebih terarah setelah bertemu dengannya

Love and eternity

Mobil putih dengan poles sedikit hitam itu berhenti di pinggir jalan, Chris rogoh saku jasnya, sebuah kotak kecil berwarna biru navy dikeluarkan. Biru gelap seperti langit malam ini, tapi tetap indah karena gemerlap bintang

Taman pinggir jalan pula sepi, dari atas sini bisa melihat lampu terang dari perkotaan.
"Hyunjin" panggil Chris membangunkan si hidung bangir yang tertidur pulas di selimuti jas miliknya

Dalam sekejap mata sipit yang semula terpejam membuka mata dengan mimik mengantuk "Eung?"

"Ikut saya sebentar" Chris genggam tangan halus hyunjin menuju taman, dengan langkah sedikit terseret seret Hyunjin patuh mengikuti "Saya ingin mengatakan sesuatu"

Deg. Hyunjin membulatkan sedikit matanya supaya tidak mengantuk, ingin mengatakan sesuatu apa? Apa dirinya jadi di pecat karena perusahaan rugi?

"Huwaa ampun pak jangan pecat saya pak, saya mohon. Ga papa saya ga di gaji dulu sampai tiga bulan ke depan buat ganti kerugian bapak di kantor tapi saya mohon jangan di pecat" mohon Hyunjin, tubuhnya dibawa berlutut dihadapan majikannya, bersujud kayak nya menyembah patung

Tidak apa gajinya di potong kerugian asal Hyunjin tetap bekerja sampai tua ke depan, Hyunjin masih ingin merawat jeongin, seungmin dan si kembar jilix

Chris menghela nafas panjang, ingin sekali menyumpal mulut Hyunjin "Yang mau pecat kamu siapa?"

Hyunjin menghentikan acara menangis palsunya dengan tatapan bingung "Eh t-terus mau bilang apa?"

"Saya sudah bilang ini tadi dan kamu tau kan saya mau melamar seseorang"

Hyunjin ber oh kecil dalam hati, pasti pak Chris nya sedang latihan menyatakan perasaan. Makanya Hyunjin dibawa kemari mumpung suasana mendukung. "Owh di mana orang nya? Itu ya?" Tunjuk Hyunjin ke arah belakang dimana seorang wanita memakai mini dress hitam berdiri di pagar menghadap tebing hendak melompat ke bawah

Chris yang melihat itu segera berlari menahan, deg! "Somi?"

"Chris? Chris hiks!"  Greb. Wanita bernama somi itu memeluk leher Chris erat disertai Isakan tangis. Begitu pula Chris tidak kalah erat memeluk wanita berambut hitam panjang itu

"Kenapa hey tenang saya di sini" Chris tangkup pipi Somi penuh khawatir. Hyunjin hanya diam menatap pak Chris nya dengan wanita bernama somi-somi itu,oh ini calon istrinya pak Chris. Iya ya cantik,begitu isi pikiran Hyunjin

Meski hatinya sedikit sesak, Hyunjin tetap berdiri dan berusaha tersenyum.

"Hiks aku takut Chris,aku di usir sama orang tua aku semua uang sama atm aku di ambil,aku hiks tadi di lecehin orang. Aku takut Chris, aku mau mati ga ada orang yang sayang sama aku hiks"

"Do not say that, kenapa kamu di usir?"

"Aku ngga tau hiks, mungkin aku ga bisa apa-apa dibandingkan kakak aku hiks. Makanya di usir. Aku bingung harus pulang ke mana,aku ga punya uang aku takut sendirian hiks" Isak nya pilu, Hyunjin jadi merasa sedih teringat masa kelam nya dulu. Beda nya orang tua Hyunjin meninggal

"Tinggal di rumah saya, nanti saya akan bujuk orang tua kamu supaya bisa pulang. Jangan takut, semua akan baik-baik saja" Chris usap kepala Somi berharap meredakan tangisnya

"T-terimakasih Chris hiks kamu emang yang terbaik dari dulu" Somi diam-diam tersenyum miring pada Hyunjin, seolah-olah mengatakan jika dirinya lebih tau tentang Chris dibanding dirinya

Hyunjin menghembuskan napas nya, sedikit sesak. Apalagi sepanjang perjalanan pulang dirinya duduk sendiri di kursi belakang menatap jalanan, kenapa harus sedih padahal jelas dirinya hanya seorang pembantu tidak lebih

Pak Chris nya juga tampak bahagia, kenapa dirinya malah tidak rela?

"Sudah makan?" Tanya Chris setibanya di rumah, meninggalkan Hyunjin di belakang sendiri

"Belum dari kemarin aku ga makan"

"Hyunjin masak buat makan malam saya sama dia"

"Iya pak" memang akan seperti ini, seorang pembantu tetaplah pembantu. Hyunjin iris cabai merah bentuk memanjang, saking tidak fokus dengan pikirannya jari telunjuk nya pula ikut ter iris pisau untung saja tidak dalam hanya sedikit berdarah

Beberapa menit kemudian nasi goreng buatannya terhidang di piring, tenang saja kok Hyunjin akan tetap profesional bekerja

"Pak ini sudah"

"Dia pembantu kamu Chris?"

"Iya, namanya Hyunjin"

"Masih muda ya,ga gatel wkwk" celetuk nya,sayang Chris tidak dengar.

TBC 🍍

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang