17

3K 223 17
                                    

🍍

Hyunjin usap air mata nya berkali-kali,bukan menangis tapi perih karena motong daun bawang. Tapi sayang nya hidung Hyunjin sampai merah, mungkin dirinya benar sedang menangis.

Cream soup buatan nya sudah jadi,  Hyunjin tuangkan ke dalam mangkuk hingga menjadi dua bagian.

Sambil menunggu cream soup nya tak terlalu panas, Hyunjin memilih memasak untuk makan sore ini,wajah cantiknya tidak pernah beristirahat meski rasanya Hyunjin mulai tidak enak badan. Ia tidak boleh sakit pokoknya.

Cream soup ia letakkan di atas nampan serta satu gelas air putih dan obat yang kemarin Hyunjin beli bersama pak San. Kemarin hyunjin ingin pergi sendiri namun diperjalanan malah bertemu, Hyunjin ingin menolak karena ingat pesan majikannya.

Dirinya dilarang keluar bersama orang lain tanpa izin, tetapi Hyunjin merasa tidak enak sering mendiamkan pak San apalagi saat menjemput Jisung Felix ke rumah. Takutnya pak San tersinggung,jadi Hyunjin terima ajakan nya.


"Felix kenapa ga tiduran, sudah ga pusing?"  Hyunjin letakkan nampan tadi di meja belajar,ia cek kening Felix dahulu memastikan panasnya sudah turun atau belum.

"I'm sorry hiks,kak Hyunjin dimarahin daddy gara-gara Felix bandel ga dengerin kakak, padahal aku yang salah main hujan-hujanan. Felix minta maaf" tutur felix sembari menangis memeluk Hyunjin.

Meski sudah besar,Felix belum cukup dewasa seperti Jisung yang terkesan lebih kalem dan mampu berpikir kritis sedangkan Felix pemikiran nya masih labil.

"Felix ga salah jangan minta maaf, sekarang makan dulu oke terus minum obatnya biar cepat sembuh"

Felix mengangguk,suapan demi suapan diterima dengan lahap.

"Kak Hyunjin jangan tinggalin Felix, Felix ga punya mommy. Padahal felix mau kaya temen-temen di sayang sama mom nya tapi felix hiks ga punya"

"Sst kan Felix punya daddy,dia juga sayang sama felix. Udah ya jangan nangis nanti kepalanya pusing,mulai sekarang Felix harus janji sama kakak kalau kakak kasih nasihat Felix harus nurut.

Apalagi hujan-hujanan kaya kemarin jadinya sakit kan,Felix ga bisa tidur nyenyak,ga bisa makan enak,ga bisa main di luar,ga bisa sekolah terus ketinggalan pelajaran"

"Maafin Felix,kaki kak Hyunjin ga kenapa-kenapa kan kemarin kena setang sepeda?"

"Ga papa sayang" Hyunjin usap-usap kepala felix setelah menghabiskan cream soup serta meminum obat, setelah tertidur Hyunjin kemasi mangkuk bekas cream soup untuk dicuci.

Hari berganti malam, suasana rumah begitu hening hanya ada suara jam. Hyunjin sedang melipat baju di ruangan khusus. Jaga-jaga bila jeongin terbangun lalu bermain di malam hari.

Dan benar saja saat Hyunjin kembali, bayi delapan bulan itu tengah merangkak menuju ruang kerja daddy nya. Hyunjin tersenyum manis sebelum ikut menyusul jeongin, rasanya seperti membesarkan anak sendiri.

Chris yang sedang mengetik dibuat terkejut dengan sesuatu dibawah kaki nya,yup benar jeongin sedang memegangi kaki daddy nya karena menurutnya aneh.

Kaki jeongin tidak dibungkus,tapi kaki daddy nya dibungkus kain hitam lalu bergerak-gerak.

"Hyunjin bawa jeongin keluar" bisa-bisa pekerjaan Chris terhambat karena diganggu.

Akan tetapi jeongin menolak,tangan mungilnya begitu kuat memegang kaus kaki Chris dan hendak menangis saat diangkat.

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang