🍍
Pukul 22.24 lebih lima detik suara gerungan mobil tiba di garasi rumah berlantai dua tersebut. Pemiliknya keluar memampangkan wajah lelah serta pakaian kusut seperti bukan penampilan ceo pada umumnya, maklum di saat orang lain tidur dirinya baru pulang.
Namun rasa lelahnya seketika sirna begitu saja sebab melihat seseorang tidur di sofa dengan posisi yang tidak mengenakkan. Chris simpan barang bawaannya diatas meja kemudian mengambil selimut dari kamar milik pembantunya itu.
Sebelum nya Chris telah membenarkan posisi tidur Hyunjin menjadi terlentang dengan satu bantal empuk lalu di selimuti. Chris diam sejenak menatap wajah damai di hadapannya, hidung bangir, berkulit putih bersih,pipi mochi,berbulu mata lentik,serta bibir pink tebal empuk yang begitu menggoda untuk di kecupi.
Chris berdoa semoga suatu saat manusia cantik nyaris sempurna itu menjadi miliknya, tidak hanya raga tapi juga hatinya. Chris kecup bibir pink itu sekilas sebelum memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian.
Setelahnya Chris tidak langsung tidur, insomnia nya akan kambuh bila tubuhnya lelah. Sangat berbanding terbalik dengan orang normal lainnya, ketika orang lelah mereka akan cepat tidur tetapi Chris berbeda sehingga rentan sakit kepala.
Secangkir kopi sudah siap disajikan, Chris ambil sendok teh untuk mengaduk namun sayang nya malah terjatuh hingga menimbulkan bunyi dentingan cukup nyaring.
"Pak Chris?"
"Maaf saya menganggu?" Sudah Chris duga hyunjin akan bangun,tapi hatinya merasa senang karena bisa berduaan tanpa sepengetahuan anak-anaknya.
Hyunjin menggeleng "Kenapa minum kopi malam-malam nanti susah tidur tau" selain itu minum kopi malam-malam juga merusak kesehatan.
"Saya insomnia, kenapa kamu bangun sana tidur pukul empat masih lama"
"Kasian bapak ga ada temennya, nanti aja tidurnya kalau bapak sudah tidur" Hyunjin merasa kagum dengan sekaligus iba dengan majikannya ini. Meski tampang nya menyeramkan alias garang tetapi menyimpan banyak beban di belakang nya.
"Ok kalau gitu. Kamu sudah lihat?"
"Lihat apa pak?"
"Hadiah ulang tahun dari saya" Chris cek jam di tangannya, sebentar lagi pukul 00.00. Kakinya dibawa melangkah menuju ruang tengah dimana Chris menaruh paper bag dan sebuah cake ulang tahun.
Chris duduk di sofa tempat Hyunjin tidur tadi,kopi nya diganti dengan kue ulang tahun dengan lilin yang sudah di nyalakan.
Dalam sekejap pundak Hyunjin terasa merinding,ada apa dengan pak Chris kenapa tiba-tiba membelikan dirinya kue, wajahnya pula tidak menyeramkan seperti biasanya.
"Hyunjin, mungkin ini tiba-tiba tapi saya melakukan ini karena ingin merayakan ulang tahun. Saya kurang tau hadiah seperti apa yang kamu suka, ini pertama kalinya saya memberi kejutan"
"Bapak fiks kesambet,sini saya ruqyah dulu supaya setan nya kembali" karena jujur Hyunjin lebih merinding pak Chris berubah menjadi tenang seperti ini dibandingkan seperti biasanya yang dilingkupi aura gelap.
Entah kemana perginya rasa takut Hyunjin saat ini, dirinya duduk spot kosong samping majikannya.
"Maksud kamu saya mirip setan?" Chris simpan kembali kue bertoping macaron itu di meja.
"Iya bapak aneh kemarin nyeremin terus datar kaya triplek judes ga pernah ngomong lembut kaya barusan. Makanya mau saya ruqyah supaya setan nya kembali biar bapak seperti semula diselimuti aura gelap" cerocos Hyunjin dalam sekali tarikan napas.
Selama itu pula Chris fokus menatap bibir tebal Hyunjin, sebelum pemikiran nya bergerak lebih jauh buru-buru Chris mengontrol dirinya supaya tidak kelepasan.
Wajahnya kembali datar disertai tatapan sinis. "Jadi lebih suka saya jutek? Ok,soal ciuman kemarin kenapa kamu lari saat saya tanya?" Tanya Chris to the point,jangan coba bermain-main semua orang tau Chris adalah ceo yang galak dan tidak suka bertele-tele.
Disaat orang lain mengeluh ingin Chris berubah menjadi lembut pembantunya malah protes. Memang aneh
Mendengar kata ciuman,rasa takut Hyunjin kembali dalam sekejap. Ia lupa orang yang dihadapi nya adalah orang yang paling ingin di hindari sejak topik tentang ciuman muncul.
"M-maaf pak saya sudah mengantuk izin tidur" bohong nya.
Hyunjin buru-buru bangkit dari sofa hendak pamit untuk tidur. Namun sebelum kakinya melangkah, lengan kirinya ditarik hingga hyunjin terjatuh di atas pangkuan majikannya dengan posisi pinggang Hyunjin di tahan oleh lengan kekar Chris.
"Tidur?" Chris merunduk mendekati wajah Hyunjin dengan suara penuh intimidasi.
Hyunjin ingin kabur saja rasanya, dirinya masih tidak berani menatap mata Chris apalagi dalam jarak se dekat ini. Bahkan detak jantungnya pun bisa Hyunjin rasakan "I-iya tidur" jawab Hyunjin gugup.
"Mau tidur sendiri atau saya tidurin hm?" Bisik Chris dengan suara rendah tepat di telinga Hyunjin
Sebagai orang dewasa tentu Hyunjin paham maksud dari kata ambigu tadi, bahkan lebih mengerti ketimbang penjelasan soal matematika. Karena saking gugupnya jawaban Hyunjin lain di kepala lain di mulut
"Tidurin eh-engga! Huwaaa ampun bapak jangan apa-apain saya hiks" mohon Hyunjin dramatis, untung badannya ringan jadi Chris bisa merubah posisi Hyunjin menjadi duduk di atas pangkuan nya.
Tangan Hyunjin refleks memeluk leher yang lebih tua.
"Emang saya mau ngapain?" Chris berusaha untuk tetap cool meski hatinya ingin meng headlock manusia di pangkuan nya,ia juga paham maksud pemikiran Hyunjin. Tetapi sebelumnya Chris tidak berpikir kesana,dia hanya memberi pilihan.
"I-itu katanya mau nidurin" jawab Hyunjin pelan
"Ya.. nidurin, artinya saya yang buat kamu tidur bukan yang lain"
"Tapi.." bodoh, Hyunjin merasa ingin menghilang sekarang kenapa pikiran nya malah berpikir negatif. Seharusnya tadi dirinya menjawab ingin tidur sendiri, mungkin masalah ini bisa selesai cepat dan Hyunjin bisa masuk kamar.
Chris menyipitkan matanya dengan tatapan menyelidik "Atau kamu beneran mau saya tidurin hm?" Bisik nya pelan, hingga Hyunjin saja yang dapat mendengar. Bahkan sekarang Chris bisa merasakan betapa cepatnya debaran jantung Hyunjin.
Namun beberapa saat kemudian debarannya menjadi teratur, karena mahluk cantik itu terlelap di pelukan Chris.
Pipi empuk Hyunjin Chris elus sebelum tubuhnya diangkat menuju kamar untuk di tidurkan. Tubuh itu Chris selimuti penuh kehati-hatian dengan selimut yang dibawa ke sofa tadi. Terakhir Chris kecup sekali lagi bibir kenyal Hyunjin, sebelum pintu kamar ditutup rapat.
"Aaaa gue udah gila!!" Batin Hyunjin berteriak.
Benda pipih pergi panjang bisa menghubungi seseorang dicari-cari namun tidak kunjung ditemukan, hyunjin ingin menghubungi sahabat nya itu sekarang juga untuk menanyakan keadaan nya.
"Dimana deh perasaan di sini" Hyunjin cek seluruh isi kamar se detail mungkin, dibawah buku,tumpukan baju,kolong kasur,di bawah selimut tapi tidak ada satupun tanda-tanda keberadaan ponsel kesayangannya itu.
"Hyunjin?"
"Aaaa!!" Teriaknya. Chris menghela nafas jadi Hyunjin hanya pura-pura tidur?
"Mampus lo habis ini" batin Hyunjin pasrah menghadapi segala kemungkinan yang terjadi
TBC 🍍
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]
FanficChris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyunjin, janda kemarin sore. bagaimana kisah mereka? silahkan baca halaman selanjutnya. #1 in Chanjin #1...