11

3.2K 232 7
                                    

🍍


Hyunjin menyipitkan matanya demi membaca tulisan label selai blueberry yang super duper kecil di bawah ukuran semut, dari tadi dia bingung mau pilih selai yang mana soalnya merk selai blueberry nya lebih dari satu.

Takutnya Hyunjin salah pilih terus ke buang percuma,kan sayang harganya mahal. Satu harga selai bisa beli dua dus mie instan sama minyak satu liter.

"Hyunjin" panggil Chris. Hyunjin yang lagi fokus-fokus baca langsung noleh karena kaget,mana sepi banget cuma ada pelayan lagi majang di rak paling ujung. Karena sebagian lagi, bantu-bantu di market.

Padahal tadi masih sepi eh hyunjin tinggal milih selai market udah penuh sama nyonya-nyonya sosialita ada juga yang di dampingi pembantu kaya hyunjin.

"Astagfirullah bapak ngagetin aja untung jantung saya asli." Hyunjin elus dada nya pelan-pelan, kirain tadi setan ternyata majikannya sendiri.

Chris cuma geleng-geleng kepala
"Saya mau sekalian belanja susu seungmin sama jeongin, belanja untuk isi kulkas sudah kan?"

"Sudah pak,tapi sisa selai nya saya bingung harus pilih yang mana di sini juga tulisan nya kecil"

"Saya biasa beli nah yang itu coba ambil ukuran paling besar" tunjuk Chris pada rak paling atas,selai import dari luar negeri. Bukan ga cinta produk lokal, anak-anak Chris suka nya yang itu. Dia juga sih,selain enak ga ada bahan pewarna buatan sama pengawet.

Hyunjin coba raih selai blueberry di rak paling atas itu, sudah coba berjinjit pun tangannya tetap tidak sampai.

Chris tersenyum tipis sangat tipis, siapapun tidak akan bisa melihatnya kecuali Chris sendiri.

"Ga kesampaian pak" keluh Hyunjin

"Makanya harus rajin olahraga biar tinggi" Chris raih dua selai blueberry itu dengan mudahnya.

"Saya tinggi" kukuh Hyunjin tidak terima dibilang pendek. Iya in aja biar seneng, Chris aja seneng terhibur karena kelakuan Hyunjin.

"Iya tinggi,coba ambil susu formula itu dua untuk usia delapan sampai dua belas bulan,sama usia tiga sampai lima tahun"

Hyunjin berjalan cepat menuju rak yang tidak jauh dari tempat selai, dari kejauhan tampak pendek namun saat dari dekat ternyata sama saja tinggi nya. "Susah pak ga ada teraje"

"Emang mau benerin genteng sampai harus pakai teraje"

"Kan tinggi,bapak mah enak besar tinggi kaya kingkong"

"Apa?" Chris berubah sinis dalam sekejap.

"Eh-ngga pak saya ga ngomong apa-apa,tadi itu saya liat ada keripik singkong" elak Hyunjin. Kenapa sih dia suka keceplosan. Kalau pak Chris dengar habis hyunjin bakal di pecat.

Chris ambil dua susu tadi untuk dibaca expired nya, melihat susu Chris jadi kepikiran. "Kamu mau jadi bayi saya ga Hyun?"

"Ya ngga lah pak saya sudah besar, harusnya saya udah punya bayi bukan jadi bayi lagi" eh ngomong-ngomong apa sih! Hyunjin tepuk bibirnya berkali-kali karena malu.

"Kalau buat bayi sama saya mau ga?"Chris tersenyum miring.

"Bapak itu ular" tunjuk Hyunjin ke belakang, Chris yang penasaran ikut menoleh ke belakang. Disaat itu Hyunjin berlari ke rak depan demi menenangkan jantung nya.

"Mana?" Tidak ada apapun, hanya ada boneka mainan. Chris kembali menoleh ke arah samping dimana Hyunjin berdiri tadi, namun kosong tidak ada siapapun.

Diam-diam Hyunjin terkikik di balik rak mengintip majikannya yang celingukan mencari dirinya. Cukup lama Hyunjin tertawa, setelah itu kembali mengintip namun majikannya menghilang.

Hyunjin berbalik arah karena takut di tinggal. Maksud ingin mencari, namun wajah Hyunjin malah menubruk benda keras. "Aaahmpp" Hyunjin hampir teriak bila Chris tidak sigap membekap mulutnya dengan telapak tangan.

"Sudah main-main nya hm?"

Hyunjin menggeleng,ga lagi dia ngerjain pak Chris. Hufh untung Hyunjin ga di tinggal.

"Sudah ayo bayar,kamu ga ada yang mau di beli mumpung di sini?"

"Lain kali aja pak kalau saya punya uang" sebenarnya banyak yang mau Hyunjin beli,tapi uangnya ga bakalan cukup. Dia bisa jajan hari ini tapi besok sampai seterusnya siap-siap ga makan sampai gajian.

"Emang mau ngapain ke sini?"

"Itu pak saya mau mandi bola, dari kecil saya belum pernah kesampaian"

"Tapi disini tempat main anak kecil ga ada yang dewasa"

Seketika senyuman hyunjin memudar. Hatinya merasa sedih,apa keinginan kecil nya tidak akan terwujud. Apa umur 22 tahun ga bisa mandi bola?

"Totalnya sembilan juta tiga ratus empat puluh lima ratus rupiah." Ucap pelayan kasir

"Hyunjin mana uangnya?"

"Oh iya ini pak" Hyunjin berikan uang di tas nya pada Chris, lalu kembali melamun.

"Baik tuan, pembayaran uang cash sembilan juta empat ratus kembalian lima puluh sembilan lima ratus. Terimakasih" Chris mengangguk.

Keduanya sudah ada di dalam mobil sekarang tetapi Hyunjin masih saja diam melamun menatap lurus ke depan seperti orang kehilangan semangat.

Memang benar di mall sana hanya ada tempat bermain untuk anak-anak bukan tempat orang dewasa.

"Hyunjin"

"Iya pak?"

"Jangan sedih"

"Ngga pak saya ga sedih, cuma kepikiran aja keinginan saya ga akan bisa tercapai. Tapi ga papa saya ikhlas, mungkin keinginan saya bisa di capai sama anak nanti" syukurlah Chris lega mendengarnya.

"Oke kalau gitu temani saya sarapan, masakan di rumah habis sama jisung felix. Hebat kamu bisa bikin mereka makan sayur"

"Saya biasa aja pak ga hebat,tapi kalau soal masak dulu diajarin sama ibu. Saya ikut seneng anak bapak mau makan sayur"

Chris berhenti di sebuah rumah makan pinggir jalan "Ayo masuk saya yang traktir sebagai hadiah karena saya lagi seneng hari ini"

Hyunjin mengangguk,ia mengekori pak Chris kedalam rumah makan sambil baca doa. Semoga makanan disini ga mahal-mahal.

"Hyunjin mau pesan apa?"

"Ini aja pak nasi putih sama dada ayam,minum nya air mineral biasa" itupun Hyunjin pilih yang paling murah, yang pasti pas di kantong. Mana tau kan suatu saat diminta ganti rugi kaya pacaran terus jadi mantan.

"Mas pesan yang di sebutkan tadi dua porsi, itu saja ga ada yang lain" pelayan rumah makan itu mengernyit heran, mobil mahal tapi makan cuma dada ayam porsi orang kampung.

"Bapak kok ikut-ikutan?"

"Biar kamu ada temen" Chris cuma mau coba gaya hidup sederhana seperti hyunjin, daripada pesan banyak makanan tapi tidak habis kan mubazir.

Jika di total kan,dua porsi makan yang mereka pesan hanya mencapai 50 ribu. Pas sesuai kembalian sisa belanja tadi.

"Hyunjin"

"Iya kenapa pak?"

"Kalau ucapan saya tadi serius bagaimana?"

"Boleh aja pak eh-" 



TBC 🍍

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang