15

2.7K 226 1
                                    

🍍

Beberapa hari berlalu, nampaknya ayah empat anak itu sibuk sehingga tidak pernah ada kabar atau menanyakan kabar. Sudah dua hari ini seungmin menanyakan dimana keberadaan daddy nya karena pria itu tak kunjung pulang.

Terhitung lima hari lamanya pak Chris di luar negeri sana, hyunjin sudah mengirim pesan namun belum juga di balas padahal aktif.

"Ta ujin daddy na mana"

"Itu daddy nya lagi sibuk, nanti kakak coba telpon daddy lagi ya?" Hyunjin elus surai lebat seungmin,tubuh kecil itu dipeluk erat. Seungmin menyembunyikan wajah nya di dada Hyunjin supaya tidak ketahuan menangis.

Namun tiba-tiba ponsel Hyunjin berdering,nomor dengan foto profil orang duduk muncul diatas layar. Hyunjin buru-buru mengangkat nya demi mengobati rasa rindu.

Seungmin maksudnya yang rindu.

"Maaf hyunjin saya sibuk baru sempat buka hp sekarang"  Chris menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi, nampak pria duda anak empat itu habis mandi.

"Iya pak ga papa, ini seungmin kangen sama bapak dari semalam nanyain terus" saking rindunya, seungmin sampai sulit tidur. Tapi lihat anak itu sekarang sumringah melihat wajah daddy nya meski lewat layar.

"Kalau kamu rindu sama saya?"

"Ngga pak" jawab Hyunjin ragu, memang tidak kangen tapi ga ada pak Chris di rumah rasa nya sepi kaya ada yang kurang. Terus Hyunjin selalu ngerasa was-was tiap malam takut ada apa-apa.

"Kenapa? Senang saya ga ada disana?"

"Rindu kok pak,ga ada bapak saya takut" iya deh rindu dikit.

"Daddy! Min angen,mau peyuk" ucap seungmin giliran dirinya yang bersuara.

"Daddy juga kangen,lusa dad pulang"  semoga saja urusan kerja Chris selesai lebih cepat dari target yang ditentukan.

"Ucak?"

"Lusa,bukan rusak."

"Oowh usa. Iya daddy min ugu di cini"  seungmin pindah dari pangkuan hyunjin, kebetulan di luar sedang hujan deras. Anak itu berjalan menuju jendela memerhatikan rintik hujan lalu mencoret-coret kaca berembun dengan jari kecilnya.

"Hyunjin, Jeongin mana?"

"Ini pak jeongin nya tidur habis mandi" Hyunjin arahkan kamera ponselnya ke arah Jeongin yang tertidur pulas memeluk boneka naga.

"Anak saya ga sakit kan?"

"Ngga pak,bapak disana sehat juga?"

"Sehat. Jisung Felix sekolah terus kan?"

"Sekolah diantar sama pak San,semalam juga seungmin mau jalan-jalan jadi saya berangkat diantar pak San ber empat sama jeongin, seungmin nyariin bapak ke restoran waktu itu udah dikasih tau tapi malah makin nangis jadinya muter-muter kota sampai seungmin ketiduran" ucap Hyunjin melapor.

Seketika wajah Chris berubah datar. Jangan lupakan tatapan tajam serta nada bicaranya yang judes.

"Oh. Jangan sampai anak saya masuk angin,lain kali bujuk. Banyak keluar malam-malam itu ga bagus untuk kesehatan apalagi mereka masih kecil" 

"T-tapi pak San ngasih jaketnya"

"Buat siapa?"  Tanya Chris cepat

"Buat saya pakai terus Jeongin masuk pelukan saya biar ga kedinginan,pak San jadi pakai kaos"

"Tetap salah, ingat Hyunjin kalau anak saya sakit kamu yang salah"

"Jangan keluar malam-malam apalagi dengan orang lain,ingat itu. Jaga anak saya di rumah,kamu jangan keluar tanpa izin dari saya Hyunjin" tegas Chris seraya mematikan sambungan telepon sepihak.

Hyunjin terdiam,pak Chris sepertinya marah dengan dirinya. Ia memang salah, seharusnya lebih pandai membujuk saat seungmin menangis bukan pergi keluar malam-malam dengan orang lain.

Udah kaya ketauan selingkuh aja, hufh sabar namanya juga kerja pasti ada salahnya. Tapi bukan berarti Hyunjin akan menyerah jadi pembantu, dia akan berusaha lebih baik agar tidak mengecewakan majikannya.

"Ta ujin mau main ujan-ujan" pinta seungmin

"Eh jangan nanti demam, mending sini main gambar-gambaran lagi"

"Api ta ilix ujan-ujan di cana" tunjuk nya lewat kaca jendela.

"Mana?" Hyunjin berdiri, pintu di buka. Benar saja anak berseragam smp itu sedang asik bersepeda di bawah hujan deras mengitari halaman rumah.

"Felix jangan main hujan-hujanan sini masuk"

"Apasi kak Hyunjin lebay deh mentang-mentang ga ada daddy" jawab felix malas, tetap mengayuh sepedanya.

Hyunjin berlari menerobos hujan saat Felix dan sepedanya terjatuh. Niat ingin membantu lengan nya malah ditepis kasar.

"Nanti kamu demam,ga bisa sekolah. Masuk rumah ganti baju ya kakak buatin soup buat Felix"  bujuk Hyunjin lembut, punggung nya sudah mulai terasa dingin.

"Ga mau! Kak Hyunjin tuh cuma pembantu bukan mommy aku jangan ngatur-ngatur!" Sentak Felix,sepedanya di dorong kencang hingga jatuh kembali menimpa kaki hyunjin.

Hyunjin tersenyum tipis, dia sadar hanya seorang pembantu bukan orang tua atau keluarga Felix. Tapi Hyunjin khawatir bila Felix jatuh sakit,ia hanya ingin yang terbaik bukan maksud so mengatur.

"Iya kakak cuma pembantu,tapi Felix nurut ya. Nanti daddy marah Felix main hujan-hujanan." Bujuk hyunjin masih penuh kesabaran.

"Ga mau!" Keukeuh anak 13 tahun itu berlari menuju gerbang hendak keluar.

"Felix jangan keluar,kak hyunjin harus apa biar Felix ga main hujan-hujanan lagi?"

"Beliin Felix play station"

"Izin dulu sama daddy, kalau boleh kakak beli"

"Ga mau daddy pelit, udahlah kak Hyunjin ga asik. Felix bilangin sama daddy,kak Hyunjin jahat!" Ucapnya sambil berjalan cepat memasuki rumah lewat pintu belakang.

Hyunjin segera menyusul sampai terdengar debuman keras pintu di tutup membuat nya urung. Hyunjin segera mengganti bajunya sebelum lantai semakin basah. Seungmin mencoret-coret kertas lalu menunjukkan gambar buatan nya pada Hyunjin saat kakak cantiknya kembali dari kamar.

Seakan-akan seungmin ingin menghibur kakak cantiknya supaya tidak sedih.

"Ta ujin janan cedih,maapin min ya"

"Kakak ga sedih sayang jangan minta maaf" Hyunjin peluk tubuh mungil seungmin,di usap-usap punggung nya penuh sayang.

"Kak Hyunjin, felix udah pulang?"  Jisung datang menenteng payung.

"Sudah, jisung kenapa ga barengan sama Felix?" Jisung menghela nafas lega,adik beda lima menit darinya itu memang sering merepotkan.

"Ga tau tadi tiba-tiba ilang di gerbang sebelum om San jemput"

"Yasudah jisung ganti baju dulu ya,kak hyunjin siapin makan siang"

"Iya kak. Eh kak Hyunjin kenapa kakinya memar?" Perasaan tadi pagi masih mulus-mulus aja.

Hyunjin menatap kaki yang terkena setang sepeda tadi, pantas saja sakit ternyata memar. "Ga papa ini cuma kejeduk tangga,tadi kakak ga hati-hati pas mau naik"

"Ohh oke lain kali hati-hati ya kak, jisung ke atas dulu."


TBC 🍍

DUDA||CHRISTOPHER BANG[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang