"Kamu baik-baik di sini ya, Au sayang.." ibu Audrey masih memeluk Audrey dan terisak.
"Iya ibu," Audrey menjawab dengan malas. Ibunya mengatakan itu untuk keseribu kalinya.
Ayahnya pun kemudian mengacak rambut Audrey. "Kamu jangan aneh-aneh disini ya, nurut sama guru dan pembimbing kamu, " sahut Ayahnya membuat Audrey menyernyit.
"Aku bakalan baik-baik aja kok, aku ga akan aneh-aneh juga, " Audrey manyun ketika dia bilang tidak akan aneh-aneh. Audrey tidak aneh. Yang aneh itu Adiknya. Audrey itu termasuk penurut beda sekali dengan Ailey yang tidak bisa diam dan sering membuat orang tuanya di panggil ke sekolah. Ailey..adiknya yang jahil. Audrey kemudian teringat padanya.
"Audrey akan jadi anak yang baik, Audrey juga akan mempertahankan prestasi Audrey. Papap sama ibu nggak usah khawatir , " Audrey tersenyum menguatkan mereka.
Merekapun memeluk Audrey kembali. Mereka merasa waktu berjalan begitu cepat, anak perempuan pertama mereka kini sudah SMA dan sangat mandiri.
Audrey adalah anak perempuan pertama kebanggan Papap dan ibunya, dia cantik, putih, lucu dan menggemaskan. Sejak kecil Audrey sudah menjadi idola bagi keluarganya. Audrey juga sangat pandai. Dia membuat orang tuanya bangga ketika TK. Tapi kepandaian Audrey tidak bisa di tunjang lebih oleh orang tuanya. Orang tua Audrey hanya pegawai biasa. Ayahnya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan Elektronik. Sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga. Pada saat berusia 5 tahun Audrey sangat menyukai air. Dia sangat suka berenang, dia juga suka memancing ikan hias di pasar kaget dan sangat bangga ketika mendapatkan ikan hasil pancingannya, meskipun ikan itu tidak akan bertahan lama karena dia dan adiknya Ailey akan memainkainnya sampai ikan tersebut frustasi atau mati, lalu akhirnya jika umur si ikan panjang dia akan diselamatkan ibu Audrey. Entah itu di buang ke selokan atau menjadi santapan kura-kura peliharaan keluarga Audrey (tapi kok masih tidak selamat ya!).
Meskipun orang tua Audrey hanya bisa mencukupi kehidupan mereka dengan sederhana. Tapi Audrey bahagia. Dia memiliki keluarga yang hangat, dia memiliki keluarga yang sangat menyayanginya. Setiap hari Raya, Audrey selalu pergi ke rumah neneknya di suatu Desa. Saat itu Audrey tidak ingat nama Desa kelahiran nenek dari pihak Ayahnya, tapi di desa tersebut Audrey merasa sangat nyaman. Dia bisa melihat pemandangan yang indah, udara yang sejuk dan mengenal lebih jauh mengenai silsilah keluarga Ayahnya. Audrey pernah di bawa neneknya untuk mengunjungi makam leluhurnya. Dan entah bagaimana, Audrey merasa hangat disana. Dia merasa ada sesuatu yang membuatnya menyayangi keluarga yang tidak bisa dilihatnya. Apa Audrey bisa melihat hal-hal yang tidak bisa di lihat manusia? Jawabannya adalah tidak. Audrey penakut. Dia takut dengan cerita-cerita hantu, dia takut gelap, dan dia takut petir.
Pada usia 7 tahun, Audrey mendapat hadiah ulang tahun yang tidak pernah dia bayangkan. Dia dihadiahi orang tuanya les berenang di sebuah tempat les yang cukup bagus. Audrey pun giat berlatih renang. Dia tidak pernah bolos untuk les dan dia juga selalu berlatih lebih lama di banding teman-temannya yang lain. Karena Audrey sangat rajin dan dinilai memiliki bakat untuk menjadi atlet renang, pelatih renangnya menyarankan kepada orang tua Audrey untuk mengikut sertakan Audrey dalam kompetensi renang antar klub.
Ternyata Audrey bisa mendapatkan juara 1. Lalu setelah itu Audrey jadi rajin mengikuti kompetensi sampai akhirnya dia mengikuti kompetensi nasional di luar negri. Audrey sungguh berbakat!
Karena bakat dan prestasinya dalam bidang renang itu, Audrey mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sebuah SMA Elite di Bogor.
Awalnya Orang tua Audrey ragu untuk menerima beasiswa sekolah SMA elite di luar kota, tapi Audrey sangat menginginkan sekolah elite tersebut. Bagaimana tidak, sekolah elite tersebut memiliki fasilitas yang komplit dan sangat bagus. Sekolah itu memiliki kolam renang untuk latihan para atlet. Dan banyak atlet renang senior juga yang lulus dari sekolah tersebut. Dengan bujukan Audrey, akhirnya orang tuanya luluh. Audrey masuk ke sekolah elite tersebut.
Audrey sangat gugup ketika pertama kali menginjakan kaki ke sekolah tersebut. Sekolah baru Audrey ini sungguh di luar ekspektasi. Sangat besar dan memiliki berbagai macam fasilitas. Mulai dari fasilitas asrama sampai fasilitas untuk ekstrakurikuler. Orang tua Audrey sempat ragu kembali ketika melihat fasilitas dari sekolah baru Audrey. Mereka takut kalau Audrey tidak mendapat beasiswa full. Mereka tidak yakin bisa menutupi biaya yang nanti harus di keluarkan untuk sekolah Audrey apabila beasiswanya hanya sebagian. Tapi ternyata Audrey mendapatkan beasiswa full. Semua biaya sekolah Audrey di tanggung oleh sekolahnya. Termasuk biaya Asrama Audrey. Orang Tua Audrey masih tidak yakin. Mereka benar-benar takut nantinya Audrey akan putus sekolah ditengah jalan karena tidak ada biaya. Namun kepala sekolah Audrey meyakinkan mereka, selain karena Audrey memang berbakat dan memiliki keahlian, Audrey juga ternyata cicit dari sahabat pendiri sekolah ini. Ayah Audrey kaget, dia tidak tahu ternyata kakeknya memiliki sahabat yang luar biasa. Ayah Audrey tidak pernah bertemu dengan kakeknya karena beliau sudah meninggal sebelum Ayah Audrey lahir. Tapi Ayah Audrey tahu bahwa kakeknya bukan orang biasa. Dulu Beliau sangat di segani di Daerah tempat tinggalnya saat itu.
Orang Tua Audrey mengantar Audrey sampai Asrama. Mereka juga sempat melihat tempat yang akan dipakai Audrey untuk latihan renang. Mereka terpukau dengan fasilitas Asrama dan fasilitas Sekolah baru Audrey. Meskipun mereka merasa Audrey beruntung karena mendapatkan beasiswa full, ibu Audrey tidak bisa menyembunyikan kesedihannya karena akan berpisah dengan Audrey selama beberapa bulan. Ibu Audrey menangis tersedu-sedu ketika sudah tiba saatnya mereka akan berpisah. Ibu dan Ayah Audrey akan pulang ke Bandung hari ini juga karena esok hari ayah Audrey harus bekerja. Adik Audrey juga harus sekolah. Ayah Audrey tidak kalah sedih dengan ibunya, dia tidak menangis, tapi sudah berkaca-kaca. Ayahnya menahan kesedihannya supaya Adurey juga tidak sedih.
Audrey tersenyum dengan usaha ayahnya menahan kesedihannya. Audrey juga merasa ibunya terlalu lebay karena sampai menangis tersedu-sedu. Audrey akan pulang beberapa bulan lagi kalau liburan semester tiba. Dan audrey juga di perbolehkan untuk menghubungi orang tuanya ketika dia sedang tidak belajar atau sedang senggang.
Terima kasih sudah membaca!
*cover sampul dan gambar setiap chapter from pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...