Setelah makan dan Istirahat, mereka masuk kembali ke kelas berikutnya. Audrey akan masuk ke kelas Matematika. Guru matematika Reya, Indy, Mira dan Audrey berbeda jadi Audrey tidak tahu bagaimana kelasnya. Audrey melihat ke sekeliling kelas. Audrey duduk di bangku paling belakang lagi, dan kali ini dia sekelas dengan cowo yang tadi dia temui di kelas sejarah. Meskipun nama guru Audrey sama dengan Windy, tapi Audrey dan windy belum pernah sekelas. Tadi Audrey sempat ingin bertanya mengenai guru matematikanya pada Windy tapi sepertinya dia tidak mau berbagi info mengenai pelajaran.
"Sekelas lagi kita, " sapanya membuat Audrey sedikit senang, senang bukan karena dia cowo yang lumayan. Tapi senang karena Audrey punya teman berbicara.
"Nama kamu siapa?" tanyanya, dia duduk di depan Audrey lagi.
"Audrey, " Audrey menjawab. "kamu?"
"Aaron..A nya dua ya, dan bacanya Ay-ren, bukan a-ron, " Jelasnya membuat Audrey ingin tertawa tapi tidak jadi karena guru matematika Audrey sudah ada di kelas.
Aaron sepertinya baik dan lucu. Audrey mungkin bisa berteman dengannya.
90 menit di habiskan Audrey dengan berfikir cukup keras, rambut Audrey acak-acakan karena sering dia garuk dengan pensilnya. Matematika nya mudah, tapi penjelasannya susah! Audrey kurang mengerti apa yang di katakan oleh gurunya dari tadi, Audrey sepertinya harus belajar dengan sangat serius nanti malam. Besok Audrey ada pelajaran matematika lagi dan pastinya keadaanya akan sama, dia tidak mengerti dengan istilah matematika dalam bahasa inggris.
"Setelah ini kamu masuk kelas apa?" Aaron bertanya sambil membereskan bukunya.
"Aku latihan renang, Kamu?" Audrey juga membereskan bukunya dan akan menyimpannya di loker. Setelah itu dia akan membawa baju ganti dari asrama. Karena hari ini pertama masuk sekolah, jadi Audrey belum menyiapkan baju renang nya di loker. Dia baru mendapatkan jadwalnya tadi pagi dan langsung belajar.
"Sosial, " jawabnya santai, "kamu atlet renang?" dia bertanya lagi.
Audrey mengangguk.
"Oh..pantesan tinggi. "
Audrey tersenyum, Audrey merasa dia tidak memuji. Tapi Audrey senang di bilang tinggi. Dulu Audrey sering minder karena dia tinggi, sedangkan teman-teman sekelasnya lebih pendek. Anak laki-laki di smp nya bahkan banyak yang lebih pendek dari Audrey. Tapi di sini Audrey bertemu dengan beberapa anak laki-laki yang tinggi nya tidak jauh dari audrey, bahkan lebih tinggi dari Audrey. Aaron ini sebetulnya juga lebih tinggi dari Audrey.
Audrey melihat jam tangannya, sudah pukul 14 lebih 38 menit. Dari tadi Audrey membereskan buku sambil berbicara dengan Aaron dan sudah melewatkan 8 menit. Audrey tercengang, Dia harus ada di kolam renang 20 menit lagi supaya tidak terlambat, dia juga harus ke asrama dulu. Audrey kemudian pamit dan berlari ke luar kelas.
Pukul 03.00 sore, Audrey sudah ada di kolam. Dia dan Atlet renang lainnya diberi pengarahan mengenai latihan dan juga target latihan, akan ada kompetensi setiap minggu dan juga setiap orang di harapkan selalu aktif untuk mengikuti kompetensi dan kejuaraan antar sekolah dan antar klub dan juga antar daerah. Bahkan kejuaraan nasional dan internasional. Audrey merasa bersemangat, dia suka berenang, dan dia juga suka mengikuti kompetensi. Jumlah siswa yang merupakan atlet renang di sekolah Audrey sekitar 25 orang dan terdiri dari kelas 10, 11, dan 12. siswa kelas 10 ada 8 orang termasuk Audrey. Sedangkan siswa baru kelas 11 dan 12 hanya ada 3 orang. Sisanya adalah siswa lama.
Andrew yang kemarin Audrey temui di kolam ini juga ada, dia tersenyum pada Audrey, dan itu membuat anak-anak lain melirik penasaran pada Audrey . Andrew adalah ketua klub renang sekolah ini, dia berperawakan tegap, tinggi, putih dan cukup tampan.
Sebelum turun ke kolam, Audrey dan teman-teman yang lain melalukan pemanasan.
Setelah pemanasan, mereka bersiap untuk turun ke kolam. Audrey sungguh bahagia ketika dia menyentuh air, dia juga terharu karena dia bisa latihan di tempat renang yang sangat bagus dan nyaman. Setelah bolak balik pemanasan di air, Audrey kemudian dilatih oleh pelatih sekolah mereka. Bapak Slamet namanya, beliau terlihat disiplin dan tegas. Audrey harus berhati-hati dengannya karena Audrey ingin menjadi atlet yang lulus dari sekolah ini.
Pukul 16.30 Audrey sudah selesai berenang dan menuju asramanya. Dia berjanji dengan teman-temannya untuk mengadakan pembagian tugas ruangan dan juga pembagian jam mandi yang adil untuk semuanya supaya tidak seperti tadi pagi.
Ruangan Asrama Audrey terdiri 4 kamar dan 1 ruangan luas dengan meja besar di tengahnya. Ada 8 kursi yang mengelilinginya. Meja itu bisa di gunakan untuk makan bersama atau berbincang-bincang santai. Ada dapur kering juga di sudut ruang sebelah kanan dari pintu masuk. Sedangkan sebelah kiri pintu masuk adalah 2 kamar mandi.
Ketika Audrey masuk ke ruangan, Mira dan Reya sudah duduk di kursi, Sedangkan Indy sedang mengisi tumblernya di dapur.
Audrey melihat jam tangannya, dia tidak terlambat.
"Aku nyimpen tas dulu," sahutnya pada teman-temannya. Audrey hendak membuka pintu tapi kemudian pintu kamar Audrey terbuka dari dalam, seorang perempuan yang sepertinya Audrey pernah lihat keluar dari kamarnya.
"kamu!" dia menunjuk Audrey, Audrey kemudian teringat, dia adalah anak perempuan yang menabraknya tadi siang.
"kamu sekamar sama aku?" sahutnya tidak percaya. Teman-teman Audrey yang lain memperhatikan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...