Audrey masuk ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan yang sudah pasti jawabannya.
Iya, Audrey sekamar dengan dia. Audrey menyimpan tas, Audrey melihat perempuan itu sekilas. Dia ternyata orang yang akan sekamar dengannya, Audrey agak kecewa.
Dia masih berdiam di depan kamar mereka. Dia melihat Audrey dengan tidak suka lalu pergi ke ruang tengah.
"Gisca, kamu sudah kenal Audrey?" terdengar suara Reya yang lembut bertanya. Dia tidak menjawab, dia hanya cemberut.
"Tadi kita tabrakan, " Audrey menjelaskan. Audrey keluar kamar dan duduk di salah satu kursi di ruang tengah. Dia mengambil kursi yang jauh dari Gisca. "Aku kira kamu kelas 11 atau 12."
Gisca tidak menghiraukan Audrey, "kita mau ngomongin apa sih ini ?" tanyanya, dia sepertinya sama menyebalkannya dengan Valerie.
Kemudian Audrey melihat sekeliling dan baru sadar Valerie tidak ada, Windy lalu keluar kamar ketika Indy duduk di kursi. Mereka semua terdiam, mereka masih menunggu Valerie.
"Valerie bilang dia nggak bisa ikut rapat karena dia mau ketemu temannya, dia bilang dia ikut semua keputusan kita, " Reya memberitahu mereka semua sambil melihat Hpnya. Valerie sepertinya memberitahu Reya lewat message.
Mira yang dari tadi sudah tidak suka dengan Valerie mendengus.
"ya udah, sekarang kita mulai rapatnya, sebentar lagi kita harus makan malam, " Indy memulai.
Lalu mereka pun berbicara mengenai piket setiap hari dan juga pembagian waktu mandi. Piket setiap hari itu adalah membereskan ruangan bersama mereka, entah itu menyapu, mengepel, dan juga membersihkan dapur. Mereka juga harus memeriksa ketersediaan air dan alat mandi di kamar mandi dan juga tissue. Jika habis, maka yang bertugas di hari itu harus menghubungi kepala asrama. Mereka tidak ingin terkena masalah jika kepala asrama memeriksa. Jika ingin masuk ke kamar lain. Mereka harus minta izin kepada pemilik kamar. Barang-barang pribadi di kamar juga tidak bisa digunakan bersama kecuali ada izin dari yang punya. Jam malam mereka adalah jam 9 malam. Tapi sebisa mungkin mereka harus ada di asrama pukul 8.45.
Setelah sepakat dengan beberapa peraturan. Audrey dan teman-temannya makan malam. Gisca yang sedari awal tidak menyukai Audrey duduk menyendiri di kantin. Reya seperti hari sebelumnya, dia tidak makan malam, hanya memakan buah dan sayuran. Indy, Mira dan Windy normal seperti Audrey sedangkan Valerie tidak terlihat batang hidungnya.
"Kamu sama Gisca kenapa musuhan?" Indy penasaran, "Kalian udah kenal dari dulu?"
Dari tadi Gisca terlihat tidak menyukai Audrey, sedangkan Audrey sendiri bingung kenapa Gisca sampai segitunya. Padahal waktu kejadian tabrakan itu mereka tidak bertengkar.
Audrey menggeleng, "Aku baru ketemu Gisca tadi siang, itu pun karena kita tabrakan, dan aku udah minta maaf. Tapi dia kayaknya masih kesel, " Audrey melirik Gisca.
"Kalau dia masih kesel sama Audrey, kenapa dia juga ngejauhin kita?" Mira merasa aneh.
"Kita disangka ada di pihak Audrey mungkin," Reya berpendapat. Audrey merasa bersalah kepada mereka berempat.
"Sorry.."sahut Audrey.
Teman-teman Audrey yang lain terdiam, lalu Windy bersuara, "Kenapa harus minta maaf, kan kamu juga udah minta maaf sama dia, Kita juga nggak berpihak sama kamu ko," ucap windy sambil menunduk.
Audrey, Reya, Indy dan Mira memperhatikan Windy, Windy makin menunduk. Dia tidak ingin bertemu mata dengan mereka.
Reya,Indy dan Mira mengangguk- angguk, mereka setuju dengan ucapan Windy. Mereka tidak memihak siapapun karena tidak tahu kejadiannya bagaimana.
"Kamu nanti coba ngobrol aja sama Gisca, kalian kan sekamar?" Mira memberi saran.
"Iya, siapa tahu kalau lebih pivate, jadi lebih nyaman untuk baikannya, " Reya juga setuju.
"Oke, nanti aku ngobrol sama Gisca, " Audrey menyetujui usul Mira. Dia memang sudah ingin berbicara dengan Gisca tapi belum ada kesempatan.
Pukul 7 malam Audrey, Mira, Indy, Reya dan Windy sudah ada di ruang Asrama. Malam ini adalah malam kedua Audrey di Asrama, sebelum tidur Audrey sempat berbicara dengan orang tuanya. Orang tuanya bilang bahwa adiknya menangis karena kangen, tapi dia tidak mau berbicara dengan Audrey karena malu. Audrey tertawa, adiknya itu memang jahil dan menyebalkan, mereka sering bertengkar, tapi Audrey yakin kalau sebetulnya dia kehilangan Audrey di kamar mereka.
Pukul 9 lebih sedikit Gisca masuk ke kamar. Dari pukul 9 kurang dia sebetulnya sudah ada di asrama, tapi Audrey tidak kunjung punya kesempatan berbicara dengan Gisca karena Audrey sedang menelepon keluarganya. Sedangkan Gisca terlihat sedang berbicara dengan Valerie di ruang tengah, mereka berdua nampak akrab dan nyambung.
"Gisca, aku mau ngobrol, " Audrey memulai pembicaraan ketika Gisca akan naik ke tempat tidurnya. Dia berbalik dari tangga dan menghadapai Audrey yang sedang duduk di kursi belajarnya.
"Ngobrol apa?" Tanyanya ketus.
"Kamu masih marah sama aku soal tabrakan tadi?" Audrey bertanya.
"Nggak, " jawabnya sambil melirik Audrey malas.
"Tapi, kamu kok kaya nggak suka sama aku?" Audrey bertanya lagi, dia ingin berdamai dengan Gisca, tapi dia terlihat masih malas dengan Audrey.
"Ya memang aku nggak suka sama kamu, " jawaban Gisca membuat Audrey aneh, mereka baru bertemu tadi siang dan tidak saling kenal. Kenapa dia tidak suka pada Audrey?
"Kenapa kamu nggak suka sama aku?"
"Nggak suka ya ngggak suka aja, nggak ada alasan yang perlu di jelasin tuh, " dia kemudian naik ke atas tempat tidurnya, meninggalkan Audrey yang masih melongo. Dia ingin bertanya lagi, tapi Gisca sudah memakai selimutnya. Audrey tidak ingin mereka malah jadi ribut karena Audrey terus bertanya pada Gisca yang tidak menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...