Teman-teman Asrama Audrey sudah kembali baik seperti sediakala, mereka makan satu meja di kantin Asrama. Hanya Reya yang tidak ada. Dia diberi sanksi skorsing dan dibawa pulang oleh orang tuanya. Valerie dan Gisca yang dulu ketus dan tidak suka pada Audrey pun jadi terasa lebih baik.
"Audrey, kamu di panggil kepala sekolah, " Gisca memberi tahu Audrey ketika mereka sudah sampai di dalam ruang Asrama. Audrey hendak menyimpan tas dan sepatu di kamarnya, tapi ada ketukan di ruang Asramanya. Gisca yang baru menutup pintu langsung membukanya kembali. Miss Andien datang untuk menyampaikan pesan kalau Audrey di panggil kepala sekolah. Semua teman Asrama Audrey melihat Audrey dengan ingin tahu.
"Ada apa?" Mira penasaran.
"Nggak tau.." Audrey menggeleng. Dia benar-benar tidak tahu ada masalah apa lagi sampai kepala sekolah memanggilnya malam-malam begini. Diapun kemudian keluar Asrama ditemani Miss Andien. Audrey dan Miss Andien menuju ruang kepala sekolah di bagian gedung sekolah
Ruang kepala sekolah ada di gedung sekolah yang terletak di depan kompleks sekolah. Sedangkan Asrama mereka ada di bagian belakang kompleks sekolah.
Audrey tidak berbicara apa-apa ketika dia dan Miss Andien berjalan beriringan menuju gedung Sekolah.
"Kamu tahu ruangannya kan?" Miss Andien bertanya ketika mereka sampai di bagian depan gedung sekolah.
"Tahu," Audrey menjawab. Mereka pun masuk ke dalam gedung sekolah. Beberapa lampu kelas sudah dimatikan. Tapi untuk ruangan kantornya masih banyak yang menyala.
"Saya hanya mengantar kamu sampai di sini, kamu bisa menuju ruangan Mr. Aditama sendiri, " Miss Andien kemudian meninggalkan Audrey di dekat ruangan guru. Hanya tinggal beberapa ruangan lagi menuju ruang kepala sekolah. Audrey merasa takut, dia berdebar. Kenapa kepala sekolahnya memanggil Adurey malam-malam? Beliau mau apa? Atau ada sesuatu yang mau beliau sampaikan dan itu mendesak?
Audrey mengetuk pintu.
"Masuk.." Jawab Mr. Aditama dari dalam. Audrey membuka pintu, lalu kemudian masuk. Dia sedikit kaget karena disana ada Cedric, Cedric sedang duduk di kursi tamu di tengah ruang kepala sekolah. Beliau sepertinya ada perlu juga dengan Cedric. Apa Cedric melaporkan kekuatan Audrey kepada kepala sekolah?
"Silakan duduk, " Mr. Aditama mempersilahkan Audrey duduk di kursi tamu yang sangat nyaman. Kursi itu adalah sofa empuk berwarna coklat yang mengelilingi meja di tengah ruangan. Mr. Aditama kemudian bangun dari kursi kerjanya dan duduk di kursi diantara Cedric dan Audrey.
"kamu pasti kaget ya, saya panggil ke sini?" Mr. Aditama memulai percakapan.
Audrey mengangguk.
"Tidak usah panik dan takut, saya meminta kamu ke sini untuk meminta maaf,"
Audrey bingung, kenapa Mr. Aditama meminta maaf pada Audrey?
"Saya adalah wali Cedric, sementara Orang tuanya tidak bisa datang, saya sebagai kakek Cedric meminta maaf pada kamu karena Cedric sudah menyusahkan kamu, " Mr. Aditama membuat Audrey tercengang. Kakek Cedric?! Audrey memandang Mr. Aditama dan Cedric bergantian. Cedric terlihat malas, dia sepertinya tidak mau meminta maaf di dampaingi oleh kakeknya, "kamu bersedia memaafkan Cedric?" tanya Mr. Aditama.
Cedric menunduk.
"Aku minta maaf Audrey, aku sudah merusak Hp kamu, membuang dan merusak barang kamu, aku juga sudah mengatakan hal yang menyakiti kamu," Cedric berbicara pelan.
Sepertinya dia berbicara dengan penuh tekanan dari kakeknya. Audrey sebetulnya tidak bisa melupakan perbuatan Cedric kepadanya, karena akibat ulah Cedric orang tuanya harus membeli HP baru, mereka juga harus datang ke sini, tapi semua itu sudah Audrey maafkan karena Cedric membantunya membersihkan namanya. Dan Cedric juga sudah ada niat untuk mengganti semua itu. Meskipun dia harus menggunakan Arsenio untuk memberikannya.
"Aku maafin kamu, aku juga tahu kamu menyesal, makanya kamu ikut membantu untuk menemukan pencurinya dan membersihkan namaku, " Audrey berkata tulus, " Barang yang kamu kasih juga sudah aku titipkan kembali pada Arsenio. Aku sudah punya HP baru, sepatu dan tas, jadi kamu nggak perlu merasa bersalah lagi. "
Cedric memandangi Audrey
"Tapi ada satu hal yang ingin aku sampaikan. Kalau kamu tidak menyukai orang lain, tolong jangan menyakiti orang itu, orang itu juga tidak berharap untuk tidak disukai. Siapapun orangnya, apapun statusnya, tolong jangan pernah membuli orang lain," Audrey berkata sungguh-sungguh.
Mr. Aditama tersenyum. Sedangkan Cedric merasa malu.
"Terima kasih kamu sudah memafkan Cedric, Audrey.." Mr. Aditama bangga dengan kelapangan hati Audrey, "Saya juga berharap tidak ada pratek pembulian disini. Apabila kalian melihatnya, tolong beritahu saya. Dan saya juga meminta tolong untuk membantu orang-orang lemah supaya mereka bisa lebih kuat dan dan bisa melawan pembulian jika ada yang luput dari penglihatan kami para guru dan pengurus sekolah, "Mr. Aditama meminta Audrey dan Cedric, mereka berdua mengangguk.
"Cedric, Saya ingin berbicara dengan Audrey berdua. Bisa tolong untuk menunggu sebentar?"
"baik.." cedric menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...