2. Anak Beasiswa

62 9 2
                                    

Setelah mengantarkan orang tuanya sampai pintu depan Asrama, Audrey kembali ke ruang Asramanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantarkan orang tuanya sampai pintu depan Asrama, Audrey kembali ke ruang Asramanya. Asrama sekolah Audrey terdiri dari 6 gedung yang cukup besar, tapi tidak telalu tinggi. Hanya ada 3 lantai. Setiap gedung di isi oleh satu angkatan. Sedangkan kantin asrama ada di lantai 1 gedung 1 dan gedung 4. Gedung 1, 2 dan 3 adalah asrama perempuan. Gedung 4,5 dan 6 adalah asrama laki-laki.

Audrey duduk di kursi belajar di kamarnya. Dia memperhatikan sekeliling kamarnya, kamarnya tidak terlalu luas tapi cukup untuk berdua. Ada dua tempat tidur yang merapat ke dinding, di sisi kiri dan sisi kanan kamar. Sedangkan di tengahnya kosong, lalu di ujung ruangan kamar ada jendela. Tempat tidur di kamar Audrey terletak di atas, sedangkan di bawahnya ada meja belajar dan lemari. Interior kamar asrama Audrey sangat modern dan Audrey hanya pernah melihatnya di televisi. Audrey tidak menyangka kalau dia Akan menggunakan tempat tidur seperti ini. Audreypun merasa senang.

Audrey akan berbagi kamar dengan seseorang, tapi Audrey tidak tahu dia akan berbagi kamar dengan siapa. Dia tidak diberi tahu oleh kepala Asramanya ketika Audrey menerima kunci. Audrey merasa tidak masalah dia sekamar dengan teman dari daerah manapun. Dia memiliki banyak pengalaman sekamar dengan banyak orang ketika dia ada pertandingan di luar kota atau di tempat yang cukup jauh dari rumah. Tapi Audrey berharap dia akan berbagi kamar dengan seseorang yang baik dan mudah bergaul dengannya karena mereka akan sekamar cukup lama.

Pukul 12 siang, Audrey merasa lapar. Dari tadi dia membereskan baju dan juga peralatan serta buku-bukunya. Teman sekamar Audrey masih belum ada, Audrey melihat sekeliling kamarnya lagi. Untuk sisi bagian yang akan dia tempati sudah cukup rapi. Dia pun cukup puas dengan penataan meja belajarnya. Audrey kemudian membuka jendela, kamar Audrey terletak di lantai 3 di asramanya. Lantai paling tinggi. Asrama dan gedung sekolah Audrey tidak terlalu tinggi, tapi sangat luas. Selain itu meskipun hanya 3 lantai, dari jendela kamar Audrey terlihat pemandangan yang membuatnya takjub, sebuah gunung besar yang sangat indah dan megah. Lekukan dan pohon-pohon di sekelilingnya terlihat jelas. Rasanya Audrey ingin terbang ke gunung itu kalau seandainya dia punya sayap. Sekolah Audrey memang bukan di tengah kota, Sekolah Audrey ada di sebuah Desa yang Asri. Ketika tadi Audrey dan orang tuanya menuju sekolah ini, mereka melewati jalan yang dipenuhi pohon-pohon tinggi. Jalannya bagus, dari aspal. Namun pohon-pohon tinggi menjulang di sekitarnya, kanan dan kiri jalan yang Audrey lewatipun seperti hutan. Meskipun sekolah Audrey bukan di tengah kota, tapi sekolah ini memiliki reputasi yang baik dan cukup terkenal. Banyak siswa dari keluarga terpandang bersekolah di sini. Dan biaya untuk bersekolah disini juga cukup mahal. Melihat fasilitas dan reputasi dari sekolah ini memang wajar memiliki biaya yang cukup tinggi, Banyak atlet dan orang-orang dengan berbagai bakat yang lulus dari sekolah ini.

Berbagai macam fasilitas olah raga dari mulai lapangan futsal, lapangan bulutangkis, lapangan basket, lapangan volley hingga lapangan atletik ada di sini. Kolam renang, gym dan ruang tari juga ada. Selain itu fasilitas untuk music juga cukup banyak. Tadi Audrey melihat ada piano besar dan juga berbagai alat music yang Audrey tahu hanya ada di tempat les music. Audrey sangat bahagia ketika melihat fasilitas-fasilitas sekolah yang bisa dia gunakan. Terutama kolam renang yang akan dia gunakan hampir setiap hari nanti. Dia membayangkan akan berenang di kolam renang sekolah yang besar dan nyaman.

Magic Audrey 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang