Audrey berada di sekolah ini belum sampai 1 minggu, tapi sudah ada yang membencinya. Audrey terdiam, sedikit sedih dan bertanya-tanya. Salah dia dimana?
Audrey menghela nafas, dia tidak konsentrasi ketika belajar. Dia pun menutup buku pelajarannya, membereskan buku dan meja belajarnya lalu naik ke tempat tidurnya.
"Matiin lampunya! " Gisca berbicara sambil setengah tertidur, ternyata dari tadi dia belum benar-benar tidur.
"Tapi aku ga biasa tidur kalau lampunya mati, " Audrey memberi tahu Gisca.
"Terus aku harus ngikutin kamu?" dia bangun dan menatap galak Audrey dari atas tempat tidurnya, Audrey menatap Gisca juga, Gisca melotot pada Audrey. Audrey menghela nafas lagi, lalu kemudian mematikan lampu kamarnya, dia mengalah pada Gisca.
Audrey memang tidak pernah mematikan lampu ketika tidur karena dia penakut, dia takut hantu dan di berfikir jika gelap nanti akan ada makhluk lain berdiri di kamarnya, atau ikut tidur dengannya atau duduk di dekatnya. Audrey mengibas-ngibas kepalanya. Menjauhkan fikiran yang mengerikan. Dia berdoa dan berusaha tidur.
Audrey terbangun karena bermimpi, di dalam mimpinya dia beretemu seseorang. Seorang kakek tua ramah yang tersenyum padanya, Audre y tidak tahu beliau siapa, tapi Audrey merasa tidak takut kepadanya. Audrey malah merasa terlindungi, beliau hanya tersenyum tanpa mengatakan Apapun pada Audrey. Audrey penasaran, Audrey ingin mendekatinya tapi kemudian Audrey terbangun dengan hembusan angin dingin yang terasa di kulitnya. Audrey melihat Jendela.
Jendelanya terbuka!
Audrey langsung ketakutan, dia lalu melihat ke tempat Gisca tidur.
Kosong!!
Gisca kemana?
Angin malam terus berhembus ke kamar Audrey dari jendela yang terbuka, gordennya melambai tertiup angin.
Setelah menenangkan diri, Audrey turun dari tempat tidurnya. Dia setengah berlari ketika menyalakan lampu, dia melihat sekeliling. Tidak ada siapa-siapa di kamarnya selain Audrey.
Tenang Audrey..tenang.. jangan takut! Audrey pemberani! Dirinya memberi semangat pada dirinya sendiri.
Audrey melihat gorden jendela yang masih bergerak tertiup angin.
Dia harus menutup gorden itu, tapi Audrey takut ketika menutupnya nanti ada makhluk di balik gorden itu dan mengagetkannya.
Tapi kalau tidak ditutup bisa saja ada yang masuk lewat jendela ke kamar Audrey, dan bisa saja itu sesuatu yang ditakuti Audrey.
Fikiran Audrey berkecambuk.
Akhirnya Audrey memilih untuk menutup jendela kamarnya. Dia memasang kuda-kuda untuk menutup jendela, lalu dia menghitung sampai 3.
1, 2, 3..! Audrey berlari ke jendela, lalu menutup jendela dan menguncinya. Dia sedikit memburamkan matanya dan berdoa. Lalu kemudian menutup gordennya dengan baik dan langsung naik ke atas ke kasurnya. Lalu dia menutupi dirinya dengan selimut. Dia terengah-engah karena berlari ke jendela dan menutup jendela dengan buru-buru lalu naik ke atas tempat tidurnya lagi dengan sekejap. Audrey menenangkan diri lagi, dia sedikit bersyukur karena sudah berhasil menutup jendela dan sekarang sudah ada di atas tempat tidurnya. Kemudian Audrey sadar bahwa dia lupa mematikan lampunya lagi.
Gisca tidak ada, dia tidak akan protes. Hibur Audrey pada dirinya. Tapi Gisca kemana? Apa dia pergi keluar lewat jendela? Kamar mereka berada di lantai 3!!
Audrey berfikir macam-macam, dia berfikir Gisca bisa terbang, atau dia dijemput makhluk aneh? Atau dia turun dengan kain-kain yang ditalikan seperti di film? Atau mungkin dia sudah menyiapkan tangga? Di koper besarnya apa memang ada tangga? Tapi untuk apa Gisca menyelinap keluar malam-malam? Audrey berusaha tidur dengan masih memikirkan Gisca.
Pukul 4.30 pagi Audrey terbangun dengan alarm yang di pasangnya, dia memang sudah membuat jadwal untuk latihan sebelum masuk sekolah. Dia sudah punya akses ke kolam renang dan pelatihnya juga mengizinkan Audrey untuk latihan sendiri.
Audrey keluar kamar dengan hati-hati, dia tidak ingin membangunkan teman-temannya yang lain. Dia ke kamar mandi dan bersiap. Lalu kemudian keluar ruangan asramanya masih dengan pelan dan hati-hati.
Tadi ketika bangun Gisca masih tidak ada di kasurnya, Audrey bingung dia pergi kemana. Apa dia seperti hewan nokturnal yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari? Tapi dia manusia! Dia juga sepertinya ikut pelajaran di kelas, karena Audrey kemarin bertemu dengannya di lingkungan sekolah.
Fikiran Audrey tersita oleh Gisca, dia melihat jam tangannya, sudah pukul 5 kurang 10 menit, dia takut kesiangan untuk berenang. Audrey pun berlari dari pintu depan Aula asramanya menuju lokasi kolam renang, dia berlari melewati lapangan berumput dan kemudian, braaakk..! dia bertabrakan dengan seseorang lagi.
Audrey terjatuh memantul kebelakang.
Kenapa sih di sekolah ini Audrey harus bertabrakan terus? Audrey kesal, apa di sini orang- orang harus extra hati-hati saat berjalan atau berlari? Audrey tadi yakin tidak ada orang di depan atau di sekitarnya, tapi kenapa dia bisa bertabrakan dengan seseorang?!
"Sorry, " sahutnya sambil berusaha menolong Audrey, dia mengulurkan tangannya. Audrey kesal, dia manyun, tapi dia meraih tangan orang tersebut untuk berdiri. Tas audrey berat oleh baju dan buku-bukunya, jadi dia agak susah berdiri. Hari ini Audrey berniat menyimpan beberapa buku di loker, jadi dia membawanya sekalian sehingga dia tidak perlu lagi ke asrama setelah selesai berenang.
"Sorry, tadi aku juga nggak lihat ada yang lari, " Audrey juga meminta maaf. Dia menepuk nepuk baju dan tasnya yang tadi jatuh ke tanah.
"Its ok, aku yang salah kok," dia memperhatikan Audrey, dia takut ada yang terluka ditubuh Audrey. "Kamu ga papa kan? Ada yang sakit?ada yang luka?" pertanyaannya bertubi-tubi.
Audrey melihatnya dengan aneh karena dia melihat Audrey dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan seksama, Audrey hanya bertabrakan dengan dia, bukan dengan mobil, Ada luka gimana? Audrey bingung. Dia kemudian teringat dia harus cepat-cepat ke kolam.
"Aku nggak apa-apa, bye.." Audrey pun berlari meninggalkannya tanpa tahu dia siapa dan bagaimana keadaannya. Dia terlihat baik-baik saja, dia pasti tidak kenapa-kenapa kan ya, iya dia baik-baik saja . Audrey meyakinkan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...