Pagi harinya Audrey bangun dengan tidak fit. Badannya terasa sakit dan dia pusing. Apa dia demam? Audrey memegang kepalanya. Iya, keningnya hangat. Audrey masih tidak punya HP untuk meminta izin tidak ikut latihan renang. Dia juga tidak bisa mengatakan pada wali kelasnya kalau dia sakit. Audrey punya obat demam dan penahan sakit. Dia pun meminum obat demamnya dan kemudian keluar Asrama untuk memberitahu pelatihnya kalau dia tidak akan latihan. Setelah itu Audrey kemudian kembali lagi ke Asrama dan beristirahat. Audrey berniat tidur sebentar, lalu akan ke sekolah seperti biasa. Ketika bangun, badannya ternyata masih sakit. Dia keluar kamar lagi, dia akan meminta salah satu teman asramanya untuk memberitahu guru kalau dia sakit.
"Audrey!kamu yang ngambil kalung aku ya?" Valerie tiba-tiba keluar kamar dengan marah dan menuduh Audrey. Audrey kaget dan bingung, Indy yang baru keluar kamar mandi juga kaget. Mira dan windy keluar kamar karena mendengar Valerie marah, Sedangkan Reya masih di kamar mandi. Gisca tidak ada di kamarnya ketika Audrey keluar kamar.
"Enggak, aku nggak ngambil kalung kamu, " jawab Audrey lemas. "aku juga nggak pernah masuk ke kamar kamu," Audrey membela diri.
"Bohong, tadi kamu keluar kamar kan, itu pas aku mandi dan Reya nggak ada di kamar, kamu pasti ke kamar aku, " Valerie menuduh.
"Aku keluar kamar karena mau bilang ke pelatih kalau aku nggak bisa latihan, aku nggak enak badan, Hp aku kan mati, " Audrey menjelaskan, "aku nggak pernah ke kamar kamu!" Audrey berkata tegas. Dia memang tidak pernah ke kamar Valerie dan Reya. Dan dia memang tidak mengambil kalung Valerie.
"Coba kamu ingat-ingat nyimpen dimana, mungkin aja kamu lupa, " Indy berusaha menenangkan Valerie.
"Aku nggak mungkin lupa! Kemarin masih aku pake kok, cuma tadi malam karena mau bersih-bersih aku simpen dulu, " Valerie bersikeras.
Reya keluar kamar mandi. "Reya, kamu liat kalung Valerie nggak?" Mira langsung bertanya pada Reya.
"Engga..kalung yang mana?" Reya bertanya.
"Yang selalu aku pake, kalung dari ibuku.." Valerie menangis. Dia sepertinya sangat sedih karena kehilangan benda kesayangannya.
"Kamu beneran nggak ambil?" Indy bertanya pada Audrey.
Pertanyaan Indy membuat Audrey sakit hati, dia tidak mengambil kalung Valerie, tapi dia jadi tertuduh karena Valerie menuduhnya secara sepihak.
"Engga, aku ngambil kalung Valerie, buat apa sih? aku ngga suka pake aksesoris. Trus kamu nuduh aku tiba-tiba,memang kamu punya bukti aku yang ambil?" Audrey marah.
Valerie terdiam, teman-teman mereka melihat Valerie.
"Kamu kenapa bisa curiga sama Audrey?" Indy bertanya.
"Karena dia benci sama aku, dia juga pasti butuh kalung itu buat beli barang-barang. Hpnya kan mati, dia juga malah punya sepatu baru. "
Perkataan Valerie membuat Audrey lebih sakit hati. Cuma karena Audrey orang yang lebih rendah ekonominya dari pada dia, trus Audrey di tuduh mencuri kalungnya?!Audrey ingin sekali memukul Valerie. Tapi dia pusing, dia sakit, dia tidak bisa konsentrasi untuk memukul Valerie dengan kekuatannya.
Audrey menitikan Air mata, dia sakit, wajahnya sangat panas.
"Audrey," Mira menahan Audrey yang akan pingsan karena demam.
"Kita harus bawa dia ke klinik deh.." Mira memegang kening Audrey dan merasakan panas yang cukup tinggi.
"kamu tuh nggak bisa nuduh sembarang orang gara-gara itu Valerie, " Indy memberitahu, "coba kamu cari lagi deh, Siapa tahu kamu lupa nyimpen atau mungkin jatuh ke kolong atau di kamar mandi. "
"Nanti aku bantu cari" Reya menenangkan Valerie yang kesal karena tidak dipercaya.
Mira, Indy dan Windy membawa Audrey ke klinik. Audrey di periksa, dia kemudian di berikan obat lagi dan di minta untuk beristirahat di klinik. Dia berterima kasih pada teman-temannya yang sudah menolongnya dan juga membelanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...