"Stop!" Aaron merelai, "kita diliatin murid lain. Aku nggak mau kita di panggil kepala sekolah, " Aaron memperingatkan.
Emosi Audrey dan Valerie sedikit menurun ketika Aaron menyebut kepala sekolah. Valerie kemudian pergi dengan lebih kesal. Audrey menenangkan diri, murid-murid lain masih melirik Audrey, Audrey sudah 2x mengganggu suasana makan mereka.
"Kamu di jahili Cedric?" Aaron bertanya kepada Audrey ketika mereka selesai makan siang dan bersiap ke kelas berikutnya.
"Tas dan baju aku di masukan ke dalam kolam, Hp aku juga mati gara-gara di masukan ke dalam kolam sama dia, " Audrey bercerita, dia masih kesal karena mengingat hpnya yang mati.
"Keterlaluan sih kalau udah ngerusak barang," Aaron merasa wajar Audrey marah.
Audreypun kemudian menceritakan semua yang terjadi kepadanya pada Aaron.
Di ruang Asrama Audrey masih dimusihi oleh Valerie. Dia masih bersikap seenaknya dan meremehkan Audrey. Hari ini mereka piket bersama tapi hanya Audrey yang menyapu dan beres-beres, sedangkan Valerie hanya berdiri sambil bermain HP di dapur.
"Sampe kapan kamu berdiri di situ tapi nggak ngerjain apa-apa?" Audrey kesal dengan Valerie yang hanya memainkan HP nya tapi tidak membereskan apa-apa.
Valerie mendelik, dia merasa terganggu dengan kata-kata Audrey.
"Sok tahu banget aku nggak ngapa-ngapain, dari tadi aku tuh beresin ini tau, " dia menunjukan piring dan gelas yang dia tata, tapi belum dia masukan ke dalam lemari.
"Setengah jam Cuma beresin itu aja, kapan selesainya? sebentar lagi bakalan ada pemeriksaan kamar, keburu ada yang periksa tau!"
"Rese deh!" Valerie kesal. Dia menjentikkan tangannya dan kemudian tempat sampah di dekat Audrey bergerak sendiri, tempat sampah itu terangkat lalu menumpahkan semua debu dan sampah kecil yang tadi Audrey sapu dan masukan ke sana. Lantai yang Audrey sapu sekarang kotor kembali.
Audrey melihat Valerie dengan tidak percaya, dia kemudian menjatuhkan piring dan gelas yang tadi Valerie susun. Gelas dan piring itu terbuat dari melamin, gelas dan piring itu tidak pecah, tapi menimbulkan suara yang cukup keras ketika menyentuh lantai. Teman-teman Asrama mereka yang lain pun keular dari kamar mereka.
"Audrey?!" Mira kaget karena lantai yang seharusnya sudah bersih masih kotor dan malah semakin kotor, lalu mereka melihat piring dan gelas yang berjatuhan di dekat Valerie.
"Val?" Reya juga kaget karena Valerie yang harusnya beres-beres dapur malah membuat dapur makin berantakan.
"Kalian dari tadi ngapain sih?" Indy bingung dan kesal dengan Audrey dan Valerie.
"10 menit lagi, Miss Andien datang, " Windy melihat jam. 10 menit lagi kepala Asrama mereka akan memeriksa ruangan para siswa.
"Ihh..ayo kita bantuin, aku nggak mau kita dapet pengurangan point" Indy meminta teman-temannya ikut membereskan pekerjaan Audrey dan Valerie.
Gisca yang tahu kalau Audrey dan Valerie memang tidak akur tidak banyak bicara. Dia menghampiri Valerie dan membantunya. Mira dan Indy membantu Audrey, sedangkan windy dan reya memeriksa kamar mandi.
"Di kamar kalian nggak ada barang yang aneh-aneh kan? Indy bertanya pada teman-temannya, " mereka semua menggeleng. Audrey juga menggeleng, tas dan HP yang diberikan Arsenio tadi Audrey simpan di loker sekolah karena akan dikembalikan, tapi hari ini dia tidak bertemu Arsenio. Besok dia ada pelajaran sejarah. Makanya masih dia simpan di loker supaya tidak perlu di bawa ke asrama dan dibawa lagi ke sekolah.
Berkat kerjasama mereka, ruangan Asrama Audrey menjadi bersih kembali. Miss Andien tidak menemukan sesuatu yang aneh juga di kamar mereka. Mereka lolos dari pengurangan poin.
Audrey berterima kasih dan meminta maaf. Teman-temannya sudah malas dengan Audrey, mereka juga mulai kesal dengan Valerie yang sok princess. Mereka tahu kalau Valerie memang tidak suka dengan piket. Dia selalu lambat dan pura-pura mengerjakan pekerjaan rumah padahal hanya main HP.
Audrey masuk ke kamar, kalau saja tadi teman-temannya tidak ada, Audrey akan memakai kekuatannya untuk membereskan kekacauan yang terjadi. Audrey sudah mulai bisa menggunakan kekuatannya. Dia baru mengerti bagaimana rasanya punya kekuatan, tapi Audrey merasa heran, bagaimana dia bisa punya kekuatan? Bukannya kekuatan itu keturunan? Kalau iya, siapa diantara keluarganya yang memiliki keuatan juga, Ibunya? Atau Papap nya? Tapi Audrey belum pernah melihat mereka menggunakan kekuatan seperti Audrey. Neneknya kah? Kakeknya?Audrey memikirkannya sampai mengantuk dan lelah. Ternyata menggunakan kekuatannya itu menguras tenaga. Sekarang Audrey cepat mengantuk dan lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasíaDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...