48. Latihan Magic

18 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah makan siang, Audrey latihan berenang. Sedangkan Arsenio kembali ke Asrama. Ketika memasuki kolam renang, Audrey sempat merasa sedih karena teringat dengan nasibnya yang tidak bisa ikut lomba antar klub di Jakarta kemarin. Sebelum kasus kemarin, Audrey masuk ke dalam daftar perenang yang ikut kejuaraan. Tapi karena Audrey tidak latihan rutin selama beberapa hari. Dia jadi tidak diikutsertakan. Pelatihnya menyayangkan kasus yang dialami Audrey. Dia meminta maaf karena harus tegas dengan skorsing Audrey, meskipun akhirnya tahu bahwa Adurey tidak bersalah. Audrey pun berlapang dada, dia yakin dia pasti akan bisa ikut kejuaraan lainnya.

Audrey terus berlatih renang setiap hari, dia ingin menunjukan bahwa dia berbakat dan berprestasi. Dia ingin dimasukan kembali dalam daftar peserta yang akan mengikuti kejuaraan. Kak Andrew bilang bahwa selain kejuaraan di Jakarta akan ada kejuaran lain yang lebih besar. Dan Audrey harus siap-siap. Audrey senang Kak Andrew memperhatikannya, dia juga selalu memberi Audrey semangat.

"Kalau kamu stress atau butuh teman, kamu bisa hubungi aku untuk bercerita, atau cari teman yang memang bisa kamu percaya. Jangan sampai deh kamu cerita sama pohon curhat, " Kak Andrew sepertinya menyesal karena menyerahkan medali emasnya pada makhluk di pohon itu.

"Tenang aja Kak, aku nggak akan stress, dan kalau iya, aku akan cari Kak Andrew, " Audrey berjanji. Dia tersenyum dan merasa senang dengan tawaran Kak Andrew.

"Sekolah, jadi atlet dan belajar magic itu sungguh menguras energi, kamu juga harus jaga kesehatan," kak Andrew memberi nasihat lagi.

Audrey mengangguk. Dia berjanji pada dirinya untuk selalu semangat dan menjaga kesehatan.


Audrey baru merasakan bagaimana lelahnya belajar magic ketika sudah latihan beberapa kali di klub Magic. Mentor Audrey di klub magic adalah Kak Bella, tapi pembimbing dari Klub Magic adalah Mr. Elon, guru Sejarahnya. Audrey baru tahu kalau dia juga bisa magic. Pantas pelajarannya selalu menarik, Audrey curiga dia memakai magic untuk membuat muridnya betah belajar sejarah.

"Audrey.." Mr. Elon memanggil Audrey dengan ceria ketika mereka latihan magic pertama kali. "Saya senang sekali bisa mengajari kamu mengenai Magic, dulu saya adalah murid dari kakek buyut kamu, kamu mirip sekali dengan beliau."

Audrey hanya tersenyum. Dia tidak tahu wajah kakek buyutnya selain dari foto buram dan lukisan yang ada di rumah neneknya. Audrey memang pernah bertemu beliau dalam mimpi, tapi dia tidak yakin apakah mereka mirip atau tidak.

"Kamu juga memiliki kekuatan yang sama dengan beliau, sungguh luar biasa!" Mr. Elon memuji. Audrey hanya bisa berterimakasih, dia merasa Mr. Elon terlalu berlebihan.

"Coba tunjukan kekuatan kamu Audrey, saya ingin melihat "

Audrey pun mencoba memindahkan beberapa benda yang ada di sekitar mereka hanya dengan fikirannya. Mr. Elon terkesima.

"Luar biasa," sahutnya takjub sambil bertepuk tangan.

Audrey mencoba memindahkan benda yang lebih besar, tapi benda itu hanya bergeser sedikit. Audrey sedikit pusing ketika lebih berkonsentrasi.

"Sudah cukup..sudah cukup..tidak apa-apa, pelan-pelan Audrey," Mr. Elon sepertinya tahu kalau Audrey kesulitan memindahkan barang yang cukup besar dan berat, Audrey barusan mencoba memindahkan meja.

"Dengan sedikit latihan, saya yakin kamu nanti bisa memindahkan benda yang lebih besar dan lebih berat, " Mr. Elon membesarkan hati Audrey, "jangan terlalu banyak mengeluarkan energi. Nanti kamu bisa cepat kelelahan " ucapnya lagi.

Audrey memang sering merasa kelelahan akhir-akhir ini. Apa dia harus memeriksakan diri di klinik dokter Farhan? Audrey sempat berfikir untuk meminta resep vitamin kepada dokter Farhan, tapi dia berjanji untuk tidak sering menemuinya. Nanti saja kalau Audrey memang benar-benar sakit baru dia akan menemui Dokter Farhan.


Beberapa minggu setelah rutin latihan Magic, Audrey dan Cedric jadi akur karena sama-sama dilatih oleh Mr. Elon. Kadang mereka juga latihan bersama dengan Ka Bella. Tapi karena mereka sudah menguasai latihan dasar, mereka berdua sering diminta untuk membantu anggota lain menguasai latihan dasar.

Cedric memberikan jus dingin ketika mereka selesai latihan magic. Audrey bingung dengan perhatian Cedric akhir –akhir ini. Cedric sering memberikan minuman kepada Audrey setelah mereka selesai latihan. Tapi meskipun sempat bingung, Audrey menerimanya karena dia merasa haus dan lelah. Dia juga yakin Cedric sudah berubah. Dia tidak lagi jutek dan judes pada Audrey. 

Magic Audrey 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang