Audrey dan Mira melambai pada Indy ketika Indy naik ke bis yang akan mengantarnya ke Bandara. Indy pun balas melambai sambil pura-pura menangis. Audrey dan Mira ikut bersandiwara, lalu kemudian tertawa. Tidak banyak siswa yang ikut bis itu, tapi bis itu tetap berjalan sesuai dengan kewajibannya untuk mengantar siswa sekolah Audrey. Audrey dan rombongan siswa yang akan ke stasiun kereta api masih menunggu. Di sebrang tempat Audrey, Mira dan beberapa siswa lain yang munggu bis, terlihat Valerie yang sepertinya menunggu jemputannya. Valerie biasanya akan di jemput oleh sopirnya. Dia juga biasanya akan pulang bersama Cedric. Tapi kali ini Audrey tidak melihat Cedric yang akan pulang dengan Valerie. Apa Cedric dan Arsenio sudah pulang duluan? Audrey kemudian teringat Arsenio yang malas pulang karena ada kakaknya, Ezio. Bagaimana keadaan Arsenio ya? apa dia akan menghabiskan liburan semester dengan tidak nyaman?
Audrey sedang memikirkan Arsenio ketika Aaron menepuk bahu Audrey.
"Pulang naik kereta?" tanyanya membuat Audrey kaget, Audrey kira dia sudah pulang duluan.
Audrey mengangguk, "kamu belum di jemput?" tanya Audrey heran. Setahu Audrey, Aaron itu tinggal di Bogor. Jadi dia tidak akan memerlukan waktu yang lama untuk pulang ke rumahnya. Dan biasanya dia jemput oleh Ibunya.
"Seperti yang kamu lihat aku masih di sini, "jawabnya malas. Ada yang aneh dengan Aaron. Audrey merasakannya. Tapi Audrey tidak berani bertanya. Sejak saat Aaron mencarinya ke dekat danau, Aaron memang seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tidak mengatakan apapun. Dan Audrey tidak ingin memaksa untuk mencari tahu.
"Nungguin aku?" Audrey bercanda, dia tersenyum sedikit.
"Pengennya.." Aaron membuat Audrey bingung. Mira tersenyum aneh, "Sayangnya bukan kamu yang aku tunggu, " dia kemudian berjalan menjauhi Audrey. "Bye, se you in 3 weeks.." lambainya.
Aaron berjalan mendekati 1 mobil mewah yang barus aja datang, dari mobil itu keluar seorang wanita yang Audrey yakin adalah ibu Aaron. Lalu seorang laki-laki yang sepertinya bukan Ayah Aaron. Aaron pernah bilang kalau ayahnya sudah meninggal. Audrey memperhatikan mereka, Aaron menjabat tangan laki-laki itu, Ibunya dan laki-laki itu terlihat senang. Lalu kemudian seorang perempuan yang Audrey kenal mendekati laki-laki itu, memeluknya dan juga bersalaman dengan ibu Aaron.
"Kak Bella?!"bisik Audrey sambil memperhatikannya.
Kak Bella tersenyum pada Aaron dan ibu Aaron, dia terlihat senang. Dia lalu berbicara pada Aaron, tapi Aaron terlihat tidak senang. Ibu Aaron kemudian membawa koper Aaron dan Kak Bella untuk di masukan ke bagasi, mereka berempat pun masuk ke dalam mobil. Audrey memperhatikan wajah Aaron yang tertekan. Aaron menyukai Kak Bella, kenapa dia terlihat tidak senang?
"Mereka adik kakak?" Mira ikut memperhatikan Aaron dan Ka Bella.
Audrey melirik Mira, "Bukan, mereka.." lalu kemudiam Audrey merasa pendapatkan pencerahan mengenai kemurungan Aaron akhir-akhir ini. Ayah Aaron sudah meninggal, jadi ada kemungkinan ibunya menikah lagi. Dan bisa saja calon ayahnya adalah..what?!
Audrey hendak bertanya pada Aaron lewat hpnya tapi kemudian Mira mengalihkan nya lagi.
"Beda ya, kalau orang kaya di jemput mobilnya juga satu-satu. " Mira dan hampir semua anak-anak yang belum naik bis melihat deretan mobil jemputan Valerie, Cedric, Arsenio, dan Ezio.
Arsenio dan Ezio beda mobil?! Waaww...Audrey terkesima.
Kemudian, sebelum Arsenio masuk ke mobilnya, dia melirik Audrey. Dia tersenyum dan melambai. Audrey balas melambai, tapi ternyata yang balas melambai bukan cuma Audrey, cewe-cewe dekat Audrey agak histeris karena menganggap Arsenio berpamitan dengan mereka. Audrey menurunkan lengannya. Dia jadi malu, apa Audrey terlalu percaya diri menganggap Arsenio berpamitan padanya? Arsenio kemudian masuk ke mobilnya, disusul dengan kakak laki-lakinya di mobil depan. Mobil mereka keluar halaman sekolah. Cedric juga melakukan hal yang sama, dia melambai pada Audrey. Tapi Audrey tidak balas melambai, dia takut salah seperti pada Arsenio. Dia hanya tersenyum, Cedric sedikit kecewa, tapi ada yang lebih kecewa melihat Cedric yang berpamitan pada Audrey, Valerie.
Valerie masuk ke mobilnya dengan kesal, lalu membanting pintu mobil dengan keras. Mobil Valerie melaju, diikuti oleh mobil Cedric.
"Kita kaya rakyat jelata lagi mengiringi kepulangan pangeran dan putri," komentar Audrey membuat Mira tertawa.
"Yah, rakyat jelata seperti kita kan memang hanya bisa melihat mereka naik mobil mewah, sedangkan kita naik bis, " Mira berkata sambil menyeret kopernya mendekati bis yang baru saja datang. Audrey mengikuti Mira sambil menyeret kopernya juga.
"yeah..we just ordinary people " ucap Audrey tersenyum. "ordinary people who have magic!" dia kemudian menambahkan sambil tersenyum.
Audrey duduk di dalam bis bersama Mira. Dia senang pulang dengan seorang teman di perjalanan menuju stasiun. Audrey kemudian memperhatikan gedung sekolahnya ketika bis memutar untuk keluar gerbang. Sekolahnya sangat besar dan indah, dengan latar gunung salak yang megah. Bis yang mereka tumpangi kemudia keluar gerbang dan menjauhi gedung sekolah. Bye bye my magic school. See yoo soon.
Terima kasih sudah membaca!
*Cover sampul dan gambar setiap chapter from pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...