Pukul 6 Sore, Audrey dan teman-teman yang lainnya mendapat makan malam di ruangan Asrama. Mereka mendapatkan nasi box. Mereka belum bisa makan di kantin asrama karena memang tahun ajaran baru, baru dimulai besok. Jadi pegawai catering dan guru-guru belum hadir.
Audrey, Indy, dan Mira makan bersama. Sedangkan Reya tidak makan karena dia mengatakan kalau dia hanya makan buah pada saat malam. Dia tidak makan nasi. Mungkin untuk menjaga tubuh langsingnya. Beda dengan para atlet seperti Audrey, Indy dan Mira yang kadang-kadang, meskipun makan dalam porsi banyak tapi tetap merasa lapar. Sedangkan Windy, dia juga tidak makan. Dia mengurung diri di kamar untuk belajar.
Esok paginya Audrey dan teman-teman satu asramanya nya cukup heboh. Audrey kesiangan untuk mencoba kolam yang baru. Mungkin karena semalam Audrey tidur terlambat. Dia mengobrol dulu dengan ibunya dan keluarganya sampai cukup larut, ibunya bercerita kalau adiknya yang menyebalkan ternyata merindukan Audrey, tapi dia gengsi dan tidak mau ikut video call dengan Audrey. Keluaraga Audrey juga mengatakan kalau Ibu Audrey menangis terus karena merindukan dan mengkhawatirkanAudrey. Padahal ketika Audrey ikut kejuaraan ke berbagai tempat dan menginap, ibunya tidak pernah semellow ini. Mungkin karena Audrey tidak akan pulang dalam waktu dekat, makanya ibu Audrey banyak khawatir.
Di dalam Asrama Audrey dan keempat temannya bergantian ke kamar mandi untuk mandi. Reya mandi cukup lama. Reya seperti seorang putri yang mengerjakan apapun penuh dengan irama. Indy dan Mira cukup cepat di kamar mandi. Dan Audrey pun juga bisa di bilang tidak terlalu lama di kamar mandi. Windy juga sangat perhitungan dan meminta kita untuk berada di kamar mandi dengan durasi yang sama.
Okey, mereka semua akhirnya akan membuat aturan untuk ke kamar mandi nanti malam.
Teman sekamar Audrey masih juga tidak terlihat. Ada wajah baru yang Audrey belum kenal muncul di ruangan Asramanya. Dia cantik dan langsing seperti Reya. Rambutnya juga panjang. Dia memakai bando pita sebagai aksesoris. Dia memperkenalkan diri sebagai Valerie. Dia bukan Atlet ataupun penari. Dia masuk ke sekolah ini karena dia berasal dari kanada. Iya, dia tidak terlalu fasih berbicara bahasa Indonesia. Tapi dia mengerti ucapan Audrey dan teman-teman yang lain. Dia sepertinya orang Indonesia yang lama tinggal di luar negri.
Setelah beres mandi dan bersiap-siap. Audrey, Indy, Mira, windy, Reya dan Valerie turun ke lantai 1. Mereka akan sarapan di kantin Asrama.
Sistem makan di kantin Asrama Adalah Buffet. Mereka mengambil sendiri makanan yang akan mereka makan dengan antri. Audrey, Indy, Mira dan Windy makan dengan wajar. Mereka mencicipi semua menu yang ada. Reya hanya mengambil jus, buah dan sayuran. Sedangkan Valerie yang katanya sudah sarapan di rumah hanya menemani mereka sambil bermain HP. Nanti pada saat pelajaran berlangsung HP akan di kumpulkan di depan kelas. Lalu setelah mereka selesai belajar mereka akan mengambil kembali hpnya. Sistem kelas di sekolah baru Audrey adalah moving class dimana kelas untuk setiap pelajaran itu berbeda. Setiap guru pelajaran sudah ada di kelas. Dan para siswa akan datang ke kelas tersebut sesuai dengan jadwal pelajarannya.
Mereka semua belum mendapatkan jadwal pelajaran. Dan mereka semua juga belum di perkenalkan dengan guru-guru dan juga gedung sekolah secara Resmi. Pukul 07.45. bell berbunyi. Itu artinya murid-murid di haruskan untuk selesai makan. Anak kelas 10 lalu di minta untuk ke Aula sekolah dalam rangka upacara penerimaan siswa baru secara resmi.
Audrey berbaris dengan teman-teman satu asramnya. Teman sekamarnya masih juga belum di temukan. Audrey agak cemas. Tapi Upacara penerimaan itu berlangsung lama dan butuh konsentrasi. Audrey harus mendengarkan banyak pengumuman penting yang di sebutkan kepala sekolah serta beberapa guru. Mereka semua memberikan banyak informasi mengenai kelas dan peraturan sekolah.
Setelah upacara penerimaan selesai Audrey mendapatkan jadwal pelajaran dan juga jadwal latihan renangnya. Dia ternyata bisa latihan berenang kapan saja. Bisa pagi-pagi sebelum sarapan atau sebelum makan malam. Tapi dia tidak bisa latihan renang setelah makan malam. Karena ruangan berenang akan di tutup pukul 7.30 malam. Audrey juga sudah di beri kartu untuk akses ke tempat renang secara mandiri.
Selain pelajaran dan jadwal latihan, Audrey juga di beri kertas untuk masuk ke dalam sebuah club extrakurikuler. Ada 10 pilihan disana. Tapi Audrey merasa tidak ada yang menarik perhatiannya. Fotografi, scient club, florist, olah raga basket, tenis dan pencak silat, pecinta alam, music dan magic. Audrey sempat membaca 2 kali tentang nama ekskul terakhir yang tertulis. Magic? Audrey merasa geli. Ini ekskulnya tentang sihir kah? Atau tentang sulap? Audrey sudah berfikir macam-macam ketika Indy dan Mira pamit untuk masuk ke kelas pertama mereka. kelas matematika. Audrey kemudian melihat jadwalnya sendiri. Kelas bahasa Indonesia. Dia kemudian melihat peta kelasnya. Waaw..ternyata cukup jauh dari Aula. Audrey pun pamit kepada Reya dan Valerie yang masih melihat-lihat Jadwal pelajaran mereka. Windy yang tidak banyak bicara juga sudah pergi duluan tanpa pamit. Tidak ada yang satu kelas dengan Audrey pagi ini. Audrey kemudian menyemangati dirinya bahwa dia bisa mandiri.
Audrey berjalan cepat untuk sampai ke kelas bahasa. Lebih tepatnya Lab bahasa. Lab Bahasa ini berada di ujung gedung sekolah dan ada di lantai 2. Cukup jauh dari Aula. Audrey melihat murid-murid yang berjalan bersama. Hanya dia yang sendirian. Dia berjalan semakin cepat setelah sampai di lantai 2. Dia tinggal lurus dan menyusuri kelas-kelas di lantai 2 ini. Audrey melihat petanya lagi, dia takut salah mengambil jalan. Lalu kemudian ada yang menabraknya.
"Ouchh.."
"Braakkk.." Buku- buku Audrey keluar dari tasnya. Tadi Audrey sedang melihat peta, dan tasnya memang tidak tertutup.
Audrey menghela nafas karena buku-bukunya berserakan. Sedangkan orang yang menabrak Audrey ternyata terjatuh dan terlihat kesal.
"Kalau jalan lihat-lihat donk!" katanya marah. Audrey tidak tahu siapa dia, dia tidak memakai tag nama. Dia murid perempuan dengan penampilannya agak kusut. Matanya juga terlihat seperti orang yang kurang tidur, apa dia kakak kelas Audrey?
"Maaf," sahut Audrey meminta maaf. Sebetulnya bukan Audrey yang tidak melihat jalan dengan baik. Tadi Audrey berjalan di pinggir ko, tidak di tengah lorong. Tapi karena Audrey takut dia kakak kelas, Audrey tidak ingin membuat masalah.
"Iihh," sahutnya masih marah, dia kemudian meninggalkan Audrey dengan kesal. Dia tidak meminta maaf ataupun membantu Audrey membereskan bukunya. Audrey mengatur nafas, dia juga kesal. Tapi dia ingin sekolah dengan baik dan tidak mencari masalah. Audrey membereskan bukunya, dia memasukannya satu persatu ke dalam tasnya lagi. Tempat pensil dan botol minumnya juga. Lalu Audrey menemukan sebuah bandul liontin. Bandulnya bagus sekali, Audrey fikir bandul itu adalah milik dari murid perempuan yang tadi menabraknya. Audrey tidak mau mengambilnya karena bukan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasíaDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...