Pukul 20.00, mereka sudah siap di tempatnya masing-masing. Cedric dan Audrey bersembunyi di tempat yang tidak terlihat karena mereka berdua di skors, Aaron dan Arsenio juga bersembunyi. Mereka berdua membawa kamera untuk merekam pelaku sebenarnya.
Pukul 20. 30. Target mereka belum juga terlihat. Gisca dan Valerie merasa konyol karena bersembunyi terus.
"Aku nyerah.."ucap Gisca, Gisca keluar dari tempat persembunyiannya tepat ketika pintu ruang konseling terbuka perlahan. Dia pun panik dan melompat dengan tinggi ke atas lemari. Untung saja ruang konseling itu gelap karena tidak di gunakan. Tapi Jika orang yang masuk itu menengadah ke atas dia bisa melihat Gisca yang menunduk di atas lemari, Gisca berusaha untuk tidak terlihat. Audrey, Cedric dan Valerie yang melihat Gisca melompat sempat menahan nafas karena khawatir ketahuan.
Seorang perempuan, tinggi, langsing dan berambut panjang berjalan ke lemari tempat barang bukti di simpan. Dia mencari tempat CD yang di kubur Gisca kemarin. Dia mencari-cari dalam gelap, namun tidak kunjung menemukannya. Dia mengeluarkan hpnya untuk menyalakan senter, lalu kemudian lampu ruangan konseling itu menyala. Dia kaget.
"Kamu nyari ini?" Valerie keluar dari tempat persembunyiannya.
Perempuan itu berbalik, wajahnya penuh ketakutan, dia melihat Valerie membawa tempat CD yang berisi CD yang dia cari.
Valerie dan perempuan itu saling berhadapan.
"Aku nggak nyangka, ternyata kamu yang ambil kalung aku, Reya.." Valerie merasa kecewa. Reya adalah pencuri sebenarnya dan teman sekamarnya. Dia juga sudah mengenal Reya sebelum masuk ke sekolah ini. Mereka sering bertemu karena ayah mereka sama-sama pengusaha.
Wajah ketakutan Reya kemudian berubah menjadi wajah menantang.
"Tentu saja kamu tidak akan menyangka kalau aku yang mengambil, dalam fikiran kamu kan Cuma Audrey si Miskin yang akan mengambil kalung berharga kamu, "
kata-kata Audrey si miskin membuat Audrey kesal. Ingin rasanya dia melemparkan salah catu CD yang ada di lemari itu ke kepala Reya. Sebuah CD yang ada di lemari itu sudah terangkat. Tapi Cedric dengan sigapnya menjentikkan jari tanpa suara dan membuat CD itu berhenti di tempat. Cedric melotot dan kesal pada Audrey. Dia kemudian menuliskan kalimat di hpnya.
Konyol kalau ada CD terbang ke kepala Reya dan terekam kamera.
Audrey baru ingat kalau Aaron dan Arsenio sedang merekam Reya dan Valerie.
"Kenapa kamu mencuri kalungku?" Valerie ingin tahu alasan Reya.
Reya memandangi Valerie.
"Aku benci sama kamu, aku muak sama kamu yang sok princess! Sombong! Kamu juga sering memandang rendah orang yang lebih lemah dan tidak setara dengan kamu. Mentang –mentang kamu sekolah di luar negeri sebelumnya, kamu sering mandang aku sebelah mata. Aku capek meladeni kamu, Val.." Reya berkata dengan emosi.
Valerie memandangi Reya, "jadi selama ini pertemanan kamu sama aku itu pura-pura?"
"Iya, aku pura-pura baik sama kamu padahal sebetulnya aku benci banget sama kamu!" Reya menampilkan wajah aslinya. "Aku mengikuti kamu ke sekolah ini dan sudah merencanakan untuk membuat kamu tidak nyaman bersekolah disini, ternyata ada orang yang membuat kamu lebih tidak nyaman, Aku senang banget!" dia tersenyum, senyum aneh seperti psikopat.
Audrey kagum pada Valerie yang tidak menggunakan kekuatannya untuk menyakiti Reya. Kata-kata Reya terasa menyakitkan.
Valerie terdiam sebentar, dia terlihat mengontrol emosinya.
"Asal kamu tahu Reya, aku memang nggak suka sama Audrey, tapi bukan karena dia miskin. Ada alasan lain yang membuat aku nggak suka sama dia, " Valerie menjelaskan.
"Apa alasan kamu?" Reya ingin tahu.
"Kita bukan teman aku, untuk apa aku kasih tahu kamu?" Valerie membalas dengan elegan.
Reya mendengus, dia kesal tapi dia tidak mau kalah.
"Kamu tuh sok princess, Val, kamu nggak pernah sadar kalau cewe-cewe di sekolah ini merasa risih sama kamu?"
Valerie mengerutkan dahi, betulkah cewe-cewe di sekolahnya merasa risih kepadanya?
"Kamu selalu didampingi dua cowo, dan mereka sudah seperti pengawal pribadi! So annoying."
Giliran Cedric yang sepertinya ingin melempar CD yang tadi Audrey kembalikan ke tempatnya dengan magic.
"Kamu iri?" Valerie menangkap sesuatu dari emosi Reya, "kamu suka salah satu dari mereka?"
Reya tidak menjawab.
"Arsenio..aku baru sadar kalau kamu sering bertanya tentang dia, " Valerie mengingat-ingat.
Valerie tidak pernah curiga ketika Reya sering bertanya tentang Arsenio. Dia kira Reya hanya bertanya karena Arsenio dan Valerie memang teman dari kecil.
Reya memandangi Valerie penuh kebencian, dia ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...