Aaron menengok Audrey ketika Istirahat. Aaron membawa banyak camilan dan minuman ketika menengok Audrey.
"Mau buka toko?" ejek Audrey tersenyum. Sekarang Aaron dan Audrey sudah menjadi teman dekat, mereka menjadi lebih dekat karena berbagi cerita mengenai Cedric dan Bella.
"Mau bikin bazzar," Aaron menjawab asal, Audrey tertawa.
"Thanks.." ucapnya tulus.
"Ada yang merasa bersalah di kelas sejarah, " Aaron memberitahu, " Suasana kelas kerasa mendung, tapi aku ngga tahu aura yang mana, Cedric atau Arsenio, "
"Aku yakin bukan Cedric sih, mana ada dia merasa bersalah, yang ada juga dia masih marah. "
"Who knows, pokoknya mereka berdua rasanya aneh, "
Audrey yang baru menyadari kekuatannya belum bisa merasakan aura dari orang lain yang memiliki kekuatan juga, kalau menurut Aaron setiap orang yang punya kekuatan di sekolah ini bisa saling merasakan. Tapi Audrey belum merasakan itu, mungkin kekuatannya belum sehebat orang-orang yang sudah menyadari kekuatan mereka dari lama.
Aaron kembali ke kelas setelah bel berbunyi.
"Pacar kamu?" Tanya Dokter Farhan ketika memeriksa Audrey sore harinya.
"Bukan, dia Cuma teman, " Audrey menjawab santai.
"Oh..bagus deh, jadi masih ada kesempatan buat dia," Dokter Farhan berbicara sendiri, Tapi Audrey mendengarnya dengan jelas.
"Siapa?" Audrey penasaran.
"Sepupu saya yang paling nyebelin itu, Saya yakin dia ngecengin kamu," Dokter Farhan membuat Audrey tertawa.
"Arsenio?" Audrey memastikan.
"Iya, Dia kayaknya suka sama kamu,"
"Bukannya dia pacaran sama Valerie?"
Dokter Farhan kaget, "Nggak mungkin,Valerie sama Arsenio itu sahabat dari kecil, mereka berdua nggak pacaran,"
Entah mengapa kata-kata dokter Farhan membuat Audrey sedikit lebih mendingan, selama ini Audrey salah mengira, ternyata Arsenio itu bukan pacarnya Valerie.
Audrey sedikit tersenyum, lalu dia tersadar. Untuk apa dia tersenyum?!
Kendalikan diri kamu, Audrey!!
Audrey harus menginap diklinik selama satu malam sampai infusnya habis. Dia sudah tidak demam seperti tadi pagi, tapi dia masih lemas. Audrey awalnya tidak mau tidur di klinik karena dia merasa takut. Pasien di klinik hanya dia sendiri, sementara tempat tidur yang kosong masih ada 3 lagi. Audrey sempat membayangkan kalau tempat tidur itu tiba-tiba ada yang mengisi, Adurey kemudian menggelengkan kepalanya. Berusaha membuang jauh fikiran buruknya.
Meskipun di klinik hanya ada satu pasien, tapi ada perawat yang siaga menjaga 24 jam dan Dokter Farhan yang bisa di hubungi kapan saja. Dokter Farhan sepertinya tinggal di dekat komplek sekolah.
Audrey tidak bisa tidur, dia dari pagi sudah tidur terus, jadi malam hari dia malah tidak mengantuk. Dia izin pada perawat untuk pergi ke kamar mandi. Perawat itu mengagguk. Dia sepertinya sedang sibuk menghitung stock barang di lemari di belakang mejanya. Audrey ke kamar mandi sendirian. Karena masih di infus, Audrey harus membawa serta infusan bersamanya. Sungguh sangat merepotkan ketika Audrey keluar dari kamar mandi.
Audrey sedang membetulkan infusan ketika dia melihat seseorang dari balik jendela di dekat pintu kamar mandi. Orang itu berjalan di luar pada malam hari, Audrey berdebar karena takut. Dia manusia atau hantu? Tapi perasaan Audrey mengatakan kalau dia manusia, dan Audrey mengenalnya, dia Gisca.
Selama ini Gisca selalu menyelinap keluar di malam hari. Dia kemana? Audrey penasaran. Tanpa berfikir panjang Audrey mengikuti Gisca. Audrey ingin melepaskan infusannya dan keluar klinik, tapi perawat yang berjaga tidak ada di mejanya. Audrey menunggu sebentar, perawat itu tidak kunjung datang. Adurey tidak sabar, kalau dia terlalu lama Gisca keburu menghilang. Audrey pun melepaskan Infusannya sendiri. Sakit, dan ada sedikit darah yang keluar. Tapi demi melihat kegiatan Gisca, Audrey nekat.
Syukurlah Audrey tidak kehilangan jejak Gisca, dia terlihat berjalan ke arah ruang ekskul music.
Oh, Gisca ikut ekskul music, Audrey baru tahu. Apa dia latihan diam-siam setiap malam? Kalau latihan setiap malam seharusnya ada suara alat music setiap malam. Tapi Audrey tidak pernah mendengar berita tentang siswa yang latihan music pada malam hari. Audrey menunggu sebentar, Gisca kemudian keluar dari ruang music.
Dia kemana lagi? Audrey pun mengikutinya.
Dia berjalan ke arah taman, taman itu adalah taman dekat danau yang dulu Audrey lewati ketika bertengkar dengan Cedric.
Audrey memperhatikan Gisca yang melihat ke kiri dan ke kanan dengan cemas. Lalu di seperti sedang berbicara sesuatu. Kata-kata gisca tidak terdengar, dia kemudian berjongkok.
Dia sedang apa? Adurey memperhatikan Gerak-gerik Gisca dengan lebih seksama.
Audrey tidak bisa melihat Gisca lebih dekat lagi, dia takut ketahuan. Audrey memicingkan mata dan melihat Gisca sedang mengubur sesuatu di bawah pohon. Dia penasaran, Gisca sedang mengubur apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...