"Sebetulnya tidak ada yang memberi tahu langsung, tapi Cedric mendengar dari kakeknya kalau kamu punya kekuatan yang paling di takuti, paling beda dan luar biasa, " Arsenio memutuskan untuk memberitahu Audrey.
"Oh, jadi yang memberi tahu ke kamu dan valerie itu Cedric?" Audrey menyimpulkan, "kekuatan dia apa?" Audrey juga penasaran dengan kekuatan Cedric. Arsenio tidak menjawab, dia berjalan menjauhi Audrey dan kemudian berlari menghilang tepat ketika Andrew masuk.
"Kamu berbicara dengan siapa?" Andrew bertanya, Audrey pura-pura tidak mendengar.
"Kak Andrew latihan juga?" Audrey heran, karena hari-hari sebelumnya Kak Andrew tidak pernah latihan pagi.
"Iya, Mulai hari ini aku latihan pagi, Kamu nggak keberatan kan latihan bareng?" Dia bertanya.
"Engga.." Audrey menjawab sambil tersenyum. Dia senang ada kakak kelas yang menemainya latihan. Pukul 5.30 biasanya anak-anak atlet renang yang lain juga latihan, hanya Audrey yang latihan satu jam lebih awal. Dan sekarang dia di temani oleh Kak Andrew.
"Tadi kamu berbicara dengan siapa?" dia bertanya lagi.
Audrey menggeleng. "aku nggak bicara sama siapa-siapa, aku bicara sendiri, Hehe.." Audrey berbohong. Dia takut Kak Andrew marah karena memasukan Arsenio yang bukan atlet renang ke kolam renang saat latihan. Audrey kemudian turun ke kolam, pemanasan sedikit di dalam dengan berenang bolak balik, lalu kemudian latihan dengan serius.
Kak Andrew memperhatikan Audrey, dia tahu bahwa tadi Audrey berbicara dengan seseorang. Entah itu manusia atau bukan. Kak Andrew juga tahu bahwa Audrey memiliki kekuatan yang paling kuat diantara murid-murid yang ikut klub magic di sekolahnya.
Audrey sarapan sendirian. Teman-teman Asramanaya sepertinya masih marah padanya. Audrey sedang makan dengan tenang ketika valerie dan Gisca tiba-tiba duduk di hadapannya. Audrey merasa tidak tenang.
"Kamu udah bisa pake kekuatan ya?" tanya Valerie. Pertanyaannya sama seperti Arsenio. Mereka berdua mungkin berbagi informasi.
Audrey tidak menjawab. Dia sendri tidak tahu kekuatan dia apa. Semalam dia mengusir hantu di Asramanya hanya dengan tidak memikirkannya. Dia tidak tahu apakah nanti malam hantu itu masih ada atau tidak di asramanya.
Valerie merasa kesal karena Audrey tidak menjawabnya.
"Mungkin kekuatannya menghilangkan suara, makanya dia nggak jawab," Gisca berbicara dengan sarkasme.
Audrey masih diam. Dia makan tanpa menghiraukan mereka.
Valerie kemudian menjentikan jarinya. Nampan makan Audrey bergerak ke kanan sendiri secara perlahan seperti ada yang menariknya. Audrey tahu Valerie menggunakan kekuatannya. Audrey pura-pura tidak terjadi apa-apa. Cukup horror untuk melihat nampannya bergerak sendiri, tapi dia harus terbiasa dengan benda-benda bergerak sendiri sekarang. Audrey menahan nampannya agar tidak begerak menjauhinya. Nampan itu terus berusaha untuk bergerak ke kanan, sedangkan Adurey menariknya ke kiri. Audrey dan sesuatu yang tidak terlihat seperti sedang tarik menarik nampan. Audrey tidak mau kalah, dia terus menarik nampan itu sekuat tenaga. Lalu Valerie menjentikan jarinya lagi. Nampan yang di tarik Audrey sekuat tenaga terlempar karena di lepaskan oleh sesuatu yang tidak terlihat itu. Nampan Audrey jatuh dengan suara cukup nyaring. Anak-anak yang lain kaget, mereka penasaran siapa pemilik nampan itu dan ada apa dengannya.
"Dia ngapain sih?" Audrey mendengar ada yang berbicara.
Ketika melihat pemilik nampan itu bangkit dari kursinya dan membereskan kekacauan yang terjadi. Mereka berbisik-bisik. Ada juga yang tidak perduli. Tapi yang penasaran juga banyak.
"Duh, Audrey semangat banget makannya" Valerie berkomentar sambil tertawa dengan Gisca.
"Caper banget!"ada yang berkomentar.
Audrey berusaha tenang. Meskipun dia merasa malu dan sedih. Dia membereskan nampan dan makanan yang berserakan dengan sebisanya. Beberapa menit kemudian ada petugas kebersihan yang membantunya.
"Maaf ya bu.." ucap Audrey. Ibu bagian kebersihan itu tidak berkomentar.
Audrey melihat nampan dan makanan yang dibereskan. Dia padahal blm kenyang, tapi makanannya sudah terbuang.
Dengan kesal, Audrey mengambil tas dan meninggalkan Valerie serta Gisca yang masih mengobrol santai. Audrey keluar kantin, lalu tiba-tiba dia tersandung. Ada box kayu yang bergerak menghalangin jalannya. Dia melirik Valerie dan Gisca dari Jauh, mereka sedang memperhatikan Audrey dengan pandangan senang karena berhasil menjahilinya. Kaki audrey tergores sedikit, ada darah tipis yang terlihat di kulitnya.
Audrey kemudian duduk di dekat taman. Mengeluarkan tissue lalu menempelkan plester. Lukanya kecil sih, tapi tetap saja Audrey kesal dan sedih. Mau sampai kapan mereka menjahili Audrey?!
Ketika pelajaran sejarah, Audrey bertemu Aaron, Arsenio dan Cedric.
"kamu kenapa lemes banget? " Aaron berkomentar, tidak biasanya Audrey masuk ke kelas sejarah dengan murung dan lemas.
"Lapar.." jawab Audrey sambil merebahkan kepalanya ke meja. Dia tidak perduli dengan lirikan Cedric dan Arsenio yang duduk tidak jauh dari mereka.
Audrey melihat jam tangannya. Masih 2 jam pelajaran lagi untuk makan siang.
"Tadi kamu nggak sarapan?" tanya Aaron.
"Sarapan sih, tapi ada gangguan sebelum sarapan aku beres, " Audrey bangun dan melirik malas Arsenio dan cedric. Arsenio sedang melihat hp, sedangkan Cedric membaca buku. Tapi Audrey yakin mereka mendengarkan perkataan Audrey.
"Gangguan?" Aaron penasaran dengan maksud kata-kata Audrey.
"Iya gangguan dari orang yang penasaran dan kekanak - kanakan, " Audrey menekankan kata penasaran sambil melihat Cedric.
Sebelum Cedric bereaksi guru sejarah mereka memulai pelajaran. Seperti biasa mereka langsung terhanyut dalam 2 jam pelajaran sejarah yang menyenangkan. Entah kenapa Audrey sangat suka pelajaran sejarah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...