Audrey terharu, ternyata Aaron masih menganggapnya teman.
Audrey minta izin kepada Miss Andien untuk pergi ke klinik.
Audrey tersenyum ketika dr. Farhan menunjuk sebuah bilik yang sepertinya ada Aaron di sana. Audrey menuju ke bilik tersebut dan kemudian dia melihat bukan hanya Aaron yang ada di bilik itu. Tapi juga Arsenio dan Cedric.
Wajah Audrey berubah jadi malas, Audrey hendak keluar dari bilik.
"Sebentar Audrey, " Aaron menarik Audrey untuk masuk kembali ke bilik. Audrey mengibaskan tangan Aaron dengan marah.
"Kita di sini bukan mau ngajak ribut, " Cedric bernada seperti akan mengajak ribut. Audrey mendelik, dia malas berurusan dengan cowo bernama Cedric ini.
"Kita yakin kamu bukan pelakunya, " Arsenio melihat Audrey, "jadi kita mau bantu kamu untuk membuktikan kalau kamu tidak bersalah."
"Mereka berdua minta aku buat bantu kamu nemuin pencuri sebenarnya, dan aku juga ingin mebantu kamu, We are friends, right.." Aaron berusaha meluluhkan Audrey.
"Aku percaya kamu teman aku, " Audrey melihat Aaron, "tapi aku nggak percaya sama mereka berdua, "
Cedric menahan kesal. Sedangkan Arsenio menunduk. Arsenio tahu, sulit untuk Audrey bisa percaya pada mereka berdua setelah kejadian –kejadian sebelumya. Apalagi Arsenio yang sudah membuat Audrey kecewa.
"Terserah kalau kamu nggak mau percaya sama kita, Kita nggak akan maksa, Cuma aku nggak mau orang tuaku datang hari minggu untuk nerima laporan mengenai skorsing, " Cedric berkata tegas. Kata-kata Cedric membuat Audrey teringat tentang orang tuanya juga, mereka akan datang pada hari minggu untuk menerima laporan skorsing Audrey juga. Audrey tidak mau mereka mendapatkan kabar kalau anaknya seorang pencuri.
Audrey berfikir untuk menerima tawaran Arsenio dan cedric, tapi kemudian perutnya sakit.
"Aaww.." Audrey meringis. Dia memegangi perutnya. Mereka bertiga kaget. Lalu kemudian perut Audrey berbunyi, dia kelaparan.
"kamu belum makan?" Aaron bertanya, Audrey menggeleng.
"Dari tadi siang?" Arsenio merasa Audrey tidak makan dari setelah mereka di panggil ke ruang konseling.
Audrey duduk lemas di tempat tidur.
"Perlu diinfus?" Cedric membuat Audrey ingin melempar bantal dari tempat tidur ke kepalanya.
Dan benar saja, bantal itu terlempar ke kepala cedric. Membuat Aaron dan Arsenio menahan tawa.
Cedric kesal, tapi dia harus bersabar, dia tidak ingin bertengkar dengan Audrey sekarang.
Mereka berempat makan di klinik. Tepatnya di kantor dr. Farhan.
"Aku nggak ngerti kenapa aku mau nampung kalian berempat di sini!" Dokter Farhan sepertinya menyesal memberikan kantornya untuk menjadi tempat makan mereka berempat setelah melihat meja yang acak-acakan karena menjadi tempat makanan mereka.
"Sorry.." Audrey meminta maaf.
"Nggak usah basa basi, lu mau gue beliin apa?" Arsenio berkata santai. Untuk yang tidak tahu hubungan antara Arsenio dan dokter Farhan. Mungkin kata-kata Arsenio pada dokter Farhan terkesan tidak sopan karena Arsenio lebih muda beberapa tahun dari dokter Farhan. Tapi mereka berdua adalah sepupu, dan sepertinya mereka berdua dekat.
"Lu emang paling ngerti sama gue.." dokter farhan terlihat senang dengan tawaran Arsenio.
"Tell me.." Arsenio melihat Dokter Farhan.
"hmm..nanti aja deh, gue belum butuh. Sementara lu nabung aja dulu.." Dia meminta Arsenio untuk mengantisipasi permintaanya.
"okey..deal, lu nanti tinggal bilang aja, gue pasti penuhin, "
Audrey dan Aaron meliriknya, mereka berdua takut Dokter Farhan meminta sesuatu yang sangat mahal untuk kehadiran mereka di kantornya. Mereka takut Arsenio tidak sanggup memenuhi permintaan Dokter Farhan dan meminta Audrey serta Aaron membantunya.
"Tenang aja, Dia nggak akan minta yang mahal-mahal, " Arsenio berkata seolah tahu fikiran Audrey dan Aaron.
Setelah makan malam selesai, mereka berbicara sebentar mengenai rencana untuk membuktikan bahwa Audrey bukan pencuri. Butuh rencana untuk menjebak Gisca, dan rencana itu harus mereka diskusikan lebih lama. Audrey dan Cedric yang sedang di hukum tidak boleh terlalu lama berada di luar. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk berdiskusi lewat chat. Arsenio kemudian memberikan hp baru lagi kepada Audrey. Kali ini benar-benar darinya, bukan titipan Cedric. Audrey menolak, tapi Arsenio bilang ini hanya sampai Hp Audrey datang, dan Audrey pun akhirnya setuju. Audrey juga harus bisa menyembunyikan diskusi dan komunikasi mereka berempat dari teman-teman asramanya dan juga penjaga Asrama. Audrey yang sudah memiliki kekuatan menyanggupinya. Dia yakin dia bisa menyembunyikan komunikasi mereka berempat dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Audrey 1
FantasyDi sekolah barunya, Audrey diharuskan untuk masuk ke dalam sebuah klub extrakurikuler. Karena tidak memiliki teman Audrey tidak mendaftar klub apapun. Akan tetapi tiba-tiba saja namanya terdaftar sebagai anggota klub extrakurikuler Magic. Dia tidak...