01

21.6K 702 7
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.

assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat ni publish nya.

Boleh nggak follow ig @wattpadaqilahaeni, disana nanti akan di usahakan banyak video dan au dari cerita nadien dan Gus fathan.

Untuk ig nadien dan Gus fathan akan menyusul ya, klau bisa follow dulu aja ig @gusgantengasher dan @ningsafiyyah
























Terlihat gadis berumur 17 tahun tahun itu tengah menghadap bendera, padahal ini masih jam 10 pagi tapi panas matahari mampu memuat kepala nya sakit.

gadis itu menunduk sesaat sebelum suara bariton dari seorang pria

"Nadien Aisyah." pekik nya memperingati

"ayo lihat ke bendera, kamu yg melanggar peraturan loh." perintah nya

"iya gus fathan, ini kan lihat ke bendera," jawab gadis itu yg kini melihat ke arah bendera lagi

jujur dia tidak sengaja terlambat kalau tidak membantu warga desa tadi, karena jarak asrama putri itu sangat jauh dari sekolah.

Tadi dia menolong nenek yg tengah kesusahan mengangkat ember, jadi dia tidak melihat jam bahwa dia sudah terlambat.

"sampai bell istirahat Kamu Baru boleh menghentikan hormat bendera." tutur nya memberitahu Nadien.

"iya gus fathan," jawab nadien menyeka keringat di dahi nya itu. Gus Fathan meninggalkan Nadien sendirian di lapangan.

"awas aja lu ya, kalau lu enggak nggak anak kiyai aja udah gua lempar pakai sepatu. sementang gus seenak nya aja hukum gua," gumam nya dengan suara pelan.

beruntung gus fathan sudah menjauh jadi dia tidak mendengar ucapan Nadien.
b

el istirahat berbunyi, Nadien menepi ke arah pohon di lapangan sekolah pondok pesantren itu.


"nih gua bawain," ucap seorang gadis yang Nadien kenal memberikan air mineral itu.

"duh baik banget hafna, sahabat gue yang the best deh," ucap Nadien menerima air mineral itu

"yeeu, lu ma doyan amat kenak hukum, cape in diri sendiri na," ucap gadis berkacamata di samping hafna.

"eh, kalian ma enggak tahu kan kenapa gue terlambat," ujar nya yang kini sudah menghabiskan setengah air itu.

"Kenapa emang?" tanya hafna penasaran.

"kalian tahu nek ijah kan? kasihan tau tadi angkat ember cucian sendiri. karena gue anak sholehah dan sholehot ya gue bantu lah." jelas nya bangga

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang