35

6.7K 270 12
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat terus updatenya.

Bantu follow :
IG :  @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilah























































Pagi ini pasangan suami istri itu sudah berada di rumah sakit yang berada di kota Bandung, setelah pemeriksaan yang cukup lama itu.

Kini hanya Gus Fathan dan dokter lelaki itu yang berada di ruangan, sedangkan Nadien. Ia sedang di luar di temani oleh Gus Sulaiman dan istrinya yaitu Ning Aiza.

Gus Fathan kini mulai mendengar kan penjelasan dokter bernama Setya itu, "Ibu Nadien terkena demensia pak," ujar dokter itu.

Gus Fathan yang mendengar itu terkejut, istrinya mengalami demensia di usia muda. "Bukan nya demensia itu hanya di idap oleh orang tua dok?" Tanya nya yang berusaha memastikan diagnosa dokter di hadapanya salah.

"Lebih tepat nya, ibu Nadien terkena demensia vaskular, yang bisa menyerang orang tua mau pun muda. Penyebab pastinya kemungkinan ada gumpalan protein di otak yang menyebabkan gangguan fungsi otak karena kurangnya aliran darah di otak." Jelas dokter Setya itu.

"Astaghfirullah, ya Allah," Gus Fathan berusaha menahan cairan bening yang akan jatuh itu. Nasib istrinya terlalu sengsara, di usia muda sudah banyak sekali cobaan.

"Dokter, apakah ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, saya akan bayar berapapun demi istri saya sembuh dokter, tolong dokter." Pinta nya dengan mata yang sudah memerah itu.

"Obat apapun kita belum bisa memastikan beliau akan sembuh dari penyakit ini pak, kita hanya bisa berdoa dan selalu mendampingi pasien." Tutur dokter Satya membuat Gus Fathan makin sedih.

"Ibu Nadien juga sedang hamil, kita tidak bisa memberi sembarang obat yang akan mengakibatkan janin terganggu pak," tambahnya.

Gus Fathan mengusap air mata itu, cobaan kali ini benar-benar membuat nya takut kehilangan bayi dan istrinya.

"Jadi, saya harap, pak Fathan selaku suami selalu mendampingi ibu Nadien, kita akan fokus beberapa obat yang tidak akan menganggu perkembangan janin." Gus Fathan menganggukkan kepalanya mengerti.

Setelah penjelasan itu, kini Gus Fathan keluar dari ruangan dan menghampiri sang istri yang tengah mengobrol dengan istri sahabatnya itu.

Nadien melihat kedatangan Gus Fathan dan berdiri menghampiri suami nya itu, "bagaimana mas? Apa kata dokter?" Tanya nya yang penasaran.

Gus Fathan berusaha tersenyum, ia mengelus lembut pipi istrinya itu. "Hanya kecapean saja sayang, kamu harus bed rest sampai menjelang lahiran, dokter bilang seperti itu," senyumnya kepada Nadien.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang