بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.
.Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.
Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.
Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat ni publish nya.
Boleh nggak follow ig @wattpadaqilahaeni, disana nanti akan di usahakan banyak video dan Au dari cerita Gus fathan dan Nadien
satu lagi tiktok aku @ibunaqilahYa Allah maaf banget,aku ketiduran karena capek banget. Maaf ya telat up. Selamat membaca.
Suasana pagi ini benar-benar sangat asri, udara sejuk karena semalam an hujan dan matahari yang belum tinggi itu membuat gadis berhijab navy itu tersenyum senang.
Apalagi posisi sekarang hati nya benar-benar berdebar karena ungkapan cinta dari seseorang yang dia tunggu.
Terlihat dua pasutri itu tengah berjalan santai di luar pondok, Gus fathan mengajak nadien keluar pondok karna memang ini hari bebas santri.
pria dengan jubah senada dengan istrinya itu terus mengenggam tangan mungil yang sedari tadi berada di tangan nya.
sesekali menciumi punggung tangan nya, antara gemas dan senang karna bisa sedekat ini dengan pujaan hati.
"Kita mau kemana gus?" tanya nadien sambil membersihkan cadar nya yang terkena debu itu.
"Ke pasar, kamu klau libur gini ke sana kan?" kini memandang nadien, gadis itu mengangguk semangat.
sampai nya di pasar yang lumayan rame itu, Nadien berjalan di depan gus fathan. Pria itu melindungi istrinya agar tidak tersenggol oleh orang-orang yang berlawanan arah dengan mereka.
Nadien yang melihat itu tersenyum di balik cadar nya, effort pria matang memang berbeda. lihat lah tangan kekar itu yang tengah berusaha melindungi tubuh nadien agar tidak tersenggol ataupun jauh dari nya.
Sampai nya di penjual langganan nadien, Nadien tampak senang karna makanan disana masih lengkap, gus fathan memperhatikan mata nadien yang berbinar melihat makanan lokal di daerah nya ini.
"Sugeng enjing gus fathan" ucap penjual itu kepada gus fathan.
-> selamat pagi gus fathan
"Sugeng enjang bu, sugeng nindakaken pakaryan lan mugi barokah" sahut gus fathan dan mendapatkan anggukan dari ibu penjual itu.
-> selamat pagi juga bu, selamat bekerja dan semoga barokah.
"Sama istri nya gus?" tanya penjual itu, gus fathan mengangguk pelan. ibu penjual itu memperhatikan nadien, terlihat sangat familiar bagi ibu penjual itu.
"Ning nya mau apa?" tanya ibu penjual itu.
"Bakwan 2,tahu petis nya 2, mendoan 4,sama nogosari nya 2 ya buz" ucap nya dan ibu penjual itu mengambilkan semua permintaan nadien.
"Suara kayak nggak asing, tapi ibu lupa siapa ya," mendengar ucapan itu nadien hanya diam dan lebih mendekat ke gus fathan.
gus fathan yang mengerti itu hanya tersenyum sambil memberikan selembar uang kertas berwarna biru itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TULUS GUS GALAK (END)
Teen Fiction⚠️Mohon untuk follow terlebih dahulu sebelum membaca Nadien seorang santri, ia adalah gadis yang sangat periang. Tiba-tiba ketika libur semester dia harus menikah dengan seseorang karna nazar ayah dan bunda nya nadien yg masih bersekolah tentu menol...