بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.
.
.
.Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.
Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.
Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat terus updatenya.
Bantu follow :
IG : @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilahGus Fathan segera membuka pintu mobil, ia membantu Nadien duduk. Wajah nya terlihat panik, namun sebisa mungkin dia atasi.
"Saya ikut Gus," ucap ustadz Bahar, Gus Fathan yang hendak masuk ke dalam mobil itu kini menatap sahabatnya.
"Beritahu Umi, dan Gus Abi serta Abah saja, kalian menyusul nanti." Ucapnya dan masuk ke dalam mobil, melajukan mobil itu kencang.
Sepanjang jalan menuju rumah sakit itu, Nadien terus merintih kesakitan. Gus Fathan mengelus perut Nadien dan sesekali melihat ke arah Nadien.
"Na, tahan sebentar ya sayang," ujarnya yang kini fokus melaju kencang menuju rumah sakit terdekat.
Menghabiskan waktu hampir 15 menit itu, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Gus Fathan biru-biru keluar dan menuju untuk membuka pintu nadien.
Pria itu perlahan menggendong Nadien dan berlari ke UGD, suster yang menjaga melihat kedatangan Gus Fathan dan langsung di tangani.
"Sebentar ya pak, tunggu disini dahulu," pinta suster ketika Gus Fathan ingin masuk ke dalam. Gus Fathan mengangguk, wajahnya sangat khawatir dan panik.
"Ya Allah, lindungi lah istri hamba dan anak hamba, maaf nak, maaf kan baba." Gus Fathan merasa bersalah, dia juga terkejut mengetahui Nadien hamil.
Seketika terlintas kejadian malam itu, Gus Fathan tidak habis pikir sekali coba langsung jadi.
Gus Fathan terus bolak -balik di depan ruangan UGD itu, pikirannya sudah kemana-mana dengan Nadien yang di dalam sana.
"Mas," panggil seseorang yang menepuk pelan bahu Gus Fathan, pria dengan lesung pipi itu membalikkan badannya dan mendapati Umi, Abah, dan ustad Bahar serta Gus Abi.
Umi Fatimah mendekati putra sulungnya itu dan memeluknya, "Tenang nak, doa kan istrimu tidak papa," ujarnya sambil menepuk pelan bahu tegap itu.
"Fathan gagal jadi suami Umi, Fathan bahkan tidak tau dia sedang hamil," lirihnya yang menahan tangis. Umi Fatimah menggeleng dan mengelus bahu yang bergetar menahan tangis rasa bersalah itu.
Terdengar bukaan pintu ugd itu, menampilkan dokter perempuan yang kini mendekati Gus Fathan.
"Disini ada suami atau keluarganya pasien?" Tanya dokter perempuan itu, Gus Fathan mendekati dokter itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/363297938-288-k959090.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TULUS GUS GALAK (END)
Ficção Adolescente⚠️Mohon untuk follow terlebih dahulu sebelum membaca Nadien seorang santri, ia adalah gadis yang sangat periang. Tiba-tiba ketika libur semester dia harus menikah dengan seseorang karna nazar ayah dan bunda nya nadien yg masih bersekolah tentu menol...