37

5.6K 267 11
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Budayakan pencet bintang ya, Agar author ini semangat nulis terus.

Bantu follow :
IG : @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilah




















































Gus Fathan tampak mengusap wajahnya kasar, ia benar-benar panik dan sangat khawatir dengan istri dan anaknya.

Seluruh keluarga pondok sudah datang, Umi Fatimah langsung memeluk putra pertama nya itu, memberikan ketenangan kepada putranya itu.

"Umi, Nadien Umi," seakan mengerti dengan kekhawatiran putra sulungnya. Umi Fatimah mengangguk mengerti dan kini menuntun Gus Fathan untuk beristigfar selalu.

Mereka semua sekarang berada di UGD, Gus Fathan tampak terus berdzikir dan beristighfar. Pikiran nya kacau, ia tak ingin Nadien dan anaknya kenapa-napa.

Pintu terbuka menampilkan seorang dokter yang memakai pakai seragam scrub atau baju operasi, Gus Fathan langsung berdiri menghampiri dokter laki-laki itu.

"Keluarga Ibu Nadien?" Ujarnya dan Gus Fathan mengangguk.

"Pasien harus operasi sesar hari ini, kita harus keluarkan bayi nya terlebih dahulu. Karena bayi di dalam kandungan juga sangat menghawatirkan dengan denyut jantung yang semakin melemah," kinj Gus Fathan tampak berusaha tegar.

"Setelah melakukan operasi sesar kami akan mengoperasi ibu Nadien untuk menyelamatkan beliau karena ada nya pendarahan di bagian otak," sambung dokter itu.

Gus Fathan kini berusaha menahan tangisnya, mendengar istrinya yang sedang meregang nyawa membuat dirinya tidak sanggup untuk mendengar kata-kata di tinggalkan.

"Lakukan apapun dokter, saya sanggupi. Selamatkan anak dan istri saya dokter, saya mohon," ucapnya kini berlutut di hadapan dokter itu.

Dokter itu tampak tidak enak ketika Gus Fathan memohon di hadapannya, "pak, kamu usahakan semaksimal mungkin, kami butuh persetujuan bapak dan doa dari seluruh keluarga agar operasi kali ini berjalan lancar." Jelasnya dan Gus Fathan mengangguk.

SetelAh penjelasan itu, suster mendekati Gus Fathan. Memberikan sebuah kertas administrasi dan berbagai macam kertas perjanjian.

Ia membaca seksama, hingga sebuah kata yang menyebutkan jikalau operasi gagal pihak rumah sakit dan dokter akan berusaha menjelaskan penyebab dan bertanggung jawab penuh.

Ia tidak ingin kehilangan Nadien ataupun anaknya, ia sangat mencintai mereka. Di tinggalkan oleh orang yang tersayang akan membuat dunia nya hancur.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang