بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.
.
.Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.
Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.
Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat terus updatenya.
Bantu follow :
IG : @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilahSudah dua bulan berlangsung, tepat hari ini adalah acara wisuda Nadien dan teman-temannya. Kandungan Nadien juga sudah semakin besar, tinggal satu bulan lagi dirinya akan melahirkan.
Hari ini Nadien melihat dirinya di depan cermin, ia berusaha tersenyum. Nadine berusaha senang walau dirinya sedang merasa sedih.
"Bunda, ayah, Nadien akhirnya lulus," kata nya di depan cermin itu. Nadien berusaha melihat ke atas, ia tidak ingin cairan bening itu terjatuh mengenai pipinya.
Nadien kini mengambil nafas, tersenyum simpul di depan cermin. Ia memperhatikan dirinya yang cantik memakai kebaya berwarna biru muda itu, walau dirinya tengah hamil tapi tidak di pungkiri ke cantikan nya.
"Aduh-aduh," ujarnya yang merasakan perutnya seperti di tendang.
"Anak umma ini sepertinya tidak sabar ya, perasaan umma yang wisuda, kenapa kamu yang happy nak," kekehnya.
Bayi didalam kandungan Nadien ini memang sangat aktif, kadang Nadien Sampai kesakitan ketika melakukan beberapa aktivitas.
Nadine kini berusaha duduk di sofa kamar itu, berusaha bernafas untuk menetral kan rasa sakit.
Ia kini menatap ke arah pintu kamar itu, ia sedang menunggu Gus Fathan. Pria itu berjanji akan menyusulnya, namun sudah jam sembilan dan acara juga sudah di laksanakan pria itu belum muncul juga.
Nadien beranjak dari sofa itu, ia kemudian memilih keluar dari kamar. Bertepatan pintu terbuka, dan kini menampilkan seorang pria yang baju nya senada dengan Nadien itu.
Pria itu membawa buket besar bunga tulip putih kesukaan Nadien, ia tau siapa di balik sana dan tersenyum. Gus Fathan memperlihatkan dirinya dan tersenyum simpul.
"Selamat sayang," ucapnya yang kini memberikan bunga itu dan merangkul Nadien dari samping.
"Terimakasih mas Fathan," jawabnya dan mencium bau dari bunga favorit nya itu. Gus Fathan mencium kening Nadien, meluapkan rasa sayangnya kepada wanita yang sudah menjadi istrinya itu.
"Na, selalu bersama saya ya, saya tidak sanggup kalau kamu tinggal sendiri." Ujarnya membuat Nadien bingung, Nadien terlihat terkekeh dengan ucapan suaminya itu.
"Iya mas, Nadien nggak bakal tinggalin kamu, nadien bakal selalu sama mas Fathan hingga maut memisahkan." Kini manik mata hazel itu menatap manik hitam milik suaminya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TULUS GUS GALAK (END)
Novela Juvenil⚠️Mohon untuk follow terlebih dahulu sebelum membaca Nadien seorang santri, ia adalah gadis yang sangat periang. Tiba-tiba ketika libur semester dia harus menikah dengan seseorang karna nazar ayah dan bunda nya nadien yg masih bersekolah tentu menol...