38

6K 231 8
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Budayakan pencet bintang ya, Agar author ini semangat nulis terus.

Bantu follow :
IG : @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilah




































































































Sudah berjalan hampir tiga bulan Nadien belum juga bangun, putri mereka sudah keluar dari rumah sakit dua bulan lalu.

Bayi cantik itu kini kian menggemaskan, dalam pengasuhan pun Gus Fathan kadang di bantu Umi Fatimah.

Siang ini Gus Fathan mengunjungi rumah sakit, ia di kabari oleh dokter bahwa ada pergerakan dalam tubuh istrinya tadi pagi.

Pria yang kini terlihat lebih berjenggot itu, mulai memasuki ruangan tempat Nadien di rawat. Ia memperhatikan wajah tenang yang sudah menutup mata selama dua bulan itu,

"Assalamualaikum, sayang," panggil Gus Fathan yang kini duduk di samping kasur rumah sakit itu. Menatap lekat wajah yang meneduhkan hati nya.

Gus Fathan menghela nafas kasar, "kapan Na? Saya rindu kamu, Na kamu tidak rindu saya?" Tanya nya kepada tubuh yang bahkan tidak merespon itu.

Gus Fathan menggenggam tangan mungil itu, memperhatikan bagaimana keadaan istrinya. "Pulang sama saya ya, jangan tinggalkan saya Na, berat Na, jujur." Lirihnya yang memperhatikan Nadien itu.

Tangan Gus Fathan masih menggenggam sambil mengusap punggung tangan istrinya itu, tiba-tiba tangan itu membAlas genggaman Gus Fathan.

Pria itu terkejut, awalnya dia fikir itu hanya halusinasinya. Namun, genggam itu makin kuat dan terdengar suara yang memanggil nama nya.

"Gus Fathan," lirih suara Nadien yang kini membuka mata itu. Gus Fathan menatap wajah itu, ia tersenyum haru dan mengangguk.

"Iya sayang, saya disini Na." Ujarnya menjawab panggilan istrinya, Gus Fathan mengucap syukur dengan air mata yang berlinang itu.

Setelah sadar nya Nadien, dokter kini memeriksa dengan intensif. Menjelaskan segala hal tentang keadaan Nadien, setelah penjelasan itu. Kini Gus Fathan mendekat ke arah Nadien yang sedang di bantu untuk duduk di ranjang rumah sakit itu.

"Assalamualaikum, sayang," panggil Gus Fathan dan ia mengecup kening istrinya itu. Nadine tersenyum dan merasakan kecupan hangat yang ia rindukan.

Dokter sudah menjelaskan ke nasib bahwa dia koma pasca melahirkan, netra Nadien melihat ke arah Bayu yang kini mendekat ke arah gus Fathan dàn dirinya.

Nadien memperhatikan bayi di gendongan kakaknya itu, bayi cantik yang sangat gembul itu terlihat sangat menggemaskan di matanya.

Gus Fathan mengambil alih bayi itu dari bayu, ia kemudian menggendong sambil menatap Nadien. "Cantik ya na, seperti kamu," ujarnya tersenyum dan masih menatap Nadine.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang