CINTA TULUS GUS GALAK (END)

33

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat terus updatenya.

Bantu follow :
IG :  @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilah

Pagi ini, terlihat Nadine tengah menaruh beberapa baju sehabis kemarin di beli bersama Gus Fathan ke dalam koper

Nadine dan Gus Fathan akan ke bandung, Gus Fathan sudah pernah janji ke Nadien soal ngidam beberapa bulan lalu.

Dan, janji itu di turutinya hari ini. Nadine juga sudah di perbolehkan pergi jauh, asal lebih sering berhenti nanti di rest area.

Alasan Gus Fathan ingin mengajak Nadien, dia ingin mengunjugi teman nya dulu semasa kuliah di Kairo.

Ada seorang anak kiyai terkenal yang menjadi temannya dulu semasa kuliah disana, dia juga mengundang dirinya untuk datang ke acara syukuran kelahiran putri mereka.

"Sudah siap semua sayang?" Tanya Gus Fathan yang memberikan handuk bersih itu ke Nadine. Nadine menerima handuk itu dan di taruh dalam koper.

"Sudah mas, aku sudah cek sampai tiga kali, biar enggak ada yang tertinggal," jawab Nadine yang menutup koper itu.

"Kalau ada yang tertinggal kita bisa beli disana, sini mas saja yang bawa kopernya ya," kini mengambil koper yang sudah siap itu.

Nadien dan Gus Fathan berpamitan dengan kiyai Asad dan Umi Fatimah, Gus Fathan menuntun Nadine masuk ke mobil.

Mereka berpamitan dan keluar dari pondok pesantren itu, Nadien terlihat sangat senang. Wajah nya berseri-seri ketika tau dirinya akan perjalanan keluar kota.

"Mas Fathan," panggil nadien, pria yang tengah sibuk menyetir itu memalingkan wajah nya ke arah Nadien dan sekali kali melihat ke arah jalan.

"Kenapa sayang?? Ada yang enggak nyaman?" Tanya nya, Nadien menggeleng dan mengusap lengan Gus Fathan.

"Kita dibandung mau kemana ya? Mas Fathan belum kasih tau aku kita kemana?" Kini menatap Gus Fathan.

"Kita mau kunjungi pondok pesantren teman mas, beliau undang kita kesana atas kelahiran putri mereka, sebenarnya mas sudah sering kesana, cuman setalah 4 tahun ini beliau menghubungi kembali, ternyata istri nya sudah melahirkan anak ke tiga," jelas Gus Fathan.

Nadien hanya ber oh ria saja dan mengangguk faham. Sepanjang perjalanan yang memakan waktu hampir 10 jam itu.

Gus Fathan sebisa mungkin untuk terus sering membuat Nadien nyaman, dengan berhenti di berbagai tempat. Biar lah mereka sampai dengan lambat asalkan tidak terjadi hal apapun pada kandungan Nadien.