26

12.6K 451 19
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat ni publish nya.

Boleh nggak follow ig @wattpadaqilahaeni, disana nanti akan di usahakan banyak video dan Au dari cerita Gus fathan dan Nadien
satu lagi tiktok aku @ibunaqilah





























Sudah lima bulan Nadien di Temani Gus Fathan dalam terapi, pria itu bahkan sering meninggalkan pekerjaan nya demi Nadien.

Gus Fathan bahkan telaten merawat Nadine, setelah mengetahui penyakit istrinya yang bisa sembuh dengan terapi.

Gus Fathan sendiri berusaha berada di samping Nadien setiap waktu, hari ini adalah jadwal kontrol perkembangan soal penyakit Nadien.

Gus Fathan yang sedang memberhentikan mobil di parkiran itu, kini menatap gadis bercadar coklat itu tengah tertidur pulas.

Pria itu mengusap pelan kening istrinya, dan mengecup kening gadis cantik itu. Membuat sang empu sedikit terganggu dalam tidurnya.

"Sayangnya mas, ayo bangun dulu," ucapnya setelah melih siat Nadien yang sudah membuka mata nya.

"Kok bisa Nana ketiduran Gus?" Tanya nya kepada Gus Fathan,

"Ndak inget ta? Tadi pas berangkat kamu izin ke saya buat tidur sebentar karena kepalanya pusing sekali," jelas Gus Fathan melepaskan sabuk pengaman Nadien itu.

"Hehehe, maaf Mas Nadien lupa," senyum Nadien. Gus Fathan hanya geleng-geleng kepala dan keluar dari pintu.

Gus Fathan memutari mobil itu dan membukakan pintu untuk Nadien, memberikan tangan nya kehadapan Nadien.

"Ayo Zaujatiku, hati-hati turunnya ya," Nadien mengangguk dan keluar dari mobil.

Kini mereka berdua menuju ke ruangan dokter mawar, Nadien sedikit gugup walau memang selama terapi penyakit kanker Nadien sudah mulai menjinak.

Tapi Nadien masih takut kalau penyakit itu tidak akan sembuh, Gus Fathan yang di samping Nadien itu merasakan kegelisahan istrinya.

"Kenapa zaujati?gugup? Tenang ya, bawa shalawat, saya yakin hasil nya bagus dan bakal buat kita senang," ujar Gus Fathan menengkan Nadien.

Nadine hanya mengangguk kecil, dia bershalawat dalam hati. Antrian pagi ini lumayan panjang, Nadien yang tengah melihat sekitar itu mulai terbiasa dengan suasana rumah sakit yang sangat ramai.

Selang menunggu selama satu jam, kini nama nadien di panggil dan mereka berdua masuk ke dalam ruangan.

Gus Fathan dan Andien di sambut hangat oleh dokter mawar yang menangani penyakit Nadien selama ini.

Tak ada pembicaraan apapun ketika mereka berdua sudah duduk di hadapan dokter mawar, dokter mawar pun masih sibuk mengecek berkas-berkas di laptop nya.

Gus Fathan melihat itu, wajah serius dokter mawar sedikit membuat khawatir pria berumur 27 tahun itu.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang