34

8.1K 319 3
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat terus updatenya.

Bantu follow :
IG :  @wattpadaqilahaeni
Tiktok : IbunAqilah












































Pagi ini, dengan cuaca bandung yang sejuk itu. Terlihat sepasang suami istri yang tengah berkeliling pondok pesantren Al-Nabawi itu.

Gus Fathan menggandeng lengan Nadien, wanita yang tengah hamil anak nya itu tengah terkagum-kagum dengan suasana pondok yang asri itu.

"Nana senang?" Tanya Gus Fathan yang melihat binar mata Nadien ketika di ajak berkeliling tadi.

Nadine menoleh ke arah Gus Fathan dan tersenyum, "Senang Gus, Nana baru kali ini keluar kota, Nana suka suasana pondok Al-Nabawi," ucapnya yang terlihat sangat senang.

"Nana mau tidak kalau kita ambil rumah di daerah bandung sini?" Tanya Gus Fathan yang kini menghentikan langkahnya, Nadine juga ikut berhenti.

Dirinya kini menatap lekat suaminya, "Memang boleh? Bukannya Mas Fathan Harus jadi penerus pondok pesantren ya, Nana enggak papa di Pati asalkan sama mas Fathan." Jujur Nadien.

"Tapi, Nana suka bandung kan?"tanya Gus Fathan yang kini menatap manik coklat yang tidak membosankan itu.

Nadine terlihat ragu, dia ingin jujur. Dia sangat suka kota Bandung, dulu selama SMP dia ingin sekali ke Bandung. Bandung punya keistimewaan sendiri, mulai dari udara dan orang-orang nya yang ramah menurut Nadien.

"Tapi, Nadien enggak mau mas Fathan hilang tanggung jawab yang seharusnya sudah di lakukan mas Fathan, nadien tidak enak dengan Umi Fatimah dan Abah Asad Gus," ucapnya sambil melihat ke arah bawah.

"Sayang, coba lihat mas dulu," kini mengelus pipi Nadine,Nadien mengalah dan melihat ke arah Gus Fathan.

"Mas bisa kasih hal itu ke Gus Abi, Abah tidak pernah menuntut mas untuk jadi penerus nya sayang, Abah bahkan selalu bilang, terserah kalian siapa yang akan jadi penerus dan Abah akan selalu mendukung,"

"Tapi, tetap mas Fathan itu anak pertama, seharusnya jadi penerus mas." Kini terlihat wajah nadien yang khawatir.

Gus Fathan tersenyum, "Mas ingin mengabulkan semua keinginan kamu Zaujati, Mas tau kamu suka kota Bandung, Bunda pernah bilang dulu kalau bunda merasa bersalah tidak pernah mengajak kamu ke bandung padahal mas Bayu sekolah di bandung," Nadien terlihat terkejut

Mengetahui fakta, ternyata suaminya ini lebih tau keinginan nya. "Belajar egois sayang, kamu boleh egois, mas bakal turuti, mas enggak mau jadi suami yang enggak menuruti kemauan istrinya." Kini menggenggam tangan Nadien.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang