27

11.7K 433 26
                                        

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

.
.
.
.
.
.

Assalamualaikum para pembaca, budayakan follow dan vote serta komen ya.

Karna follow, vote Dan komen adalah bentuk dukungan kalian terhadap aku si penulis baru.

Tetap maksa follow dan vote guys, biar semangat ni publish nya.

Boleh nggak follow ig @wattpadaqilahaeni, disana nanti akan di usahakan banyak video dan Au dari cerita Gus fathan dan Nadien
satu lagi tiktok aku @ibunaqilah





































Sudah satu bulan lebih acara syukuran kesehatan Nadien, tapi gadis dengan dua lesung pipi itu terus saja kepikiran perkataan ibu-ibu waktu itu.

Mereka memang sudah menikah hampir 10 bulan , bahkan bisa di bilang sudah mau satu tahun.

Nadien merasa bersalah, tapi dirinya belum siap untuk jadi ibu muda. Apalagi cita-cita nya belum tercapai.

Nadien berpikir , bagaimana Gus Fathan menahan hawa nafsunya padahal setiap hari, setiap waktu terus bersamanya.

Saking pusingnya, gadis ber abaya coklat tua itu memilih menuju ke kebun milik pondok. Dia akan mencari apapun yang bisa meredakan pusingnya.

Sampai nya di kebun, Nadien melihat sekitar yang sepi. Tumben sekali kebun pondok sepi, biasanya akan ada para abdi Ndalem atau pun santri.

Nadien mendekati kebun tomat itu, terlihat tomat sudah pada matang. Diri nya mencari abdi Ndalem yang ditugaskan menjaga kebun.

Sedang asik mencari abdi Ndalem itu, telinga Nadien mendengar suatu bisikan atau teriakan dari arah gudang peralatan.
Tidak mungkin siang-siang begini ada hantu, menurut Nadien begitu.

Dirinya makin dekat hingga mendengar apa yang seharusnya tidak dia dengar. Mata nya melotot ketika mendengar suara desahan dari gudang itu.

Nadine langsung mundur dan lari keluar dari kebun pondok itu,  "Tunggu, kok aku lari, seharusnya aku gep Yang  sedang berbuat mesum kan?" Ucapnya pada diri sendiri.

"Tapi, enggak mungkin pondok ini ada orang mau buat zina, kok berani banget," kini Nadien memilih jalan santai menuju Ndalem.

Diri nya melihat Gus Fathan yang baru datang entah dari mana, gadis itu berhenti dan memperhatikan suaminya yang tengah bolak balik di depan teras Ndalem itu.

"Ngapain sih? Kayak nyari orang,", gumamnya berpikir.

Sedang asik memperhatikan Gus Fathan tiba-tiba ada yang menepuk bahunya , membuat Nadien berteriak karena terkejut.

Ia langsung melihat siapa yang menepuknya, ternyata Amira. Santri pintar di pondoknya.

"astaghfirullah, mir, kenapa sih buat aku jantungan," kesalnya yang memegang dada nya.

"Kok kenapa? Aku loh manggil in kamu dari tadi, kamu kenapa lari dari kebun pondok? Ada apa emangnya?" Tanyanya bertubi tubi membuat Nadien susah menjawab

"Satu-satu sih, enggak ada apa-apa, aku tadi niatnya mau metik tomat karena udah pada matang, eh penjaga abdi Ndalem enggak ada, trus aku lari karena lihat ular, kamu tau kan kalau di kebun bisa ada ular kapan aja," alasan Nadien. Seharusnya dia jujur, tapi Nadien berpikir apa ada yang percaya dengan omongan nya yang ada nanti dia di bilang halu siang-siang begini.

CINTA TULUS GUS GALAK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang