Satu bulan sudah berlalu sejak dia melakukan tes DNA, Evi tak sabar untuk mengetahui hasilnya, meskipun dia yakin kalau hasılnya adalah dia berdarah Indonesia asli. Apalagi selain itu yang ada dalam tubuhnya? Evi belum pernah mendengar tentang keturunan lain dalam silsilah keluarganya. Dia pasti sudah gila mau melakukan tes DNA ini dan mengharapkan hasil yang mustahil.
Evi terbaring dikasurnya seraya pandangannya tak lepas dari layar diponselnya. Begitu muncul notifikasi email masuk, buru-buru dia membukanya. Dadanya berdebar saat membuka lampiran yang terdapat diemail. Matanya nanar menatap lampiran yang sudah terbuka. Kening Evi berkernyit saat membaca hasilnya.
Belum puas melihat hasilnya diponsel, dia menyalakan komputer dimejanya. Kini Evi bisa melihat jelas hasil yang menunjukkan kalau dia memiliki etnik DNA dari Britania dan Spanyol. Walau tak banyak dalam persentasinya namun itu cukup membuatnya terkejut. Evi menghela nafasnya dan menyandarkan tubuhnya dikursi. Dia masih tak percaya dengan kenyataan aneh didepannya. Malam ini juga, dia harus menemui papanya, menanyakan tentang darah asing yang mengalir ditubuhnya.
Setelah makan malam, Evi menemui papanya diruang kerjanya. Dia menyerahkan hasil dari rumah sakit. Papanya tersenyum saat membaca lembaran hasil DNA itu.
"Gimana menurut papa?" Tanya Evi.
"Keren juga, kamu ada keturunan Eropa." Balas papanya tersenyum.
Evi tersenyum menyeringai. "Kira-kira dari siapa keturunan itu 'Pa?"
Papanya mengangkat bahunya. "Mungkin dari mama kamu. Katanya sih dia ada keturunan Portugal. Makanya rambut pirang begitu."
Evi manggut-manggut. Dia pernah mendengar perihal mamanya yang konon menurut pengakuannya dia memiliki keturunan Britain. Yang jelas Evi tidak mempercayainya. Hanya karena mamanya berambut kemerahan dan berkulit putih bukan berarti dia memiliki darah Eropa. Lagian, tidak ada bukti sains yang menyokong pengakuannya dan mereka tidak memiliki kerabat yang mengaitkan keluarganya dengan Portugal atau Belanda.
Namun kini kesangsian Evi tentang semua itu berangsur-angsur hilang. Mungkin pengakuan mamanya benar. Dia tidak mungkin lahir begitu saja dengan rambut berwarna merah dan kulit seputih bule kalau tidak memiliki genetik dalam keluarganya.
Malam itu sebagian teka-teki yang mengganggunya terjawab, namun masih banyak teki-teki lainnya yang mengganjal dan Evi harus segera memecahkannya. Setidaknya, rasa penasaran tentang dirinya terjawab. Kini dia akan melakukan rencana selanjutnya, yaitu pergi ke negeri dimana nenek moyangnya berasal.
Eddy sempat terkejut mendengar penuturan Evi tentang rencananya ingin melancong kesana, namun sekaligus senang karena artinya gadis itu penasaran tentang asal-usulnya. Jika Evi penasaran maka dia akan mencari jawabannya dan saat dia mendapatkan jawabannya Evi akan mengungkap semua misteri yang terjadi dimasa lalu. Eddy tak sabar untuk menantikan saat itu tiba. Dialah kunci dari semua yang terjadi di tiga abad yang lalu dan Eddy berharap Evi akan menyadari itu sesegera mungkin karena mereka tidak memiliki waktu banyak.
Walaupun Evi tidak mengatakan secara detail apa yang dia ingin lakukan disana, tentu saja Eddy berkenan untuk membantu segala keperluan Evi untuk pergi ke Britania dan Perancis. Semangat Eddy untuk membantunya sama besarnya dengan rasa penasaran Evi untuk mencari jawaban dari teka-teki aneh ini.
"Good luck in searching the answers." Bunyi pesan Eddy ke Evi.
Evi tersenyum. "Yeah gua perlu banyak keberuntungan untuk mencari jawaban dari cerita lo." Bisiknya pada diri sendiri.
* * *
Cindy mengerutkan dahinya saat mendengar permintaan Evi melakukan tes DNA. "Untuk apa sih?" Tanyanya penasaran. Evi langsung menyodorkan selembar kertas. Cindy menatap heran sikap Evi yang semakin hari bertambah misterius dimatanya, lalu dia membaca kertas ditangannya.
"Wah, kamu ada keturunan orang Inggris toh? Terus apa hubungannya sama aku?" Tatap Cindy.
"Kamu percaya sama aku? Kalau kamu percaya sama aku, kerjakan apa yang aku minta." Hanya itu yang Evi katakan. Cindy akhirnya menuruti permintaan Evi. Walaupun sebenarnya dia bertanya-tanya apa gerangan yang sedang manager karbitan itu sedang kerjakan.
Selama persiapan ke Eropa, Evi melatih Ika untuk mengganti kedudukannya sebagai manager. Tentu saja Ika menyambut pekerjaan itu dengan senang hati apalagi Evi memberitahu berapa gaji yang akan diterimanya. Evi juga mengingatkan geng Ganesha untuk selalu bersama Cindy setiap saat.
"Kalian tidak bisa main-main dalam menjaga Cindy. Kalau kalian lengah maka akibatnya akan fatal untuk Cindy dan kalianlah yang akan bertanggung jawab. Ingat kejadian dipesta ulang tahun? Itu karena kelengahan kita semua." Kata Evi dalam kelas pelatihan geng Ganesha.
Geng Ganesha manggut-manggut sekaligus memandang Evi tak mengerti. Namun saat Evi menatap serius satu-persatu wajah diruangan itu, merekapun menyadari kalau ini adalah pekerjaan yang serius. Sesuatu telah menguatkan hati Evi kalau keberadaan mereka berperan penting atas keselamatan Cindy. Kejadian dirumah sakit saat Cindy koma membuat Evi berubah pikiran tentang geng Ganesha. Namun dia belum bisa menemukan kaitan mereka dengan kondisi Cindy yang mendadak bangun dari koma saat mereka menyentuhnya. Saat dirumah sakit Evi sempat mendapat sekilas penglihatan, namun hanya persekian mili detik sehingga dia tidak bisa melihatnya dengan jernih walaupun sudah berusaha untuk berkonsentrasi.
Evi juga mengatakan ke Eddy tentang penglihatannya. Namun pria itu tak banyak membantu, malahan dia meresponnya dengan teka-teki yang lain.
"Semua itu kamu harus cari tahu sendiri Evi. Saya tidak bisa banyak membantu. Ingat, memori masa lalu saya terbatas karena tragedi itu."
Evi mengeluh. Awalnya dia ingin masa bodo dengan semua teka-teki rumit ini. Namun teka-teki ini menyangkut dirinya dan menurut Eddy dialah kunci dari pemecahan yang akan terjadi nanti. Itupun kalau dirinya mampu memecahkan misteri ini.
Sama halnya dengan Evi, tanda-tanda aneh itu sudah Eddy alami sejak usia sembilan belas tahun. Dia sering bermimpi aneh dan mengalami hal dejavu. Awalnya dia tak menyadarinya, hingga beberapa tahun kemudian bertemu Cindy. Pertemuan yang tak sengaja itu menjernihkan penglihatan Eddy pada kehidupan masa lalu. Tentang percintaan Isabella dan Lorenzo. Sejak itu, Eddy mulai mencari tahu tentang latar belakang Cindy. Pencariannya membawa Eddy pada seseorang yang dikenalnya di kehidupan masa kini. Namun dia tak yakin apakah orang yang dikenalnya itu berkaitan dengan tragedi kandasnya percintaan Isabella dan Lorenzo.
Eddy sendiri sebenarnya tak tahu, siapakah dirinya dikehidupan masa lalu dan apa kaitan dirinya dengan Cindy. Dia tak bisa menerkanya namun yang mengherankan Eddy adalah, dia lebih banyak mendapatkan penglihatan tentang Evi sebagai detektif Thomas akhir-akhir ini. Lelaki yang mengusut kasus tentang kematian Lorenzo dimasa lalu. Keyakinan itu tumbuh saat mereka bertemu di aula hotel pada malam gala, Eddy melihat jelas wajah detektif Thomas diwajah Evi. Setelah keduanya bertemu, merekapun baru menyadari kalau pada malam itu, mereka sama-sama sedang melihat masa lalu.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDYEMRELLA
FantasíaPada malam pesta ulang tahunnya yang ke sembilan belas, Cindy mendapatkan sebuah cincin misterius bermata biru. Cindy meminta managernya, Evi untuk menelusuri cincin misterius itu. Penelusuran itu membawa Evi pada kisah tragedi yang terjadi tiga aba...