Pada tahun 2150 semua digital tak lagi dibuat dalam bentuk perangkat, melainkan sebuah layar yang kasat mata dan manusia langsung bisa memerintahkan layar kasat mata ini untuk melakukan panggilan video dan mengirimkan pesan.
Begitupun di perpustakaan, manusia tidak lagi membaca dalam bentuk buku melainkan layar kasat mata. Di dalam ruang perpustakaan pengunjung bisa langsung memerintah layar kasat untuk menampilkan buku yang ingin dibaca. Sejak tahun 2050 buku sudah tidak boleh lagi di terbitkan. Konon ide buku digital ini berasal dari kaum VEGENTE yaitu orang-orang yang memakan sayuran dan buahan yang sudah jatuh dari pohon. Menurut mereka pengurangan penggunaan kertas ini dapat menjaga keseimbangan alam. Kala itu banyak sekali para penulis dan orang yang menentang ide ini karena mereka percaya buku harus tetap dilestarikan.
Namun kaum Vegente yang didukung oleh banyak konglomerat memenangkan argumen mereka di kongres parlemen. Penerbit buku tidak dihapuskan begitu saja dan penulis masih dibolehkan untuk menerbitkan bukunya namun hanya penulis yang karyanya mumpuni. Para penulis ini juga harus memenuhi berbagai sejumlah persyaratan yang cukup membuat mereka sakit kepala. Lambat-laun baik penulis dan penerbit akhirnya beralih ke digital platform.
Buku-buku yang sudah tertulis sebelumnya tidak diterbitkan lagi namun disimpan dalam perpustakaan. Beberapa buku yang terbit sebelum abad duapuluh disebut sebagai buku KUNO. Buku Kuno ini hanya terdapat di perpustakaan yang di danai oleh para konglomerat bernama BIGDER. Kaum ini diketahui sebagai kaum kutu buku. Namun tidak sedikit orang ditahun 2550 yang masih membaca buku kuno. Seperti Leona, gadis yang berasal dari pulau Nyanyian.
Di dalam ruangan perpustakaan bagian buku-buku kuno, Leona asik sedang menikmati membaca sebuah buku. Sudah dua jam lebih Leona duduk di sana dengan tumpukan buku di depannya. Buku yang menceritakan tentang kisah Cinderella sejak abad enambelas hingga sembilan belas. Buku ini tidak lagi digemari sejak era milenial karena kisahnya yang terlalu kuno dan tidak mewakili era kekinian. Namun tidak untuk Leona yang sudah dicekoki dengan fiksi klasik dari neneknya sejak bayi. Saking asiknya membaca, Leona tidak menyadari seorang pemuda yang sudah mengawasinya sejak tadi.
"Kalau tertarik bacaan Cinderella, baca ini juga." Kata pemuda itu yang tiba-tiba muncuk seraya menyodorkan sebuah buku.
Leona mendongak menatap pemuda di depannya lalu memandang sekelilingnya. Setahunya ruangan ini tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Leona mengambil buku dan membaca sampul tebal dengan gambar unicorn.
"CINDYEMRELLA by EVI DEBOIS." Guman Leona. Dahinya berkerut saat membaca nama penulis di sampul buku itu, entah kenapa nama itu seperti tak asing di kepalanya.
"Ini bukan kisah Cinderella." Ujar Leona tersenyum mengejek.
Pemuda itu tersenyum. "Kamu belum khatam membaca Cinderella kalau belum baca yang ini." Katanya.
Dia mulai membuka halaman pertama, di sana tertulis sebuah catatan: For my dear sister, Cindy. Buku yang terbit ditahun 2024 itu membuat Leona penasaran untuk melanjutkan bacaannya ke chapter pertama lalu kedua hingga ia tak bisa menghentikan bacaannya. Leona akhirnya memutuskan untuk melanjutkannya besok lagi.
Saat perjalanan pulang ke rumah, Leona tak berhenti memikirkan buku yang diberikan oleh pemuda misterius itu. Setahunya kisah Cinderella itu hanya ada di abad ke 16 namun beberapa penelitian menemukan kaitan tentang kisah cinta Isabella dan Lorenzo yang terjadi diabad sembilan belas.
Lamunan Leona langsung buyar saat notifikasi panggilan video di layar kasat mata muncul. Dahinya berkerut. Untuk beberapa detik pikirannya bertarung menerima nomor kode asing itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menerimanya.
Leona terkejut begitu melihat wajah si pemanggil. Wajah yang baru saja dilihatnya beberapa menit lalu diperpustakaan.
"Hai, sorry kalau aku ganggu." Kata pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINDYEMRELLA
FantasyPada malam pesta ulang tahunnya yang ke sembilan belas, Cindy mendapatkan sebuah cincin misterius bermata biru. Cindy meminta managernya, Evi untuk menelusuri cincin misterius itu. Penelusuran itu membawa Evi pada kisah tragedi yang terjadi tiga aba...