30 - Julia Vs Charlotte & Elisa

20 1 2
                                    

Tiba-tiba Evi membuka matanya, dia memandang heran dua orang di dekatnya. Seketika itu juga Evi mengambil posisi duduk.

"Kita dimana? Berapa lama gua pingsan?"

Spontan saja Alice terkejut melihat sepupunya tiba-tiba bangun seperti mumi yang bangkit dari kematian. 

"Evi!" Teriak Alice sambil memukul lengannya. 

Evi mengaduh kesakitan. "Berapa lama gua pingsan?" Kata Evi mengulang pertanyaannya.

Alice melirik jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 8.20 pm, itu artinya Evi sudah pingsan selama duapuluh menit. Dia sempat mengecek waktu saat Evi pingsan dipub. Sejak kejadian pertama Evi pingsan, ia mulai peka, dia tahu sepupunya itu akan menanyakan banyak hal saat bangun dari pingsannya. 

"Elo pingsan selama dua puluh menit." 

Evi termenung sesaat, berusaha mengingat mimpi terakhirnya. Dia menoleh ke Jonathan. "Jonathan, aku liat Isabella mati. Siapa dia sebenarnya? Apa hubungannya dengan Julia dan siapa itu Elisa?! Aku harus tahu semuanya dan aku nggak  bisa menunggu karena waktuku nggak banyak disini." 

Jonathan menatap Evi ragu. Dia menghela nafas dalam. "Sebaiknya kita keluar dari ambulan ini dulu dan kembali ke hotel." 

Alih-alih pergi ke rumah sakit, mereka malah meminta supir ambulan untuk mengantarkan ke hotel. Malam itu dikamar hotel, Jonathan mulai bercerita tentang asal-usul Madam Anne dan Isabella. 

Julia dan Elisa adalah anak kembar dari seorang raja Perancis dengan selirnya yang bernama Charlotte. Namun tidak ada yang mengetahui bahwa Charlotte adalah jelmaan dari seorang nenek sihir jahat diabad ke tujuhbelas. Charlotte mampu bertahan hidup berabad lamanya karena dia berhasil mengambil jiwa manusia yang putus asa dan meminta pertolongan padanya, itulah makanan sehari-hari Charlotte. Tidak sulit untuk Charlotte memakan jiwa-jiwa itu karena dimatanya manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan mudah putus asa. Mereka akan melakukan apapun demi mendapatkan keinginan dalam hidupnya dan tugas Charlotte hanyanya mengabulkan apa yang mereka mau. 

Namun kebutuhan Charlotte tidak hanya sekedar menelan hidup-hidup jiwa manusia. Dia harus berkembang biak demi menjaga keturunannya karena para pemburu penyihir semakin lihai dalam menangkap dan membunuh habitatnya. Calonnya adalah pria yang memiliki kekuasaan dan kekuatan. Charlotte memilih seorang raja yang sudah memiliki istri. Saat Julia dan Elisa lahir, Charlotte merasa kalau keduanya memiliki karakter yang berbeda. Charlotte bahagia dengan Elisa yang mengambil hampir sembilan puluh sembilan persen darah sihirnya, namun Julia tidak seperti yang dia harapkan. Gadis cantik itu memiliki tujuh puluh persen darah ayahnya. Ini terlihat dari perangai keduanya yang sangat berbeda. Elisa gemar menyakiti apapun yang ada disekitarnya. Julia sebaliknya, dia bersikap lembut dan mengasihi. 

Charlotte tidak menyukai kelembutan Julia, dia menginginkan kedua anaknya menjadi nenek sihir yang kuat dan bisa hidup selamanya. Namun mustahil dengan campuran darah manusia yang lebih dominan. Charlotte akhirnya harus mengambil keputusan yang kejam. Dia harus melenyapkan Julia karena hanya dengan itu, Elisa bisa menjadi sihir sepenuhnya. Dia harus mengambil jiwa Julia. Dengan bantuan Elisa, merekapun membuat sebuah rencana. Keduanya mengajak Julia untuk pergi berburu rusa dihutan. Disanalah Charlotte dan Elisa menjalankan rencananya. 

Sayangnya, rencana keduanya tidak seperti yang mereka harapkan. Julia sudah mengetahui semua rencana itu sebelumnya. Dia bisa mendengar, melihat dan merasakannya dari kejauhan. Mereka tidak menyadari kekuatan Julia yang lebih besar karena darah ayahnya yang lebih banyak justru menyempurnakan kekuatan sihirnya. Namun Julia tetaplah hanya seorang  gadis remaja muda yang belum mampu mengontrol emosinya.  

Walau sudah mengetahui semua rencana Ibunya bersama saudara kembarnya, Julia tetap setuju untuk pergi bersama mereka. Julia penasaran sejauh mana mereka mau mencelakai dirinya.  Saat dihutan Charlotte berusaha memanah jantung Julia beberapa kali namun tak berhasil. Wanita itu tidak menyadari kalau  Julia mengetahui gerak-geriknya. Disaat yang bersamaan Elisa menyerang dari arah lain dengan panahnya dan kali ini mengenai punggungnya. Julia menoleh menatap tajam saudara kembarnya. Tiba-tiba bulu hitam mulai tumbuh diwajah Julia, kemudian wajahnya berangsur-angsur berubah, begitupun dengan seluruh tubuhnya. Julia berubah menjadi seorang makhluk serigala besar yang menakutkan. Makhluk itu mulai mengaum kencang, seakan bersiap-siap menumpahkan amarahnya

CINDYEMRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang