Happy reading 💟🦕
Sebelum membaca boleh vote dulu 😁🤭
Typo tandain oke luv>💟🦕
Difta dan Alvian sampai di Mansion, dan dapat Difta lihat tatapan tak bersahabat dari ke lima pawang Alvian, yang berdiri di ambang pintu utama Mansion.
Kemudian Difta keluar terlebih dahulu dari mobil, yang terparkir di depan Mansion, baru lah ia membawa Alvian keluar dari mobil dan mengendong nya ala koala dengan hati-hati, takut tidur si bungsu terngangu.
"Ambil desert dan susu di dalam mobil, dan masukkan ke dalam kulkas." Vicky yang mendengar itu menggangukan kepalanya, "baik tuan."
"Katanya tadi, jangan ada dekatin Alvian. Eh? Ternyata!" sindir Ezio memandangi punggung Difta yang sepertinya acuh dengan mereka semuanya.
Mereka berlima pun juga ikut masuk ke dalam Mansion pergi ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh agar besok ada tenaga.
Di kamar Alvian, Difta menyelimuti Alvian sebatas dada nya. Lalu ia berjalan ke arah sisi ranjang kasur ingin tidur bersama putranya.
"Have a nice dream son." Ia mencium kening Alvian sekilas. Setelah nya Difta mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
🦕🦕🦕
"Apa rencana mu sekarang?" tanya Andi yang tengah duduk di ruang keluarga menghadap ke arah Rio.
"Aku akan lakukan segala cara, agar Alvian bersama ku lagi," balas Rio dingin.
"Sudah memikirkan resiko nya?" Andi tahu siapa Difta. Ia hanya tak ingin akibat Rio gegabah, hasilnya nanti menjadi fatal.
Rio menatap Andi datar, "jika Aku tak bisa memiliki Vian. Maka, Difta juga tak bisa."
Kemudian hening. Keluarga Gentala sudah lama retak, semenjak Andi dengan keegoisan nya.
Rio juga sudah tidak terlalu mempedulikan apa yang Andi bilang. Ia ingin fokus ke Alvian.
🦕🦕🦕
Difta bangun dari tidurnya, dan bisa ia lihat jam beker bermotif Dino yang di atas nakas, menunjukkan pukul 08.00 tepat. Difta menoleh ke samping, tangan nya mengusap bekas cakar Vivin kemaren yang sudah mulai mengering.
"Son, bangun. Bukankah hari ini, mau pergi?" bisik Difta di telinga Alvian.
Tak ada jawaban, Difta pun kembali mencoba membangunkan si bungsu, seraya tangannya menyisir rambut Alvian lembut.
"Iya!" jawab Alvian dengan suara khasnya. Ia mengelap keseluruhan wajahnya yang di cium oleh Difta.
Difta terkekeh kecil, "kenapa di lap?"
"Mulut Daddy bau." bohong nya. Lalu pergi langsung ke kamar mandi.
Mendengar itu, Difta segera menghembus aroma mulut nya ke telapak tangan. "Tidak bau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIAN NERO [TERBIT]
Teen Fictionanak lelaki yang di buang oleh orang tuanya sendiri. di pertemukan oleh Maid Azegara! Dia Alvian Nero. nama yang di beri oleh Maid Azegara,yang merawatnya. lalu Alvian bertemu dengan Azegara Family. setelah itu apa yang terjadi????? SIMAK KISAH NYA...
![ALVIAN NERO [TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/361005053-64-k824113.jpg)