5.PERATURAN BARU

65.2K 3.6K 42
                                        

Happy reading 💟


5. PERATURAN BARU

Setelah makan siang tadi. Kini,Alvian sedang berada di kamar Difta. Ia duduk di pangkuan Difta dengan  Tangan kekar Difta mengelus-elus rambut Alvian lembut. Alvian menikmati elusan dari Daddy-nya itu.  Apa boleh ia menganggap Difta dan Jefan sebagai Ayah nya sekarang? Bocah itu ingat! Sangat ingat. Kalau dulu ia berdo'a kepada Tuhan untuk memberikan ia Ayah.

Dan,tuhan mengabulkan nya. Di beri dua sekaligus. Sekalian dapat empat Abang ganteng. Ibaratkan nya, kamu beli satu tapi gratis lima.

Sedangkan di luar kamar Difta,empat Tuan muda Azegara dan Jefan. Sedang mengutuk Difta karena,kamarnya di kunci dari dalam.

Tok

Tok

Tok

"DADDY,BUKA." teriak Ezio. Sambil telapak tangan kanannya menggedor pintu kamar Difta.

Hening...

Tak ada sahutan dari dalam kamar, Arlo ingin menobrak pintu tak bersalah itu,tapi Jefan melarang nya.

"Percuma,Arlo. Pintu itu keras,tak mungkin kau bisa dobrak. Dan, Papa baru ingat! Kalau kamar Daddy itu,kedap suara."

Mendengar itu mereka semua terdiam, pantas saja mereka sudah teriak-teriak sedari tadi tak ada sahutan.

"Sudahlah! Bubar saja," ajak Devan. Lalu,berlalu ke kamar nya. Diikuti Arlo,Bryan dan Jefan.

Melihat keluarga lainnya bubar,Ezio malah duduk bersimpuh di lantai marmer berwarna blue itu. Sambil mengeluarkan ponselnya, guna menghilangkan bosan di hatinya.

Ezio ingin menunggu,tak apa di luar kamar pun.

🦕🦕🦕

Wati dan satu temannya tengah mencuci piring. Sambil membicarakan tentang Alvian yang sepertinya berhasil memikat Tuan besarnya yang sedingin es tersebut.

"Alvian pakai pemikat,ya?" Gurau satu teman Wati,yang membilas piring, Wati bagian mencucinya.

Wati terkekeh geli, "iya! Pakai pemikat dari Mbah dukun."

"Boleh tu! Di spil Dukunnya."

"Nggak boleh, hanya Alvian yang bisa." Mereka berdua tertawa lepas, setelah membicarakan yang tidak nyata.

Alvian itu,murni. Definisi ganteng dan cantik menjadi satu,sejak lahir. Sungguh Wati berjanji pada dirinya sendiri,kalau ia tak akan memberikan Alvian ke orang tua kandungnya lagi,jika mereka mencari Alvian.

Alvian miliknya sekarang,dan mungkin Azegara Family juga.

🦕🦕🦕

"Dad," panggil Alvian menatap mata elang Difta. Difta yang merasa di panggil sedikit menundukkan kepalanya, menatap wajah baby face Alvian dan mengangkat sebelah alisnya.

"Nggak ada gitu cemilan? Lolipop? Seblak?mie ayam dan bakso aci?" Pertanyaan beruntun Alvian berikan ke Difta.

"Nggak ada."

Ucap Difta singkat. Namun,matanya melihat-lihat sekitaran kamar nya, yang tidak terlalu banyak barang. Hanya ada kasur king size, meja kerja, nakas,walk in closed dan kamar mandi. Walaupun,Kamar yang bernuansa hitam bercampur abu-abu itu,tidak terlalu banyak barang. Akan tetapi, tetap elegan di pandang.

Mata Difta tertuju kecemilan Snack yang bertuliskan Lays di plastik berwarna kuning.

"Vian,mau itu?" Tunjuk Difta ke Snack yang di atas nakas. Mungkin itu, milik Ezio tak mungkin miliknya. Yang ada, hancur harga dirinya.

Mata Alvian berbinar-binar melihat snack yang Difta tunjuk,ia menganggukan kepalanya lucu dengan mata yang mengendip-endip menatap ke Difta.

Seketika iman Difta hancur, sungguh Alvian sekarang sangat menggemaskan pikir Difta,di tambah pipi putih itu, sedikit mengembung.

Difta pun, mengendong Alvian ala koala nya, dan berjalan dari Sofa yang ada didekat walk in closed, untuk mengambil Snack yang ia tawarkan ke Alvian beberapa detik yang lalu.

"Ini." Difta memberikan nya ke Alvian dan langsung Alvian bukan dengan cara ia gigit. Difta yang melihat itu, menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenapa tak menunggu, Daddy saja yang membuka, hmm"? Setelah ia, duduk di sisi ranjang kasur.

"Daddy lama,"sahut Alvian.

"Ya, Daddy lama." Pasrah saja. Seperti nya Alvian kalau di ajak debat pun sudah dipastikan,Alvian yang menang. Lihat lah, tahi lalat yang ada di sudut bibir bawah Alvian. Ya, walaupun kecil. Jika tak benar-benar di lihat,tahi lalat tersebut tak akan terlihat saking kecilnya.

"Alvian mau nggak, tinggal di sini saja?" Tanya Difta. Memandangi Alvian yang asyik memakan Snack Lays.

"Permintaan di tolak."

"Alvian mau tinggal dengan ibu saja,di rumah," lanjut Alvian. Tapi tangan nya masih saja mencomoti  Snack Lays,dan memasukan ke dalam mulutnya.

"Kenapa? Daddy punya segalanya" sombong Difta.

"Kalau sekarang,iya. Tapi Alvian tetap mau Ibu, nggak papa hidup sederhana."

Difta termenung, memikirkan bagaimana cara nya agar hari ini Alvian tak pulang.

Tiba-tiba terlintas dipikiran nya, untuk mengubah peraturan baru. Bahwa, Mulai sekarang nggak ada lagi Maid yang pulang ke rumahnya,harus di Area Mansion. Itulah! Idenya. Agar ia bisa bersama Alvian,putra barunya. Dan Jefan pasti nya.

Dan mungkin Alvian akan menjadi bungsu Azegara!


TBC.

Typo tandain

Jangan lupa voment

Ezio ganteng ganteng tapi bawel😁

Bau bau bapak duda mau bucin, nih?

Selalu jaga kesehatan oke

ALVIAN NERO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang