Happy reading 💟🦕
Nggak terasa aja, cerita Alvian sudah berjalan satu bulan. Dan terima kasih kepada kalian semuanya, karena telah menemani perjalanan Alvian.😇🤭
Siap terima Arlo🤐
"Vian, sakit apa Daddy? Kenapa Daddy, Papa dan Abang bilang jangan nyerah, terus terima kasih telah bertahan? Bahkan, Om Alex juga!"
Pertanyaan itu terus menghantui pikiran Difta. Ia tahu, pasti Alvian akan curiga akan sebenarnya yang terjadi. Tapi apa boleh buat, Alex menyarankan agar untuk sementara waktu, Alvian tidak tahu.
"Vian, anak Daddy yang kuat. Daddy sangat bersyukur akan kehadiran Adek di kehidupan Azegara." Difta menatap penuh kasih sayang, ke wajah Alvian yang tertidur lelap. "Walaupun itu, melalui perantara Wati."
"Bertahanlah lebih lama! Daddy ingin melihat Alvian tumbuh dewasa. Kita jalan-jalan lagi, ke mana pun Vian inginkan!" lanjut Difta.
"Janji." Alvian membuka matanya, ia sudah bangun di saat Difta berbicara tadi. Namun, ia ingin mendengar ucapan Difta.
"Kenapa bangun?" Pria paruh baya itu, melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya. "Masih jam 02.00 Dek!"
"Nggak tahu. Alvian juga sayang Daddy dan yang lainnya." Ia pun, langsung masuk kepelukan hangat Difta.
Alvian sudah di pindahkan ke ruang rawatnya, setelah makan malam tadi. Dan sekarang di ruang VVIP itu, hanya ada Difta dan Alvian. Karena yang lainnya mendadak ada urusan di kantor, dan kemungkinan akan pulang esok hari nya.
Beda dengan Arlo dan Devan, mereka berdua tetap nekat akan pulang 2 jam lagi.
Difta mengusap punggung Alvian lembut, agar putra nya itu tidur lagi. Namun, bukan nya tidur Alvian ingin minta gendong. Tanpa pikir panjang, Difta langsung mengendong si bungsu.
Ia mengendong Alvian ke dekat jendela, tak lupa juga membawa tiang infus itu dengan tangan kirinya, sedang kan tangan kanan Difta untuk menahan tubuh Alvian agar tidak jatuh.
Setelah mereka berdua di dekat jendela, Alvian memandangi pengendera mobil dan motor di jalan, walaupun itu terlihat kecil di mata nya.
Alvian menoleh ke arah Daddy nya, begitu pun Difta. Mata mereka berdua bertemu, lalu saling mendekatkan kepalanya masing-masing. Dan pada akhirnya, kening-hidung mereka bersentuhan.
"Daddy sangat sayang dengan, Adek! Tiada tandingannya," ungkap Difta jujur. Senyuman manis terukir, di bibir Pria paruh baya itu.
"Alvian juga menyayangi Daddy, Papa dan Abang tiada tandingannya."
Kemudian, mereka berdua saling tertawa lepas, dengan posisi yang masih sama. Lalu setelah nya, Difta mencium kening Alvian sekilas. "Tidur lagi, ya?"
Bukan nya menjawab ajakan Difta, Alvian malahan mencubit-cubit pelan leher Daddy nya, yang tidak ada rasa apa pun, bagi Difta itu sendiri.
"Vian ngapain,hm?" tanya Difta.
Tapi Alvian hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.
Lalu lelaki itu memeluk posesif sang Daddy. "Daddy milik Alvian, jadi jangan tinggalin, Vian." Alvian langsung mengclaim Difta, menjadi milik nya. Karena, ia tak ingin berbagi kasih sayang dengan orang lain kecuali kepada Abang-abang nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/361005053-288-k824113.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIAN NERO [TERBIT]
Teen Fictionanak lelaki yang di buang oleh orang tuanya sendiri. di pertemukan oleh Maid Azegara! Dia Alvian Nero. nama yang di beri oleh Maid Azegara,yang merawatnya. lalu Alvian bertemu dengan Azegara Family. setelah itu apa yang terjadi????? SIMAK KISAH NYA...