Happy reading 💟🦕
.
.
.♡Alvian Nero♡
Jangan lupa voment 🦕💟☺️
Satu tetes air mata Devan jatuh begitu saja membasahi pipinya, di saat ia mengingat kembali memory tentang ke dua Abang nya, Arlo dan Bryan. Julian yang mengetahui tuan mudanya itu menangis, hanya diam berdiri di depan ruang operasi, yang di dalamnya ada Arlo dan juga ada beberapa dokter, sekaligus suster.
Pria itu juga binggung, harus apa? Dua tuan muda nya dan tuan kecil nya harus sama-sama berjuang sekarang.
"Tuan muda, anda pasti bisa melewati ini semua nya," lirih Julian pelan.
"Kenapa? Kenapa ini terjadi pada Abang dan Adek? Kenapa rasanya dunia, seakan-akan marah dengan keluarga Azegara!" sentak Devan di hati nya, belom bisa menerima ini semua nya.
Devan menarik kasar rambutnya, dengan tubuh yang bergetar menahan isakan nya. "Seharusnya, ki- kita semua berkumpul di Mansion, bukan berpisah seperti sekarang!" seru Devan kesal.
Mau sebagaimana pun, Devan lakukan sekarang. Tak bisa mengubah semuanya.
"Hentikan tuan muda, anda menyakiti anda sendiri." Julian berusaha memberhentikan kegiatan Devan, yang memukul wajah nya setelah tadi, pemuda itu menarik kasar rambutnya.
"Kenapa Abang? Hah? KENAPA HARUS ABANG? DAN KENAPA HARUS ADEK?"
Devan berdiri dari duduknya, dan langsung menarik kerah baju Julian dan menatap nya sangat tajam, lalu dapat Julian rasakan, rasa sakit di perut nya.
Bugh
Bugh
Pikiran Devan sangat kacau sekarang, hingga membuat ia hilang kendali dirinya, dan pada akhirnya menyakiti orang yang tidak bersalah.
Bodyguard kepercayaan Azegara tersebut, terduduk di lantai dengan tidak elite, di saat dengan tak sabaran nya, Devan mendorong tubuh Julian.
"Anda boleh memukul saya tuan muda. Bahkan, membunuh saya sekali pun. Saya rela tuan muda," ujar Julian, menahan perih di perut nya.
"Tapi, sadarlah tuan muda! Apa yang anda lakukan sekarang? Ini akan semakin memperkeruh suasana, bukan membuat suasana menjadi lebih baik." lanjut Julian. Ia menatap lekat wajah lesu Devan, dapat Julian lihat dari tatapan mata Devan yang menandakan akan kerapuhan nya.
"Lalu apa yang harus Devan lakukan sekarang? APA? Abang di ruang operasi, dan A- Adek."
"Adek harus berjuang lagi, melawan racun yang ada di dalam tubuhnya." Devan mengeleng ribut, perkataan Alvian terus berputar di pikiran nya. "Dan apa Om tahu? Vian tadi bilang apa?" tanya pemuda itu ke Julian, yang cuma mengelengkan kepalanya pelan.
Sudah jelas-jelas tadi, Yang ikut dengan Devan tadi adalah: Difta, Ezio dan Vicky.
"Vian bilang ia capek, ia ingin tidur!" balas Devan dengan nada tinggi.
Deg!!!
Julian langsung terdiam seribu bahasa, mendengar kalimat itu. Itu tandanya, Alvian tak ingin lagi berjuang?!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIAN NERO [TERBIT]
Dla nastolatkówanak lelaki yang di buang oleh orang tuanya sendiri. di pertemukan oleh Maid Azegara! Dia Alvian Nero. nama yang di beri oleh Maid Azegara,yang merawatnya. lalu Alvian bertemu dengan Azegara Family. setelah itu apa yang terjadi????? SIMAK KISAH NYA...