Happy reading 💟🦕
Setelah makan siang tadi, Alvian pergi ke Catroom dengan perasaan kesalnya di tinggal pergi oleh ke semua pawang nya. Dengan alasan ada kerja mendadak di kantor, ia ingin ikut tapi tak diizinkan. Jadi lah, sekarang anak lelaki itu hanya guling di lantai seraya melihat Vivin yang tengah menggali pasir nya.
"Bosan!" Lalu setelah nya, Alvian membulatkan matanya sempurna setelah melihat Vivin buang air besar di lantai. "Vivin. Kenapa kau-"
"Kenapa tuan kecil?" tanya Julian cemas, mendengar teriakkan Alvian dari dalam.
Julian dan beberapa Bodyguard yang berada di ruang bawah tanah, Difta perintahkan untuk menjaga Alvian kemana ia pergi.
Tadi, Julian ingin ikut masuk ke dalam Catroom. Namun, tak Alvian izinkan berakhir lah Julian menunggu di luar bersama beberapa Bodyguard.
"Kenapa masuk, Om? Tadi kan, Alvian suruh di luar!" Mood nya sekarang, benar-benar hancur sekarang.
"Saya khawatir tuan kecil!" jawab Julian, menatap tubuh Alvian kalau ada luka.
"Nggak papa Om. Lebih baik, Om keluar lagi," usir Alvian. Setelah nya, ia membawa Vivin ke kamar mandi.
Dengan berat hati, Julian kembali ke tempatnya yaitu di luar ruangan Catroom.
Sementara di kamar mandi, Alvian sudah masuk ke dalam bathtub tanpa membuka pakaian nya, terlebih dahulu. Shower sudah ia hidup kan, dan Vivin sudah duduk di pojok kamar mandi.
"Vivin mari mandi." sambil anak lelaki itu keluar dari bathub dan mengambil Vivin di pojokan.
Vivin si kucing putih itu, tentunya memberontak tapi tak Alvian hiraukan, ia tetap membawa masuk Vivin ke dalam bathtub.
Byurrr
Alvian dan Vivin masuk ke bathtub, tangan Alvian berusaha memengang badan Vivin yang memberontak di saat ia memberi sabun ke tubuh Vivin.
Akibat Vivin memberontak, ke dua tangan Alvian sudah terkena kuku tajam Vivin. Tapi, Bungsu Azegara itu tidak menyerah begitu saja.
Ia menyerah di saat Vivin mencakar wajahnya, dan hampir saja mengenai mata Alvian. Detik itu juga, Alvian melepaskan kucing tersebut, dan segera mungkin
Vivin keluar dari bathub.Pedih! Itu yang Alvian rasa kan. Karena, cakaran yang di wajah nya itu cukup dalam. Hingga membuat darah seakan-akan berlomba keluar.
"Sssshhh... Daddy!" air mata nya keluar dari pelupuk mata kucing nya. Setelah itu, Alvian juga ikut keluar dari bathub menuju ke Julian, agar dapat Julian obatin.
Ceklek
Pintu Catroom terbuka, memperlihatkan Alvian dalam keadaan basah kuyup dan darah yang masih mengalir di wajah nya.
"Tuan kecil! Ya ampun, apa yang terjadi?" Julian memandangi Alvian cemas sekarang. Di tambah, Wajah Alvian yang mengeluarkan darah.
"Ada apa ini?" suara bariton Difta membuat bulu kuduk Julian dan beberapa Bodyguard yang berdiri di sana merinding.
"Alvian! Dek, ini kenapa?" tanya Jefan sembari menyentuh wajah Alvian yang berdarah itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIAN NERO [TERBIT]
Ficção Adolescenteanak lelaki yang di buang oleh orang tuanya sendiri. di pertemukan oleh Maid Azegara! Dia Alvian Nero. nama yang di beri oleh Maid Azegara,yang merawatnya. lalu Alvian bertemu dengan Azegara Family. setelah itu apa yang terjadi????? SIMAK KISAH NYA...