36.SI SULUNG DAN SI BUNGSU 💪

27.1K 1.3K 230
                                        



Happy reading 💟🦕







Lupakan lah yang kemarin 🤭🤣 ya, mungkin dia sangat suka dengan cerita ku ini. Emang boleh sesuka itu🤭🤣

Alvian datang lagi😁 kan,sudah muna bilang TBC bukan The End. Eh, sebelum lanjut,nih ya! Tolong kalau dia up lagi tentang cerita ku, kasih tahu aku,ya.














Jalan raya sore ini, sedang rame-rame nya. Banyak Truk-truk besar, dengan muatan besar melintasi jalan. Tak hanya Truk, pengendara motor dan mobil juga. Jefan dan yang lainnya memilih untuk pulang ke Mansion, berharap Alvian sudah di temukan.

Karena, ponsel Difta, Ezio, Devan maupun Vicky. Tidak ada yang bisa di hubungin. Awalnya Jefan dan Julian sama-sama sibuk, dengan keterdiaman. Namun, tiba-tiba saja mereka berdua menatap heran mobil Arlo dan Bryan yang menambah kecepatan laju mobil nya.

"Apa mereka berdua sudah gila? Bisa-bisanya, jalanan masih rame seperti ini, malah ugal-ugalan." Jefan semakin di buat bingung, sekarang!

Dapat Julian dan Jefan lihat, bagaimana mobil Arlo mendahului Truk-truk besar tersebut.

Drrrrrrt...

Pria paruh baya itu pun, memandangi layar ponselnya dingin, Vicky! Yang meneleponnya.

"Baru mau nelpon!" ucap Jefan, seraya menekan tombol hijau.

Ekspresi nya yang datar tadi, seketika langsung berubah menjadi ekspresi kesedihan. Yang sangat jelas, tertera di raut wajah Jefan.

Namun, belom sempat ia mencerna apa yang Vicky katakan? Ponsel yang Jefan genggam terlepas begitu saja, dari tangan nya.

Sangat jelas! Bahkan, akan sangat membekas di benak mereka berdua. Mobil yang Arlo kemudikan itu, dan di dalamnya ada Bryan juga, menabrak Truk besar. Sehingga, membuat mobil Arlo terpental ke depan, sekaligus berguling-guling di jalan raya itu.

Dan sudah di pastikan, semua kaca mobil Arlo pecah.

Beberapa detik kemudian, mobil yang sudah tak setengah hancur itu, berhenti. Dalam keadaan terbalik, dan juga sudah mulai mengeluarkan Asap yang cukup tebal. Siap! Untuk meledak.

Akibat kejadian itu, lima mobil dan dua pengendara motor juga kena ikut imbasnya. Tapi, beruntung tidak ada korban jiwa dari mereka satu pun, termasuk Truk besar tadi, yang menjadi lawan kecelakaan Arlo.

Namun, beda halnya dengan keadaan si sulung Azegara.

Julian segera menepikan mobilnya, di saat mobil itu berhenti. Langsung saja Jefan keluar dari mobil, untuk melihat putranya dan keponakan nya itu. Begitu pun, dengan Julian.

Suara sirene Ambulance, sudah terdengar dari kejauhan. Guna untuk membawa korban-korban tersebut, ke rumah sakit.

Tubuh Jefan lemas-selemas nya, melihat kondisi Arlo dan Bryan di balik kaca mobil yang sudah pecah itu. Darah segar mengalir deras keluar, dari pelipis mereka berdua. Bahkan, sudah menutupi wajah!

"Arlo? Bryan? Papa tahu, kalian bisa bertahan." sembari Jefan berusaha keras, demi membuka pintu mobil yang terkunci rapat tersebut.

ALVIAN NERO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang