Happy reading
________________Alina sampai di rumah Jordan dengan motornya, Alina masuk ke dalam rumah dengan pelan memastikan Jordan ada disana apa tidak.
Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore dan Alina baru selesai membersihkan dirinya. Sepulang dari mengajak Aleeza makan bakso, Alina ke rumah menemui Ibu dan Adiknya terlebih dulu.
"masak aja deh dulu"
Apakah Jordan tinggal sendiri di rumah sebesar ini? Dari kemarin malam memang Alina tidak melihat satu orang pun. Hanya ada anak buah Jordan tapi setelah itu mereka pergi entah kemana. Sebenarnya Alina bisa saja kabur tapi kabur kemana jika tidak ke rumah orang tuanya dan sudah pasti Alina akan dengan sangat mudah di temui oleh Jordan apa lagi ada Ayahnya disana.
Setelah selesai memasak Alina lebih dulu makan hasil masakannya, selesai makan Alina beralih membersihkan piring bekasnya. Alina juga mempersiapkan makan malam untuk Jordan walau bagaimanapun Jordan adalah suaminya sekarang Alina akan mulai menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Tetapi untuk lebih dekat dengan Jordan bahkan sampai berhubungan Alina menolak keras.
Alina beres-beres, nyapu di lantai rumah kemudian nyapu di halaman rumahnya. Sampai langit pun kini sudah berubah menjadi gelap, sebelum tidur Alina lebih dulu melihat-lihat hasil gambar anak-anak nya di sekolah. Alina tersenyum geli saat melihat gambar-gambar unik, Alina membebaskan anak-anak itu untuk menggambar apapun.
"hahaha lucu banget si gembul nge-gambar dirinya sendiri" Alina tertawa renyah saat melihat gambarannya, bocah gembul dalam kelasnya siapa lagi kalau bukan Aldi, yang menggambar dirinya sendiri ceritanya yang tengah makan nasi bungkus.
"menarik.."
*
*"Alinaa!"
Alina melonjak kaget, Alina merapikan gambar-gambar itu dan keluar kamar menemui Jordan yang sudah duduk di sofa.
"Pak sudah pulang?"
"hm"
"mau makan sekarang, saya tadi masak"
"iya"
Alina pun mengekori Jordan yang berjalan ke arah dapur, Alina menyiapkan segala macam lauk yang dia masak dan menyiapkan segelas air.
"setelah ini kamu ikut sama saya"
"kemana Pak?"
"kamu tidak perlu tau, turuti saja!"
"tapi ini sudah pukul 10 malam, saya tidak mau"
"turuti saja perkataan saya!!"
PLAK..
Pipi Alina ditampar dan sekarang ditekan mengunakan jari-jarinya, "jangan sekali-kali kamu membantah perkataan saya, kamu ingat ini. Saya menikahi kamu tidak lebih dari sekedar untuk menggantikan uang yang saya gunakan untuk melunasi hutang Ayah kamu itu, kamu itu dijual dan saya membeli jadi kamu tidak usah banyak omong dan turuti saja perkataan saya"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKIT UNTUK CINTA
Teen FictionGadis yang sangat manis bernama Alina Rahayu Kemuning, harus menerima pernikahan yang direncanakan oleh Sang Ayah untuk membayar hutang. Alina Bekerja sebagai guru Taman Kanak-kanak untuk membantu perekonomian keluarganya. Dari pernikahan itu Alina...